Selamat Datang

Selamat Datang
Kasih Sayang Kunci Sukses
Cindejiwiyata Selamat Datang dan bergabung pada referensi blogspot kami. Sumbangkan saran dan Bantuan yang normatif demi kemajuan kami Mohon Maaf bila ada penyimpangan dan menimbulkan kerugian pada pribadi

SDN 1 Miricinde Turut Serta Membangun Bangsa

Menciptakan generasi yang mampu berkompetensi dan berprestasi

Profil Kepala Sekolah

STANDAR MINIMAL TUGAS KEPALA SEKOLAH (Bidang Edukatif, Bidang Bimbingan dan Penyuluhan.....

KAMI SANG JUARA...!!!

Mengangkat piala bukan tujuan utama kami, karena ini hanyalah wujud dari perjuangan kami. Bersungguh-sungguh dan Bersemangat dalam pertarungan menggapai masa depan adalah awal dari prestasi ini

Pancasila

Penerapan Sila-sila dalam pancasila di SDN 1 Miricinde dan memberikan semangat juang sebagai wujud Nasionalisme terhadap Bangsa dan Negara

AYO SEKOLAH

Sukseskan Wajib Belajar 9 tahun bersama SDN 1 Miricinde

Bangga dengan Seni dan Budaya Bangsa

Seni Reog adalah salah satu peninggalan asli Seni dan Budaya Bangsa Indonesia, Kami turut melestarikan Seni dan Kebudayaan jangan sampai di akui lagi oleh bangsa lain

Selasa, 11 Oktober 2011

Ketika Garudaku Jadi Panutan.


MAKNA PELANTIKAN BAGI PRAMUKA PENEGAK


I.PENDAHULUAN
Upacara pelantikan merupakan serangkaian upacara dalam rangka memberikan pengakuan dan pengesahan terhadap seorang pramuka atas prestasi yang dicapainya.

II.MATERI POKOK
1.Tujuan Upacara Pelantikan.
Upacara pelantikan bertujuan agar para pramuka yang dilantik mendapat kesan yang mendalam dan membuka hatinya untuk dapat menerima pengaruh pembinanya dalam upaya membentuk manusia yang berkepribadian, berbudi pekerti luhur, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, peduli pada tanah air, bangsa, masyarakat, alam lingkungan serta peduli pada dirinya sendiri dengan berpedoman pada satya dan darma pramuka.

2.Makna Pelantikan dalam Ambalan Penegak.
a.Bagi yang dilantik , pelantikan mengandung makna:
1)meningkatkan rasa percaya akan kemampuan dirinya.
2)menghargai kemampuan orang lain.
3)menjaga nama baik pribadi dan ambalannya.
4)mengembangkan daya kreasi yang positif.
5)berani menyampaikan pendapat positif kepada orang lain dan menghargai pendapat orang lain.
6)Tahan menerima kritik dari orang lain.
7)bertanggungjawab terhadap tugas/jabatan/posisi yang dipercayakannya.
8)berbakti pada masyarakat, bangsa dan negaranya.
9)mengembangkan takwanya kepada Tuhan YME.
10)mengembangkan kepemimpinannya.
b.Bagi Pramuka Penegak lainnya:
Pramuka Penegak memiliki semboyan dari – oleh – untuk - Penegak di bawah tanggungjawab Pembina, dengan maksud "Bersumber dari aspirasi para Penegak, kemudian direncanakan, dilaksanakan dan dinilai hasilnya oleh para penegak, serta semua acara kegiatan harus berguna untuk menambah pengetahuan, keterampilan serta pengalaman para Pramuka Penegak.
Makna pelantikan bagi penegak lainnya adalah:
1)Memberikan motivasi untuk lebih giat berlatih agar dirinya dapat meraih prestasi yang sama, atau bahkan melebihi.
2)Memperoleh kebanggaan bahwa salah satu anggotanya memiliki kecakapan yang diharapkannya.
3)Dalam mengikuti upacaranya sendiri menimbulkan introspeksi dan retrospeksi diri, sehingga menimbulkan pengalaman spiritual, dan mempercerdas emosi serta sosial.

c. Bagi Orang tua Penegak dan masyarakat.
Makna pelantikan:
1)memberikan kepercayaan bagi masyarakat, bahwa seorang anggota Pramuka diperhatikan oleh pembinanya, dididik menjadi manusia yang berprestasi dan berkarakter.
2)Memberikan kebanggan pada orang-tua.

Pembina Pramuka Penegak menempatkan posisinya sebagai mitra peserta didik yang akan membantu atas keberhasilan program para pramuka penegak.

III.PENUTUP
Dalam kepramukaan pelantikan merupakan alat pendidikan, yang efektif dan efisien menuju ke suatu kemantapan sikap mental positif, terbentuknya kepribadian yang luhur, berguna bagi dirinya sendiri, berguna bagi nusa dan bangsa serta berguna bagi agama yang dipeluknya.


KEPUSTAKAAN
1.Bahan KML, Kwarnas, Jakarta, 1983
2.Petunjuk penyelenggaraan Upacara di dalam Gerakan Pramuka, 1979
Yuk Baca Selengkapnya...

Sabtu, 08 Oktober 2011

MUNGKINKAH GAGASAN DARWIN AKAN KEMBALI PADA GAGASAN HBB?

TEORİ EVOLUSİ:
SEBUAH GAGASAN KUNO

Sebuah pertanyaan di tengah hutan muncul ketika kapal terbang menabrak monyet karna mesingling dari sang pilot..

