Selamat Datang

Selamat Datang
Kasih Sayang Kunci Sukses
Cindejiwiyata Selamat Datang dan bergabung pada referensi blogspot kami. Sumbangkan saran dan Bantuan yang normatif demi kemajuan kami Mohon Maaf bila ada penyimpangan dan menimbulkan kerugian pada pribadi

SDN 1 Miricinde Turut Serta Membangun Bangsa

Menciptakan generasi yang mampu berkompetensi dan berprestasi

Profil Kepala Sekolah

STANDAR MINIMAL TUGAS KEPALA SEKOLAH (Bidang Edukatif, Bidang Bimbingan dan Penyuluhan.....

KAMI SANG JUARA...!!!

Mengangkat piala bukan tujuan utama kami, karena ini hanyalah wujud dari perjuangan kami. Bersungguh-sungguh dan Bersemangat dalam pertarungan menggapai masa depan adalah awal dari prestasi ini

Pancasila

Penerapan Sila-sila dalam pancasila di SDN 1 Miricinde dan memberikan semangat juang sebagai wujud Nasionalisme terhadap Bangsa dan Negara

AYO SEKOLAH

Sukseskan Wajib Belajar 9 tahun bersama SDN 1 Miricinde

Bangga dengan Seni dan Budaya Bangsa

Seni Reog adalah salah satu peninggalan asli Seni dan Budaya Bangsa Indonesia, Kami turut melestarikan Seni dan Kebudayaan jangan sampai di akui lagi oleh bangsa lain

Jumat, 30 Desember 2011

Pesta Siaga Bukan seperti Pestanya Demokrat dan Pejabat

beban masalah pada pendanaan yang sudah kehabisan tahun anggaran, BAGAIMANA MENYIKAPINYA?
Betapapun berat rasa untuk melaksanakan tapi sebenarnya amat menyenangkan dan mengembangkan kemampuan kritis pada siswa di usia siaga.
Banyak yang berpandamgam amat simpel hal pesta siaga sepertinya pestanya kaum demokrat yang dengan sekian daging guling atau setumpuk roti jepang yang amat memuaskan sebagai makanan pesta yang dananya melebihi dana yang di tilep beberapa oknum pejabat negara yang lagi berjamaah kata orang dalam TV ..... yang kampret dengar sambil menyapu Halaman rumah warisan adik iparku.
Ternyata Pesta Siaga sebuah Ajang kegiatan anak-anak siaga yang berbagai unsur pembinaan, dari akhlaq mulia dan kreatifitasnya, juga dari unsur pengetahuan hingga budayanya.
Waaaaaaaaah kliru besar kalau dana gak dicukupi dengan perkiraan pesta makan untuk bocah-bocah kurang kerjaan.......
ini contoh hasil cepretan masa lalu.....
slamat berjuang sikecil taruna pandu pramuka siaga ......
Yuk Baca Selengkapnya...

Selasa, 20 Desember 2011

PENDEKATAN INQUIRI DALAM MENGAJAR

MENDALAMI PENDEKATAN INQUIRI DALAM MENGAJAR
Oleh Estu Tentrem, S.Pd., M.Pd


Kata inquiri berarti menyelidiki dengan cara mencari informasi dan melakukan pertanyaan-pertanyaan. Dengan pendekatan inkuiri ini pembelajar dimotivasi untuk aktif berpikir, melibatkan diri dalam kegiatan dan mampu menyelesaikan tugas sendiri. Para ahli pendidikan dan juga para pengajar cenderung menggunakan istilah pendekatan inquiri. Pendekatan inquiri sering digunakan bergantian dengan pendekatan penemuan. Dalam bahasa Inggris disebut “discovery approach” yang artinya ialah penyelidikan melalui pencarian informasi atau pertanyaan-pertanyaan. Ada kaitan erat antara menyelidiki dengan penemuan.