Gagasan bahwa kehidupan adalah hasil peristiwa tak disengaja dan tanpa tujuan adalah sebuah mitos abad ke-19. Dilihat dari tingkat pemahaman ilmu pengetahuan yang masih terbelakang di masa itu, para evolusionis beranggapan bahwa kehidupan sangatlah “sederhana”.

erdapat lebih dari satu juta spesies makhluk hidup yang menghuni bumi. Bagaimana beragam spesies dengan keseluruhan ciri yang sama sekali berbeda dan rancangan sempurna ini muncul menjadi ada? Setiap orang yang menggunakan akalnya akan memahami bahwa kehidupan adalah karya penciptaan sempurna yang tiada tara.
Tetapi, teori evolusi menolak kebenaran yang jelas ini. Menurutnya, semua spesies di bumi berevolusi dari satu spesies ke spesies lain melalui berbagai peristiwa yang terjadi secara acak.
Orang pertama yang mempelajari masalah evolusi secara mendalam – sebuah gagasan yang berasal dari bangsa Yunani Kuno – adalah biologiwan Prancis, Jean Baptist Lamarck. Teori Lamarck, yang dikemukakan di awal abad ke-19, menyebutkan bahwa “makhluk hidup mewariskan sifat-sifat yang mereka peroleh selama hidup ke generasi berikutnya”. Misalnya, dalam pandangan Lamarck, jerapah telah berevolusi dari binatang sejenis kijang yang memanjangkan leher terus-menerus saat berusaha mendapatkan makanan di dahan pohon yang lebih tinggi. Namun, kemunculan ilmu genetika telah menguburkan teori Lamarck sekali dan untuk selamanya.
Orang penting kedua setelah Lamarck yang memper-tahankan teori ini adalah seorang naturalis amatir, Charles Darwin. Dalam bukunya The Origin of Species, yang terbit pada tahun 1859, ia menyatakan semua spesies berasal dari satu nenek moyang yang sama melalui proses yang terjadi secara kebetulan. Sebagai contoh, menurut Darwin, ikan paus berevolusi dari beruang yang mencoba berburu di laut.1
Darwin sangat ragu ketika mengemukakan pernyata-annya. Ia tidak begitu yakin dengan teorinya, dan mengakui banyak permasalahan yang tidak mampu dijelaskannya dalam bab berjudul “Difficulties on Theory”. Darwin berharap kesulitan-kesulitan ini akan teratasi di kemudian hari seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan, dan membuat sejumlah perkiraan. Tetapi ilmu pengetahuan abad ke-20 menggugurkan pernyataan Darwin satu demi satu. Persamaan antara teori Lamarck dan Darwin adalah keduanya berlandaskan pada pemahaman ilmu pengeta-huan yang masih terbelakang. Ketiadaan berbagai cabang ilmu seperti biokimia dan mikrobiologi di masa itu menyebabkan para evolusionis berpikir bahwa makhluk hidup memiliki rancangan sederhana sehingga dapat terbentuk dengan sendirinya secara kebetulan. Ketidak-tahuan terhadap hukum genetika memunculkan anggapan bahwa beragam makhluk hidup dapat dengan mudah berevolusi menjadi spesies baru.
Kemajuan ilmu pengeta-huan telah meruntuh-kan semua mitos ini dan mengungkap bahwa makhluk hidup adalah karya penciptaan yang paling unggul.


ASAL-USUL KEHİDUPAN


Evolusionis menyatakan bahwa makhluk hidup membentuk diri mereka sendiri secara mandiri dari benda mati. Namun, ini adalah dongeng takhayul abad pertengahan yang bertentangan dengan hukum dasar biologi.

Bagi kebanyakan orang, pertanyaan “apakah manusia berasal dari kera atau tidak” muncul dalam benak mereka ketika teori Darwin disebutkan. Tapi sebelum membahas masalah ini, sebenarnya masih terdapat beragam pertanyaan yang harus dijawab oleh teori evolusi. Pertanyaan pertama adalah bagaimana makhluk hidup pertama muncul di bumi.
Evolusionis menjawab pertanyaan ini dengan mengatakan bahwa makhluk hidup pertama adalah sel tunggal yang terbentuk dengan sendirinya dari benda mati secara kebetulan. Menurut teori ini, pada saat bumi masih terdiri atas bebatuan, tanah, gas dan unsur lainnya, suatu organisme hidup terbentuk secara kebetulan akibat pengaruh angin, hujan dan halilintar. Tetapi, pernyataan evolusi ini bertentangan dengan salah satu prinsip paling mendasar biologi: Kehidupan hanya berasal dari kehidupan sebelumnya, yang berarti benda mati tidak dapat memunculkan kehidupan.
Kepercayaan bahwa benda mati dapat memunculkan kehidupan sebenarnya sudah ada dalam bentuk kepercayaan takhayul sejak abad pertengahan. Menurut teori ini, yang disebut “spontaneous generation”, tikus diyakini dapat muncul secara alami dari gandum, atau larva lalat muncul “tiba-tiba dengan sendirinya secara kebetulan” dari daging. Saat Darwin mengemukakan teorinya, keyakinan bahwa mikroba dengan kemauan sendiri membentuk dirinya sendiri dari benda mati juga sangatlah umum.
Penemuan biologiwan Prancis, Louis Pasteur, mengakhiri kepercayaan ini. Sebagaimana perkataannya: “Pernyataan bahwa benda mati dapat memunculkan kehidupan telah terkubur dalam sejarah untuk selamanya”. 2 Setelah Pasteur, para evolusionis masih berkeyakinan bahwa sel hidup pertama terbentuk secara kebetulan. Namun, semua percobaan dan penelitian yang dilakukan sepanjang abad ke-20 telah berakhir dengan kegagalan. Pembentukan “secara kebetulan” sebuah sel hidup tidaklah mungkin terjadi, bahkan untuk membuatnya melalui proses yang disengaja di laboratorium tercanggih di dunia pun ternyata tidak mungkin.
Oleh karenanya, pertanyaan tentang bagaimana makhluk hidup pertama muncul telah menempatkan teori evolusi dalam kesulitan sejak awal. Salah satu tokoh utama pendukung teori evolusi tingkat molekuler, Prof. Jeffrey Bada, membuat pengakuan berikut ini:
Saat ini, ketika kita meninggalkan abad keduapuluh, kita masih dihadapkan pada masalah terbesar yang belum terpecahkan pada saat kita memasuki abad keduapuluh: Bagaimana kehidupan muncul pertama kali di bumi? 3
Selain menggugurkan teori evolusi, hukum “kehidupan muncul dari kehidupan sebelumnya” juga menunjukkan bahwa makhluk hidup pertama muncul di bumi dari kehidupan yang ada sebelumnya, dan ini berarti ia diciptakan oleh Allah. Allah, Dia-lah satu-satunya Pencipta yang dapat menghidupkan benda mati. Dalam Alquran disebutkan, “Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup.” (QS. Ar-Ruum, 30:19)


RANCANGAN PADA PROTEİN


Sekarang marilah kita tinggalkan pertanyaan tentang “bagaimana sel pertama terbentuk” dan beralih ke pertanyaan yang jauh lebih mudah: Bagaimana protein pertama terbentuk? Teori evolusi tidak memiliki jawaban pula atas pertanyaan ini.

rotein adalah molekul pembangun sel. Jika kita bandingkan sel dengan sebuah gedung pencakar
langit, maka protein adalah batu bata penyusun gedung tersebut. Tetapi, protein tidak memiliki bentuk dan struktur baku sebagaimana batu bata. Bahkan sel paling sederhana memiliki kurang lebih 2.000 jenis protein yang berbeda. Sel tetap dapat melangsungkan kehidupan karena berfungsinya beragam protein yang berbeda ini secara sangat harmonis.
Protein terbuat dari molekul-molekul lebih kecil yang disebut “asam amino” yang terbentuk oleh beragam kombinasi berbeda dari atom karbon, nitrogen dan hidrogen. Terdapat 500-1.000 asam amino dalam sebuah protein berukuran rata-rata. Sejumlah protein berukuran jauh lebih besar.
Hal yang penting adalah bahwa asam-asam amino harus tersusun dalam urutan tertentu untuk membentuk sebuah protein. Terdapat 20 jenis asam amino berbeda yang menyusun makhluk hidup. Asam-asam amino ini tidak bergabung secara acak untuk membentuk protein. Setiap protein memiliki urutan asam amino tertentu dan urutan ini harus benar-benar tepat. Bahkan pengurangan atau penggantian satu asam amino saja mampu menjadikan protein tersebut gumpalan molekul tak berguna. Dengan alasan ini, setiap asam amino haruslah berada pada tempat yang benar dan urutan yang tepat. Urutan ini berdasarkan pada perintah yang disimpan dalam DNA sel, dan protein dihasilkan berdasarkan informasi yang terdapat dalam DNA tersebut.
Teori evolusi menyatakan bahwa protein pertama terbentuk dengan sendirinya “secara kebetulan”. Namun perhitungan peluang (probabilitas) menunjukkan hal ini mustahil terjadi. Sebagai contoh, probabilitas terbentuknya susunan asam amino dari suatu protein yang terdiri dari 500 asam amino dalam urutan yang benar adalah 1 berbanding 10950. 10950 adalah sebuah angka yang sulit dipahami yang dibuat dengan menempatkan sebanyak 950 angka nol di belakang angka satu. Dalam ilmu matematika, probabilitas lebih kecil dari 1 berbanding 1050 dianggap sebagai sesuatu yang hampir mustahil.
Singkatnya, sebuah protein tunggal pun tak dapat terbentuk secara kebetulan. Kaum Evolusionis juga mengakui fakta ini dari waktu ke waktu. Sebagai contoh, Harold Blum, seorang ilmuwan evolusionis terkenal, menyatakan: “Pembentukan mandiri secara tiba-tiba sebuah rantai polipeptida dari protein terkecil yang pernah diketahui tampak jauh di luar jangkauan semua probabilitas” 6
Jadi, apa arti dari semua ini? Perry Reeves, seorang professor kimia, memberikan jawabannya:
Ketika seseorang meneliti betapa sangat banyaknya struktur yang mungkin terbentuk akibat kombinasi acak sederhana dari asam amino yang terdapat dalam sebuah kolam purba yang sedang menguap, maka adalah mustahil untuk mempercayai bahwa kehidupan dapat terbentuk dengan cara ini. Yang lebih masuk akal adalah Pencipta Maha Agung dengan sebuah rancangan induk diperlukan untuk melakukan tugas ini. 7
RANCANGAN PADA SEL


Semua makhluk hidup tersusun atas sel. Sebuah sel dapat mencukupi kebutuhannya sendiri; ia dapat menghasilkan makanannya sendiri, bergerak dan berhubungan dengan sel-sel yang lain. Dengan teknologi luar biasa ini, sel adalah bukti nyata bahwa kehidupan tidak dapat terbentuk secara kebetulan.