Pendekatan inquiri dan Pendekatan Penemuan dalam Kegiatan Belajar Mengajar
Kedua model pembelajaran yaitu pendekatan inquiri dan pendekatan penemuan berorientasi pada pengolahan informasi dengan tujuan melatih pembelajar memiliki kemampuan berpikir untuk dapat menemukan dan mencari sesuatu pengetahuan secara ilmiah. Dengan pendekatan inquiri, pembelajaran dimaksudkan untuk membanru pembelajar secara ilmiah, terampil mengumpulkan fakta, menyusun konsep, menyusun generalisasi secara mandiri.

Menurut Sund pembelajar dengan penemuan akan membantu pembelajar menggunakan proses mental dengan mengamati, membuat penggolongan, membuat dugaan, mengukur, menjelaskan dan menarik kesimpulan. Konsep misalnya. konsep dingin, segiempat, masyarakat, kata, frase dan kalimat. Prinsip misalnya. logam kalau dipanasi mengembang, semua kalimat pasif berawalan di.

Pembelajaran dengan penemuan dapat dilakukan dengan melibatkan pembelajar dalam proses kegiatan belajar yang menggunakan proses mental melalui tukar pendapat atau diskusi, seminar dsb. Pembelajaran dengan inquiri mempunyai proses mental yang lebih kompleks; sebagai contoh, merancang eksperimen, menganalis data, menarik kesimpulan dsb. Dalam pelaksanaan inquiri dibutuhkan sikap-sikap objektif, jujur, terbuka, penuh dorongan ingin tahu dan tangguh dalam pendirian.

Menarik kesimpulan di atas, bahwa pendekatan penemuan dalam kegiatan belajar mengajar mengutamakan kegiatan pembelajar dengan menggunakan proses mental. Tujuan berikutnya ialah pembelajar akan menemukan konsep dan prinsip. Konsep dan prinsip itu ditentukan sebagai hasil atau akibat adanya pengalaman belajar yang telah diatur secara seksama oleh pengajar.
Contoh : Praktik penyelidikan di laboratorium atau tugas observasi pada pelajaran Bahasa Indonesia dalam membahas salah satu karya sastra. Hasilnya dapat diramalkan sebelumnya sesuai dengan “pengaturan” pengajar.

Sebaliknya pendekatan inquiri yang digunakan dalam kegiatan belajajar mengajar, struktur pcristivva belajar bersifat tcrbuka. Kemungkinan lain pembelajar “dilepas” aiau diberi kesempatan bebas untuk mencari sesuatu sampai menemukan hasil belajar melalui proses-proses,
a. Asimilasi yaitu memasuldcan hasil pengamatan ke dalam struktur kognitif yang telah ada pada pembelajar.
b. Akomodasi yaitu mengadakan perubahan-perubahan dengan pengertian penyesuaian alam struktur kognitif sehingga sesuai dengan gejala (fenomena) baru yang diamati.
Menurut J. Richard Suchman, tentang hakikat proses inquiri model teori inquiri dan komponen-komponen penting untuk inkuiri yang efektif, menjelaskan bahwa proses inkuiri terutama ditujukan kepada kreativitas. Suchman tertarik pada kata “pengertian” dan bagaimana pengertian itu terbentuk pada diri pembelajar. Dengan kata lain, bagaimana pembelajar mengadakan respon (reaksi) kalau datang stimulus (rangsang) pada persepsinya.

Selanjutnya, J.R. Suchman berpendapat bahwa setiap individu mempunyai organisator tertentu yang dapat ditarik untuk membawakan beberapa pengertian terhadap sesuatu objek baru. Oleh Sucliman dijumpai empat identifikasi organisator yaitu,
1. Persepsi yang berisi jumpaan-jumpaan sebelumnya
2. Sistem yang mengatur secara kesatuan fungsi
3. Data yang berisi keterangan dan informasi
4. Kesimpulan hasil analisis data
Setiap orgamsator dapat disimpan untuk penggunaan waktu yang akan datang.
Organisator ini saling berkaitan erat sekali, tetapi dapat juga sebaliknya yaitu berbeda atau bertentangan. Pengajar hendaknya mendorong jenis inquiri pada pembelajar bahkan memberi saran kepada pengajar bahwa ia harus,
a. Menciptakan kebebasan untuk memiiiki dan mengekspresikan ide-ide atau gagasan dan mengetesnya
dengan data.
b. Menyediakan suatu lingkungan yang responsif sehingga setiap ide didengar dan dapat
dimengerti, dipahami oleh setiap pembelajar dapat memperoleh data yang dibutuhkan.
c. Membantu setiap pembelajar menemukan suatu jalan untuk bergerak maju.