el, yang tak satu pun protein pembentuknya dapat terbentuk secara kebetulan, adalah sebuah keajaiban perancangan yang benar-benar telah menggugurkan hipothesis “kebetulan” teori evolusi. Di dalam sel terdapat sejumlah pusat pembangkit tenaga, pabrik yang kompleks, bank data raksasa, sistem penyimpanan dan pusat pengolahan yang canggih.
Di masa Darwin, struktur luar biasa sel belumlah diketahui sama sekali. Dengan mikroskop sangat sederhana saat itu, sel terlihat seperti sebuah gumpalan berwarna kehitaman. Oleh karenanya, Darwin dan para evolusionis lain di zamannya meyakini sel hanyalah sebuah gumpalan kecil berisi air yang dapat dengan mudah terbentuk dengan sendirinya secara kebetulan. Gagasan bahwa kehidupan dapat dimunculkan oleh peristiwa kebetulan ini dapat diterima karena pemahaman ilmu pengetahuan yang masih terbelakang masa itu.
Tetapi, perkembangan ilmu pengetahu-an pada abad ke-20 mengungkapkan, sel memiliki sistem dengan kerumitan yang tak terbayangkan. Saat ini, terbukti bahwa sel yang memiliki rancangan rumit dan sempurna tersebut tidak mungkin terbentuk secara kebetulan sebagaimana anggapan teori evolusi. Sudah pasti sebuah struktur yang terlalu rumit, bahkan untuk dapat ditiru oleh manusia sekalipun, tidaklah mungkin hasil karya dari peristiwa “kebetulan”. Ahli matematika dan astronomi Inggris, Profesor Fred Hoyle, menerangkan kemustahilan ini sebagai berikut:
Kemungkinan terbentuknya kehidupan tingkat tinggi secara kebetulan dapat disamakan dengan kemungkinan angin tornado yang ketika melintasi tempat pembuangan barang bekas merakit pesawat Boeing 747 dari bahan-bahan yang ada... 9
Hoyle juga mengatakan: “Sesungguhnya, teori seperti ini (kehidupan tercipta oleh suatu kecerdasan) sangatlah jelas sehingga membuat seseorang bertanya-tanya mengapa hal ini tidak diterima luas sebagai sesuatu yang nyata. Alasannya lebih bersifat psikologis daripada ilmiah.” 10



INFORMASİ GENETİS


Tahukah anda, di dalam setiap inti dari sel-sel pembentuk tubuh manusia yang keseluruhannya berjumlah trilyunan, terdapat kumpulan data yang cukup besar untuk mengisi sebuah ensiklopedi yang terdiri dari 900 jilid?

DNA adalah sebuah molekul raksasa yang tersembunyi di dalam inti setiap sel hidup. Semua ciri fisik makhluk hidup dikodekan dalam molekul berbentuk rantai heliks ini. Semua informasi tentang tubuh kita, dari warna mata hingga struktur organ-organ dalam, juga bentuk serta fungsi sel-sel kita, terkodekan dalam bagian yang disebut gen dalam DNA.
Kode DNA tersusun atas urutan empat basa yang berbeda. Jika kita anggap setiap basa ini sebagai satu huruf, maka DNA dapat disamakan dengan sebuah bank data yang tersusun atas abjad berang-gotakan empat huruf. Semua informasi tentang makhluk hidup tersimpan dalam bank data ini.
Jika kita mencoba menuliskan informasi dalam DNA, maka ini akan menghabiskan sekitar satu juta halaman buku. Ini setara dengan sebuah ensiklopedi bervolume empat puluh kali lebih besar dari The Encyclopaedia Britannica, yang merupakan salah satu kumpulan informasi terbesar yang pernah dibuat manusia. Informasi raksasa ini tersimpan dalam inti yang sangat kecil dalam sel kita yang berukuran sekitar seperseribu milimeter.
Menurut perhitungan, sebuah rantai kecil DNA dalam satu sendok teh berkemampuan menyimpan semua informasi yang terdapat dalam semua buku yang pernah ditulis manusia.
Tentu saja, struktur menakjubkan seperti ini tidak akan pernah dapat terbentuk secara kebetulan dan ini membuktikan kehidupan diciptakan oleh Allah. Tidak mengherankan jika para evolusionis tidak mampu memberikan penjelasan tentang asal-usul DNA. Namun mereka masih saja memakai hipotesis “kebetulan” tersebut hanya untuk mempertahankan keberadaan teori evolusi. Ahli biologi molekuler terkemuka dari Australia, Michael Denton, menjelaskan hal ini dalam bukunya “Evolution: A Theory in Crisis” sebagai berikut:
Bagi para skeptis, perihal bahwa program genetis dari organisme tingkat tinggi – yang terdiri dari sekitar seribu juta bit informasi yang setara dengan urutan huruf dalam sebuah perpustakaan kecil berisi seribu jilid buku, yang berisi ribuan algoritma rumit berbentuk kode yang mengatur, menentukan dan menyusun pertumbuhan dan perkembangan bermilyar-milyar sel hingga membentuk suatu organisme kompleks, – terbentuk melalui proses yang sama sekali berlangsung secara acak sungguh merupakan pelecehan terhadap akal sehat. Akan tetapi bagi para Darwinis, gagasan tersebut diterima tanpa keraguan sedikitpun – cara berpikir ini justru diutamakan! 11