Tujuan Proses inquiri sama Inkuiri(Ind) yang diajukan Suchman merupakan pemikiran yang mantap yang implikasinya dapat untuk memperbaiki pendidikan pengajar dan untuk peningkatan peristiwa kegiatan belajar mengajar. Seorang pengajar hendaknya dapat mengembangkan proses inkuiri dengan memusatkan pada masalah-masalah yang perlu dipecahkan oleh pembelajar. Orientasi guru ialah “memandang” pembelajar sebagai individu yang memiiiki potendi yang perlu dikembangkan. Pengajar selalu mengutamakan pertumbuhan dan peningkatan kognitif dan perkembangan kreativitas pembelajar. Mengajar bertujuan mengembangkan bakat-bakat dan membantu pengajar mengembangkan konsep dirinya

Proses belajar ini dapat dilakukan melalui beberapa aktivitas yakni,
1. Bertanya, artinya tidak semata-mata mendengarkan dan mengha’fal.
2. Bertinda. artinya tidak semata-mata melihat dan mendengarkan.
3. Mencari. artinya tidak semata-mata mendapatkan.
4. Menemukan problem, artinya tidak semata-mata mempelajari fakta-fakta.
5. Menganalisis, artinya tidak semata-mata mengamati.
6. Membuat sintesis, artinya tidak semata-mata membuktikan
7. Beipikir artinya tidak semata-mata melamun atau membayangknn.
8. Menghasilkan atau memprodusir. artinya tidak semata-mata menggunakan.
9. Menyusun, artinya tidak semata-mata mengumpulkan.
10. Menciptakan, artinya tidak semata-mata memproduksi kembaii.
11. Menerapkan. artinya tidak semata-mata mengingat-ingat.
12. Mengekspresimenkan, artinya tidak semata-mata membenarkan,
13. Mengkritik, artinya tidak semata-mata menerima
14. Merancang, artinya tidak semata-mata beraksi.
15. Mengevaiuasi, artinya tidak semata-mata mengulangi.

Beberapa kondisi yang diperlukan untuk proses belajar inquiri
a. Kondisi yang fleksibel, bebas, terbuka untuk berinteraksi.
b. Kondisi lingkungan yang responsif.
c. Kondisi yang memudahkan untuk memusatkan perhatian.
d. Kondisi yang bebas dan tekanan.

Untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan pendekatan inquiri secara mantap yang dibutuhkan pengajar yang mampu berperan, karena aktivitas banyak terjadi pada din pembelajar.
Peranan Pengajar dalam proses belajar mengajar dengan pendekatan inquiri adalah,
1. Pengajar mampu menstimulasi (memberi rangsangan dan menentang pembelajar untuk berpikir).
2. Pengajar mampu memberi dukungan untuk inquiri.
3. Pengajar mampu memberikan fleksibilitas (kesempatan dan keluwesan serta keberrsamaan untuk
berpendapat, berinisiatif atau berprakarsa) dan bertindak.
4. Pengajar mampu mendiagnosis kesulitan-kesuhtan pembelajar dan membantu mengatasinya.
5. Pengajar mampu mengidentifikasi dan menggunakan kemampuan mengajar serta waktu mengajar
dengan sebaik-baiknya.

Akan tetapi dalm proses belajar mcngajar hal-hal yang perlu mendapat rangsangan (stimulus) adalah,
a. Adanya hak dan otonomi pembelajar.
b. Kebebasan dan dukungan terhadap pembelajar.
c. Sikap keterbukaan.
d. Percaya kepada diri sendiri dan kesadaran akan harga diri.
e. Adanya konsep dirinya (self-concept).
f. Pengalaman inquiri, menunjukkan terlibat dalam masalah-masalah.

Segi Keuntungan Mengajar dengan Menggunakan Pendekatan Penemuan dan
Pendekatan Inquiri
1. Pengajaran berpusat pada diri pembelajar
Salah satu prinsip psikologi belajar menyatakan bahwa makin besar dan makin sering keterlibatan pembelajar dalam kegiatan makin besar baginya untuk mengalami proses belajar. Dalam proses belajar inquiri, pembelajar tidak hanya belajar konsep dan prinsip, tetapi juga mengalami proses belajar tentang pengarahan diri, pengendalian diri, tanggung jawab dan komunikasi sosial secara terpadu.

2. Pengajaran inquiri dapat membentuk self concept (konsep diri), sehingga terbuka
terhadap pengalaman-pengalaman baru, lebih kreatif, berkeinginan untuk selalu mengambil
kesempatan yang ada dan pada umumnya memiliki mental yang sehat.

3. Tingkat pengharapan bertambah, yaitu ada kepercayaan diri serta ide tertentu bagaimana ia dapat
menyelesaikan suatu tugas dengan caranya sendiri.
4. Pengembangan bakat dan kecakapan individu, Lebih banyak kebebasan dalam proses belajar mengajar
berarti makin besar kemungkinannya untuk mengembangkan kecakapan, kemampuan dan bakat-
bakatnya.
5. Dapat memberi waktu kepada pembelajar unuk mengashnilasi dan mengakomodasi informasi.
Belajar yang sesungguhnya yaitu jika pembelajar bereaksi dan bertindak terhadap informasi melalui
proses mental.
6. Dapat menghindarkan pembelajar dari cara-cara belajar tradisional

Jerome Bruner, melihat beberapa segi keuntungan dari pendekatan penetnuan.
a. Pembelajar akan memahami konsep-konsep dasar dan ide-ide lebih banyak dan lebih baik.
b. Membantu pembelaj.ar menggunakan ingatan dan transfer pada situasi proses belajar yang baru.
Mendorong pembelajar berpikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri.
d. Mendorong (memotivasi) pembelajar berpikir dan merumuskan hipotesis serta membuktikannya
melalui proses belajar. ,
e. Memberi kepuasan yang bersifat instrinsik.
f. Situasi proses belajar menjadi lebih merangsang.
g. pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh bersifat merangsang kegairahan belajar.

Di samping keuntungan ada juga kelemahan-kelemahan dalam pendekatan inquiri.

1. Diperlukan keharusan kesiapan mental untuk cara belajar. Dengan percaya diri yang kuat.
Pembelajar harus mampu menghilangkan hambatan.
2. Kalau pendekatan inquiri diterapkan dalam kelas dengan jumlah pembelajar yang besar, kemungkinan
besar tidak berhasil.
3. Pembelajar yang terbiasa belajar dengan pengajaran tradisional yang telah dirancang pengajar,
biasanya agak sulit untuk memberi dorongan. Lebih-lebih kalau harus belajar mandiri.
Dampaknya dapat mengecewakan pengajar dan pembelajar sendiri.
4. Lebih mengutamakan dan mementingkan pengertian, sikap dan keterampilan memberi kesan terlalu
idealis.
Semoga bermanfaat. Yuk Baca Selengkapnya...

Sabtu, 17 Desember 2011

KETIKA GARUDA WONOGIRI MENGGUNCANG SIMPANG LIMA JAWA TENGAH


KAPAN LAGI KITA BISA BEGINI.
KALAU BIROKRASI MENJADI KENDALA ADMINISTRASI
SEBESAR ITUKAH HARGA DIRI NEGERI?
WAHAI BIROKRATOR..........
C O B A........
COBALAH PENGUASAKU.....
MERUNDUKLAH UNTUK KU

Tengok dan sapalah bila ada waktu
Walaupun cuma sekedar mengigau.
Ku yakin simpang lima jawa tengah
Bakal tergoyang di tahun mendatang...
Tapi.
HARUS ADA SIMPATI DARI BIROKRAT YANG BENAR CINTAI NEGERI... Yuk Baca Selengkapnya...