RANCANGAN Dİ ALAM


Kenyataan bahwa makhluk hidup memiliki bentuk dengan rancangan sempurna membuktikan bahwa mereka mustahil pernah terbentuk dengan sendirinya. Rancangan di alam adalah bukti jelas yang menunjukkan adanya penciptaan.
pa yang muncul dalam benak anda jika ketika sedang berjalan di tengah hutan belantara, tiba-
tiba anda menemukan mobil dengan model terbaru di antara pepohonan? Akankah anda berpikir beragam bahan baku di dalam hutan tersebut telah berdatangan dengan sendirinya dan saling bergabung secara kebetulan selama jutaan tahun dan kemudian membentuk mobil tersebut? Semua bahan baku pembentuk mobil berasal dari besi, plastik, karet, tanah atau produk sampingnya, tetapi akankah fakta ini membuat anda berpikir bahwa bahan-bahan ini telah berkumpul menjadi satu “secara kebetulan” dan dengan sendirinya membentuk sebuah mobil?
Tidak diragukan lagi, manusia berakal sehat akan meyakini mobil tersebut sebagai hasil suatu rancangan cerdas, dengan kata lain ini adalah buatan pabrik, dan ia pun akan bertanya-tanya mengapa ada mobil di tengah hutan. Kemunculan secara tiba-tiba suatu rancangan rumit dalam bentuknya yang telah lengkap dari sebuah ketiadaan menunjukkan bahwa rancangan ini telah dibuat oleh sesuatu yang memiliki kecerdasan luar biasa.
Contoh tentang mobil di atas juga berlaku bagi makhluk hidup. Nyatanya, rancangan pada makhluk hidup terlalu sempurna dibandingkan dengan yang ada pada mobil. Sel, satuan terkecil pembentuk kehidupan, ternyata jauh lebih rumit dari produk teknologi buatan manusia. Lebih jauh lagi, organisme rumit yang tak dapat disederhanakan ini pasti telah terbentuk secara tiba-tiba dan dalam keadaan telah lengkap.
Karena itu sangatlah jelas, semua makhluk hidup adalah hasil dari suatu “perancangan” cerdas. Dengan kata lain semua makhluk hidup diciptakan oleh Allah.
Menghadapi kebenaran yang nyata ini, evolusionis malah berpaling dan mengambil konsep:”kebetulan”. Dengan mempercayai kebetulan murni dapat menghasilkan rancangan sempurna, evolusionis telah keluar dari batas akal dan ilmu pengetahuan. Pakar zoologi terkenal, Pierre Grassé, mantan presiden Akademi Ilmu Pengetahuan Prancis, memberikan pernyataannya mengenai logika “kebetulan”, yang menjadi tulang punggung Darwinisme:
“Kemunculan pada saat yang tepat beragam mutasi yang memungkinkan hewan dan tumbuhan untuk mendapatkan apa yang mereka butuhkan tampak sulit untuk dapat dipercaya. Namun teori Darwin malah lebih jauh dari itu: Suatu tumbuhan, seekor hewan membutuhkan beribu-ribu peristiwa keberuntungan yang tepat. Begitulah, keajaiban menjadi kaidah: peristiwa-peristiwa dengan kemungkinan teramat kecil tidak boleh gagal terjadi...Tidak ada hukum yang melarang untuk berkhayal, tetapi ilmu pengetahuan tidak seharusnya terjerembab ke dalamnya. 12
Grassé menyimpulkan apa arti konsep “kebetulan” bagi para evolusionis: “...Kebetulan menjadi semacam mukjizat yang, di balik kedok atheisme, tidak diberi nama tetapi disembah secara diam-diam”. 13
Inilah bentuk kepercayaan takhayul yang mendasari Darwinisme.
PERCOBAAN MİLLER


Evolusionis sering mengutip Percobaan Miller sebagai bukti kebenaran pernyataan mereka, yakni bahwa kehidupan terbentuk secara kebetulan pada kondisi atmosfir bumi purba. Akan tetapi, percobaan yang dilakukan sekitar 50 tahun yang lalu ini telah kehilangan nilai ilmiah akibat terbantahkan oleh berbagai penemuan setelahnya.

A hli kimia Amerika, Stanley Miller, melakukan suatu percobaan pada tahun 1953 untuk mendukung skenario evolusi molekuler. Miller beranggapan atmosfir bumi purba terdiri atas gas metana, amonia, dan hidrogen. Dia mencampurkan gas-gas ini dalam suatu rancangan percobaan dan mengalirkan arus listrik pada campuran tersebut. Sekitar seminggu kemudian, ia menemukan sejumlah asam amino terbentuk dalam campuran ini.
Penemuan ini membangkitkan kegembiraan luar biasa di kalangan para evolusionis. Dalam dua puluh tahun kemudian, beberapa evolusionis, seperti Sydney Fox dan Cyril Ponnamperuma, berusaha mengembangkan skenario Miller.
Berbagai penemuan berikutnya yang terjadi dalam tahun 1970-an, yang dikenal sebagai “percobaan atmosfir bumi purba”, menggugurkan upaya evolusionis tersebut. Terungkap bahwa “model atmosfir bumi purba, yang didasarkan pada gas metana-amonia” sebagaimana dikemukakan Miller dan para evolusionis lain, diketahui telah keliru sama sekali. Miller memilih gas ini dengan sengaja karena kemudahan dan kecocokannya bagi pembentukan asam amino. Akan tetapi, berbagai penemuan ilmiah menunjukkan atmosfir bumi purba terdiri atas nitrogen, karbon dioksida dan uap air.14 Model atmosfir seperti ini tidak cocok bagi pembentukan asam amino. Terlebih lagi diketahui, oksigen dalam jumlah besar tersedia secara alami pada atmosfir bumi purba.15 Hal ini sekaligus menggugurkan skenario evolusionis, sebab oksigen bebas jelas akan menguraikan asam-asam amino yang terbentuk.