Kamis, 15 Desember 2011


UPACARA API UNGGUN Gudep 12 20 005&006 Miricinde DIMULAI

Acara:
1. PEMIMPIN UPACARA MEMASUKI LAPANGAN UPACARA
2. PEMBINA UPACARA TIBA
3. PENGHORMATAN KEPADA PEMIMPIN UPACARA
4. LAPORAN PEMIMPIN UPACARA KEPADA PEMBINA UPACARA
5. SEKAPUR SIRIH API UNGGUN
6. PENGUCAPAN DASA DARMA DIDAHULUI PENYALAAN API DASA DARMA
7. PENYALAAN API UNGGUN OLEH PEMBINA UPACARA
8. PEMBINA UPACARA MENINGGALKAN TEMPAT UPACARA
9. UNTUK SEMENTARA PEMIMPIN UPACARA KEMBALI KETEMPAT
10. ATRAKSI – ATRAKSI
11. ATRAKSI – ATRAKSI SELESAI PEMIMPIN UPACARA MEMASUKI LAPANGAN UPACARA
12. PEMBINA UPACARA BERKENAN MENEMPATKAN DIRI
13. DOA
14. LAPORAN PEMIMPIN UPACARA KEPADA PEMBINA UPACARA
15. PENGHORMATAN KEPADA PEMBINA UPACARA
16. UPACARA API UNGGUN SELESAI PEMBINA UPACARA MENINGGALKAN LAPANGAN UPACARA
17. PASUKAN DIBUBARKAN.

Kak Istoe 2011


SEKAPUR SIRIH API UNGGUN
Api …. Api …. Api
Kau sahabat manusia sejati
Kau karunia Yang Maha Kuasa
Kau beri manfaat pada semua
Kau kobarkan semangat semua nuansa.

Api …. Api …. Api
Kadang kau berteriak Gerang dan mengerang
Melalap segala yang ada dengan jalang
Takkan pilih takkan memandang
Karena ulah para manusia lalang.

Api …. Api …. Api
Kau di masa nenek moyang
Menyala di tengah keluarga
Dikelilingi kakek, ayah, anak dan cucu
Penghangat raga, Penerang kalbu,
Teriring celoteh bocah, berlari riang,merajut harapan baru,
Berbaur rasa hati saling merayu,
Si- tua beri nasehat, Yang muda terima sebagai wasiat.

Api …. Api …. Api
Kau di masa Nabi Ibrahim
Sebagai alat penguasa zalim
Kau bakar jasad Rasul pilihan
Namun ternyata tiada mempan
Tidak terbakar, tidak terluka
Atas ijin Yang Maha Esa.

Api …. Api …. Api
Api unggun di masa kini
Pengikat erat jalinan hati
Antara Pandu-pandu sejati
Arena bergembira dan berkreasi
Saat ini api menyala menjilat-jilat
Melahap lenyap gelap angkasa raya
Ditengah lingkaran, bergandeng erat
Pandu muda pramuka sejati Gudep 20.005&006 Miricinde.
Membakar semangat menggaungkan Martabat dan budi pekerti

Api.... api ..... api......,
Api membakar semangat membara di hati,
Meneriakkan suara lantang di tengah rasa nan sahdu,
M a j u l a h aku, m a j u l a h aku,
Berjuang, dan selamat berjuang wahai jiwaku,
Demi masa depan pandu pandu generasiku.

Kak Istoe 2011 Yuk Baca Selengkapnya...

Selasa, 13 Desember 2011

AKIBAT KELALAIAN BERLALULINTAS


PERTANYAAN KITA .... Siapa yang harus berhati-hati? Yuk Baca Selengkapnya...

Rabu, 07 Desember 2011

PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU




PAKET PELATIHAN PK GURU DAN PKB
UNTUK MASTER TRAINER, TRAINER DAN PENILAI

KEGIATAN 7:
PENGGUNAAN INDIKATOR KINERJA GURU DAN
PENILAIAN KOMPETENSI


NAMA : __________
NO PESERTA : __________
INSTANSI : __________


KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN
DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN 2011
Kegiatan 7: Penggunaan Indikator Kinerja Guru

Tujuan: Peserta mampu membandingkan data hasil pengamatan dan/atau pemantauan dengan indikator pada kompetensi 6

Bahan: Satu video pembelajaran (Segmen 1 dan 2 pembelajaran Bahasa Inggris yang dilakukan di SMPN 28 Bandung oleh Elis Rosdiawati,M.Pd.); lembar kerja, lembar evaluasi dan laporan (versi lengkap).
(RPP tidak diperlukan karena tidak digunakan dalam penilaian di Kompetensi 6)

Waktu: 2 x 45 menit

Kegiatan: Latihan ini difokuskan untuk melakukan penilaian pada Kompetensi 6
Petunjuk Kegiatan Peserta:
1. Bacalah pernyataan kompetensi 6 (deskripsi, indikator, dan proses penilaian) yang ada dalam Buku 2 Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru (PK Guru).
2. Simaklah contoh proses pembelajaran yang ada dalam video segmen 1 dan buatlah deskripsi/catatan proses pembelajaran yang diamati secara individu.
3. Diskusikan dalam kelompok hasil pengamatan yang diperoleh dan tentukan fakta-fakta yang mendukung bukti penilaian setiap indikator pada kompetensi 6.
4. Sampaikanlah data hasil diskusi kelompok yang telah dideskripsikan di depan forum kemudian didiskusikan untuk menentukan apakah informasi yang diperoleh sudah cukup untuk melakukan penilaian dari seluruh indikator atau belum.
5. Simaklah segmen 2 yang merupakan kelanjutan dari segmen 1 dan buatlah deskripsi sesuai dengan yang Anda lihat/amati.
6. Diskusikan dalam forum untuk memilih fakta-fakta yang mendukung/memperkuat hasil pengamatan pada segmen 1.
7. Diskusikan dalam kelompok untuk membandingkan fakta-fakta hasil pengamatan dari segmen 1 dan 2 (yang sudah diberi nomor urut) dengan indikator dan membandingkan catatan-catatan dengan memperhatikan: a) tingkat kepentingan setiap rincian catatan; b) kecocokan antara catatan-catatan tersebut, indikatornya, dan skor yang mungkin akan diberikan untuk setiap indikator. Untuk kegiatan ini gunakan format lembar pembanding yang telah disediakan.

Petunjuk Kegiatan Fasilitator:
1. Memberi kesempatan kepada peserta untuk membaca/menyimak pernyataan kompetensi 6 (deskripsi, indikator, dan proses penilaian) yang ada dalam Buku 2 Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru (PK Guru). (10 menit)
2. Memutar video segmen 1 (6 menit)
3. Memberikan kesempatan kepada peserta untuk mendiskusikan dalam kelompok hasil pengamatan yang diperoleh secara individu. (15 menit)
4. Mengoleksi data hasil pengamatan dari setiap kelompok (ditayangkan) dan menetapkan kesesuaian fakta-fakta terhadap indikator.
5. Membantu peserta untuk membandingkan fakta yang diperoleh dengan setiap indikator kompetensi 6 dan menetapkan kecukupan fakta yang mendukung penilaian setiap indikator kompetensi 6.
6. Memutar video segmen 2 (5 menit)
7. Memberikan kesempatan kepada peserta untuk mendiskusikan dalam kelompok hasil pengamatan yang diperoleh secara individu. (15 menit)
8. Membantu peserta dalam diskusi kelas untuk memilih fakta-fakta yang mendukung/memperkuat hasil pengamatan pada segmen 1.
9. Membantu peserta dalam diskusi kelas untuk membandingkan fakta-fakta hasil pengamatan dari segmen 1 dan 2 dengan indikator.