KESALAHPAHAMAN TENTANG SELEKSİ ALAM


Seleksi alam, yang dikemukakan Darwin sebagai mekanisme evolusi, ternyata tidak berkemampuan mendorong terjadinya evolusi. Seleksi alam tidak dapat membentuk spesies baru.

Sebagaimana kemustahilan munculnya kehidupan di muka bumi secara kebetulan, adalah tidak
mungkin bagi spesies makhluk hidup untuk merubah diri mereka sendiri menjadi spesies lain. Sebab, tidak ada kekuatan yang mampu mendorong terjadinya peristiwa seperti ini di alam. Apa yang kita sebut alam adalah kumpulan dari atom-atom yang tidak memiliki kesadaran dan akal yang menyusun tanah, bebatuan, udara, air dan segala sesuatu yang lain. Tumpukan benda mati ini tidak memiliki kekuatan untuk merubah makhluk tak bertulang belakang (invertebrata) menjadi seekor ikan, kemudian menjadikannya naik ke darat dan berubah menjadi seekor reptil, dan kemudian merubahnya menjadi seekor burung dan menjadikannya mampu terbang, dan akhirnya menjadikannya seorang manusia.
Darwin mengemukakan sebuah gagasan sebagai “mekanisme evolusi”: Seleksi Alam. Seleksi Alam membahas seputar gagasan bahwa makhluk hidup paling kuat yang paling mampu menyesuaikan diri dengan tempat hidup mereka akan tetap hidup. Misalnya, dalam sekelompok rusa yang dimangsa oleh binatang buas, rusa yang mampu lari lebih cepat akan bertahan hidup. Tetapi, tentu saja mekanisme seperti ini tidak akan menyebabkan rusa berevolusi – ini tidak akan merubah mereka menjadi spesies lain seperti gajah, misalnya.
Tidak ada secuil pun bukti pengamatan yang menunjukkan seleksi alam pernah menyebabkan makhluk hidup mana pun untuk berevolusi. Evolu-sionis ternama yang juga pakar paleontologi asal Inggris, Colin Patterson, mengakui kenyataan ini:
Tak seorang pun pernah memunculkan satu spesies melalui mekanisme seleksi alam. Tak seorang pun pernah hampir melakukannya, dan kebanyakan perdebatan dalam neo-Darwinisme sekarang adalah seputar masalah ini. 17



MUTASİ


Mutasi adalah kecelakan genetis yang terjadi pada makhluk hidup. Sebagaimana semua kecelakaan, mutasi menyebabkan gangguan dan kerusakan. “Evolusi” melalui mutasi adalah sama mustahilnya dengan perbaikan jam dinding dengan hantaman palu.

adar bahwa seleksi alam tidak berfungsi mendorong terjadinya evolusi, evolusionis
lalu memunculkan konsep “mutasi” dalam teori mereka di abad ke-20. Mutasi adalah perubahan yang terjadi pada gen makhluk hidup karena pengaruh luar seperti radiasi. Evolusionis menyatakan perubahan ini menyebabkan organisme berevolusi.
Akan tetapi, berbagai penemuan ilmiah menolak pernyatan ini, sebab semua mutasi yang pernah diketahui, hanya menyebabkan kerugian pada makhluk hidup. Semua mutasi yang terjadi pada manusia mengakibatkan kelainan mental maupun fisik seperti mongolisme (Down’s Syndrome), albinisme (albino), dwarfisme(tubuh pendek), atau penyakit lain seperti kanker.
Alasan lain mengapa mutasi mustahil menyebabkan makhluk hidup berevolusi adalah mutasi tidak menambahkan informasi genetis baru pada suatu organisme. Mutasi menyebabkan susunan informasi genetis yang telah ada menjadi berubah secara acak, mirip seperti mengocok kartu. Dengan kata lain, tidak ada informasi genetis baru yang dimunculkan oleh mutasi.
Namun, teori evolusi menyatakan bahwa informasi genetis makhluk hidup bertambah seiring dengan waktu. Sebagai contoh, bakteri dengan struktur sangat sederhana tersusun atas 2.000 jenis protein yang berbeda, sedangkan manusia memiliki 100.000 jenis protein. Tepatnya 98.000 protein baru harus “didapatkan” agar sebuah bakteri berevolusi menjadi manusia. Jadi, protein-protein ini tidak mungkin terbentuk melalui mutasi, sebab mutasi tidak dapat menambahkan apa pun pada rantai DNA.
Tidak mengherankan jika sejauh ini tak pernah diamati satu mutasi pun yang mampu memperbaiki informasi genetis dari suatu bentuk kehidupan mana pun. Kendatipun dirinya seorang evolusionis, mantan Presiden Akademi Ilmu Pengetahuan Prancis, Pierre Paul Grassé, membuat pengakuan berikut ini: “Tidak peduli seberapa banyak mutasi yang ada, mutasi ini tidak menghasilkan bentuk evolusi apa pun”. 18


KERUMİTAN YANG TAK TERSEDERHANAKAN


Semua pernyataan Darwinisme berpijak pada skenario “perkembangan bertahap”. Organ-organ dengan “kerumitan tak tersederhanakan” yang terungkap oleh ilmu pengetahuan abad ke-20 meruntuhkan skenario ini beserta keseluruhan teori evolusi.