Catat Kegiatan Selama Pengamatan untuk Kegiatan 3.
Tanggal :-------------
Dokumen dan bahan lain yang diperiksa :
Kegiatan/aktivitas guru dan peserta didik selama pengamatan:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
....
....
....

Tindak lanjut yang diperlukan: Tulis yang diperlukan dalam penyelesaian

LEMBAR PEMBANDING HASIL PENGAMATAN DAN INDIKATOR KOMPETENSI 6
Indikator No Pengamatan Deskripsikan Alasan Pemberian Skor Skor
0 1 2
1. Guru menggunakan pertanyaan untuk mengetahui pemahaman dan menjaga partisipasi peserta didik, termasuk memberikan pertanyaan terbuka yang menuntut peserta didik untuk menjawab dengan ide dan pengetahuan mereka.

2. Guru memberikan perhatian dan mendengarkan semua pertanyaan dan respon peserta didik, tanpa menginterupsi, kecuali jika diperlukan untuk membantu atau mengklarifikasi pertanyaan/respon tersebut.

3. Guru merespon pertanyaan peserta didik secara tepat, benar, dan mutakhir, sesuai tujuan pembelajaran dan isi kurikulum, tanpa mempermalukannya.

4. Guru menyajikan kegiatan pembelajaran yang dapat menumbuhkan kerja sama yang baik antar peserta didik.

5. Guru mendengarkan dan memberikan perhatian terhadap semua jawaban peserta didik baik yang benar maupun yang dianggap salah untuk mengukur tingkat pemahaman peserta didik.

6. Guru memberikan perhatian terhadap pertanyaan peserta didik dan meresponnya secara lengkap dan relevan untuk menghilangkan kebingungan pada peserta didik.

Jika sudah sesuai pindahkan skor pada Penilaian untuk Kompetensi 6: Komunikasi dengan peserta didik

Penilaian untuk Kompetensi 6: Komunikasi dengan peserta didik

Indikator Skor
Tidak ada bukti (Tidak terpenuhi) Terpenuhi sebagian Terpenuhi
Seluruhnya
7. Guru menggunakan pertanyaan untuk mengetahui pemahaman dan menjaga partisipasi peserta didik, termasuk memberikan pertanyaan terbuka yang menuntut peserta didik untuk menjawab dengan ide dan pengetahuan mereka. 0 1 2
8. Guru memberikan perhatian dan mendengarkan semua pertanyaan dan respon peserta didik, tanpa menginterupsi, kecuali jika diperlukan untuk membantu atau mengklarifikasi pertanyaan/respon tersebut. 0 1 2
9. Guru merespon pertanyaan peserta didik secara tepat, benar, dan mutakhir, sesuai tujuan pembelajaran dan isi kurikulum, tanpa mempermalukannya. 0 1 2
10. Guru menyajikan kegiatan pembelajaran yang dapat menumbuhkan kerja sama yang baik antar peserta didik. 0 1 2
11. Guru mendengarkan dan memberikan perhatian terhadap semua jawaban peserta didik baik yang benar maupun yang dianggap salah untuk mengukur tingkat pemahaman peserta didik. 0 1 2
12. Guru memberikan perhatian terhadap pertanyaan peserta didik dan meresponnya secara lengkap dan relevan untuk menghilangkan kebingungan pada peserta didik. 0 1 2
Total skor untuk kompetensi 6
Skor maksimum kompetensi 6 = jumlah indikator ×2
Persentase = (total skor/12 ) × 100%
Nilai untuk kompetensi 6
(0% < X ≤ 25% = 1; 25% < X ≤ 50% = 2;
50% < X ≤ 75% = 3; 75% < X ≤ 100% = 4)Kerjakan dan berikan kesimpulan . Yuk Baca Selengkapnya...