Jika anda bertanya kepada seorang evolusionis: “Bagaimana organ mengagumkan dari makhluk hidup muncul menjadi ada?”, maka ia akan menjawab dengan penjelasan ini: “Adalah benar bahwa sistem sangat kompleks dari makhluk hidup tidak dapat terbentuk dengan tiba-tiba secara kebetulan. Namun sistem ini terbentuk dan berkembang secara bertahap. Pertama, salah satu bagian dari sistem tersebut muncul secara kebetulan. Oleh karena bagian ini menguntungkan, maka organisme ini mendapatkan keuntungan dari seleksi alam. Kemudian bagian-bagian yang lain terbentuk secara bertahap, hingga pada akhirnya terbentuklah sistem yang jauh lebih kompleks.”
Hal yang menggugurkan skenario ini sejak awal adalah sifat “kerumitan yang tak tersederhanakan” pada sistem makhluk hidup. Jika sebuah sistem tidak akan berfungsi tanpa keberadaan semua komponen pada tempatnya, dan jika ia tidak akan berfungsi manakala satu saja dari komponennya hilang, maka sistem tersebut tidak dapat disederha-nakan ke bentuk yang lebih sederhana. Sistem ini harus ada secara sempurna dan berfungsi baik, atau ia tidak berfungsi sama sekali.
Dengan mempertimbangkan lebih cermat, kita melihat bahwa sistem “rumit tak tersederhanakan” tidak mungkin terbentuk “tahap demi tahap” melalui beragam peristiwa kebetulan. Sebab “tahap peralihan” tidak akan berfungsi kecuali jika sistem tersebut berada dalam keadaan telah lengkap dan sempurna. Sebaliknya, suatu tahapan peralihan yang tak berfungsi akan tersingkirkan melalui seleksi alam dan menghilang sesuai kaidah teori evolusi.
Ketika Darwin mengemuka-kan teorinya, ia sangat meragukan masalah yang satu ini. Ia membayang-kan organ makhluk hidup dapat direduksi ke bentuk yang lebih sederhana, tapi pada saat yang sama ia juga mengkhawatir-kan adanya penemuan-penemuan terbaru yang akan meruntuhkan perkiraannya ini. Inilah sebabnya mengapa ia menulis baris-baris berikut ini dalam bukunya The Origin of Species:
Jika dapat dibuktikan bahwa terdapat organ kompleks, yang tidak mungkin terbentuk melalui banyak perubahan bertahap dan sedikit demi sedikit, maka teori saya sudah pasti akan runtuh. 19
Sekarang, teori Darwin telah terhempaskan persis seperti yang ia khawatirkan, sebab berbagai penemuan ilmiah membuktikan sebagian besar sistem pada makhluk hidup ternyata memiliki kerumitan yang tak dapat disederhanakan. Banyak struktur dan sistem, dari mata manusia hingga sel, dari proses penggumpalan darah hingga protein, yang tidak akan berguna jika satu saja dari keseluruhan bagian tersebut hilang. Tidak aneh jika tak satu pun evolusionis mampu menjelaskan melalui “tahapan” yang mana organisme ini terbentuk.


KEBUNTUAN BENTUK PERALİHAN


Darwin menulis: “Jika teori saya benar, maka beragam bentuk peralihan... sudah sepatutnya ada...” Tetapi, evolusionis, meskipun telah melewati 140 tahun masa pencarian mereka, tidak dapat menemukan satupun bentuk peralihan ini.

Teori evolusi menyatakan berbagai makhluk hidup berasal dari nenek moyang yang sama. Menurut teori ini, makhluk hidup mengalami proses perubahan dan menjadi berbeda satu sama lain dalam jangka waktu yang sangat lama melalui perubahan sedikit demi sedikit secara bertahap.
Jika pernyataan ini benar, maka seharusnya terdapat banyak “spesies peralihan” yang pernah hidup di alam yang menghu-bungkan beragam spesies yang berbeda. Sebagai contoh, jika burung benar-benar berevolusi dari reptil, maka milyaran makhluk setengah burung setengah reptil pastilah pernah ditemukan hidup di sepanjang sejarah.
Darwin sadar bahwa tumpukan fosil seharusnya dipenuhi oleh “bentuk-bentuk peralihan” ini. Tetapi, ia juga sadar bahwa fosil-fosil bentuk peralihan ini tidak ditemukan. Itulah sebabnya mengapa ia menyediakan satu bab khusus tentang permasalahan ini dalam bukunya The Origin of Species.
Darwin berharap permasalahan besar ini akan teratasi di masa mendatang, dan bentuk-bentuk peralihan akan ditemukan melalui penggalian-penggalian baru. Kendatipun telah berusaha keras, para evolusionis belum mampu menemukan satu pun bentuk peralihan dalam kurun waktu 140 tahun sejak masa Darwin. Evolusionis terkenal, Derek Ager, mengakui fakta ini:
Jika kita mengamati catatan fosil dengan teliti, apakah pada tingkat ordo atau spesies, maka yang selalu kita dapatkan bukanlah evolusi bertahap, tapi ledakan tiba-tiba satu kelompok makhluk hidup disertai kepunahan kelompok yang lain. 20
Kemunculan tiba-tiba makhluk hidup di bumi adalah bukti bahwa mereka diciptakan oleh Allah. Pakar biologi evolusionis, Douglas Futuyama, mengakui fakta ini:
Berbagai organisme muncul di bumi dalam bentuk yang telah lengkap atau tidak lengkap. Jika tidak, mereka haruslah terbentuk dari spesies yang telah hidup sebelumnya melalui sejumlah proses modifikasi. Jika mereka muncul dalam keadaan yang sepenuhnya lengkap, maka mereka sudah pasti diciptakan oleh suatu Kecerdasan Yang Superior Maha Agung. 21



ZAMAN KAMBRİUM


Jika kita meneliti lapisan-lapisan bumi, kita akan melihat bahwa kehidupan di bumi muncul secara tiba-tiba. Banyak spesies makhluk hidup yang berbeda muncul secara tiba-tiba dan dalam keadaan telah lengkap pada zaman Kambrium. Penemuan ini adalah bukti meyakinkan adanya penciptaan.

Lapisan bumi paling bawah yang masih menyimpan fosil-fosil makhluk hidup kompleks adalah “Lapisan Kambrium”, yang diperkirakan berumur 520 hingga 530 juta tahun. Fosil-fosil yang digali dari bebatuan zaman Kambrium berasal dari jenis hewan kompleks tak bertulang belakang seperti siput, trilobita, bunga karang, cacing, ubur-ubur, bintang laut, udang-udangan dan lili laut. Yang paling menarik, semua spesies yang berbeda ini muncul secara tiba-tiba tanpa makhluk hidup apa pun yang mendahuluinya.
Richard Monastersky, editor majalah Earth Sciences, yang merupakan salah satu terbitan populer evolusionis, mengakui fakta yang membuat para evolusionis keheranan ini:
Setengah milyar tahun yang lalu, bentuk-bentuk teramat kompleks dari hewan-hewan sebagaimana yang kita lihat sekarang muncul secara tiba-tiba. Masa ini, persis di permulaan Zaman Kambrium bumi, sekitar 550 juta tahun yang lalu, menandai ledakan evolusioner yang memenuhi laut dengan makhluk-makhluk kompleks pertama di bumi. Kelompok binatang besar yang ada saat ini telah ada sejak awal masa Kambrium dan mereka telah berbeda satu dari yang lain sebagaimana mereka saat ini. 22
Kemunculan beragam spesies berbeda tanpa nenek moyang yang sama ini menjadi sebuah pertanyaan yang masih tak terjawab oleh evolusionis. Pakar zoologi Oxford, Richard Dawkins, salah satu pendukung terkemuka teori evolusi di dunia, membuat pengakuan sebagaimana berikut:

Mereka (spesies di Zaman Kambrium) seolah-olah ditempatkan begitu saja di sana, tanpa melalui sejarah evolusi. 23
Ledakan Kambrium adalah bukti nyata bahwa Allah menciptakan semua makhluk hidup. Satu-satunya penjelasan dari kemunculan makhluk hidup secara tiba-tiba tanpa nenek moyang evolusi adalah penciptaan. Berkenaan dengan hal tersebut, Darwin menulis: “Jika beragam spesies, yang berasal dari genera atau famili yang sama, benar-benar telah memulai kehidupan secara bersamaan, maka fakta ini akan berakibat fatal bagi teori perubahan dengan modifikasi perlahan melalui seleksi alam.”. 24
Pukulan mematikan yang dikhawatirkan Darwin ini berasal dari zaman Kambrium, yakni bagian paling awal dalam catatan fosil.


IKAN DAN AMFİBİ


Ikan dan amfibi muncul di bumi secara tiba-tiba dan tanpa nenek moyang apa pun. Evolusionis tidak dapat menjelaskan asal-usul kedua kelompok makhluk hidup ini.

Evolusionis beranggapan bahwa invertebrata laut yang ditemukan pada lapisan Kambrium berevolusi menjadi ikan dalam waktu puluhan juta tahun. Akan tetapi, tidak ditemukan satu pun mata rantai peralihan yang menunjukkan evolusi pernah terjadi di antara jenis invertebrata dan ikan ini. Invertebrata, atau hewan tak bertulang belakang, memiliki jaringan keras di luar tubuh mereka dan tidak memiliki rangka dalam. Sebaliknya, ikan memiliki tulang, yakni jaringan keras di dalam tubuh mereka. Dengan demikian, evolusi invertebrata menjadi ikan adalah sebuah perubahan sangat besar yang seharusnya telah meninggalkan bentuk-bentuk mata rantai peralihan yang menghubungkan kedua kelompok hewan ini.
Evolusionis telah menggali lapisan-lapisan fosil selama kurang lebih 140 tahun untuk mencari bentuk-bentuk yang diduga ada tersebut. Mereka telah menemukan jutaan fosil invertebrata dan jutaan fosil ikan; tapi tak seorang pun pernah menemukan satu bentuk pertengahan di antara keduanya.
Menghadapi fakta ini, ahli paleontologi evolusionis, Gerald T. Told, mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:
Ketiga subdivisi ikan bertulang muncul pertama kali dalam catatan fosil pada saat yang kira-kira bersamaan….Bagaimana mereka berasal? Apa yang menyebabkan mereka sangat berbeda?... Dan mengapa tidak ada jejak bentuk-bentuk peralihan sebelumnya?26
Skenario evolusi juga mengatakan bahwa ikan, yang berevolusi dari invertebrata, di kemudian hari merubah diri mereka sendiri menjadi amfibi yang dapat hidup di darat. (Amfibi adalah hewan yang dapat hidup di darat dan di air, seperti katak). Tapi, sebagaimana yang ada dalam benak anda, skenario ini pun tidak memiliki bukti. Tak satu fosil pun yang menunjukkan makhluk separuh ikan separuh amfibi pernah ada. Meskipun enggan, kenyataan ini dibenarkan oleh tokoh evolusionis terkemuka, Robert L. Carrol, penulis buku Vertebrate Paleontology and Evolution: “Kami tidak memiliki fosil berbentuk pertengahan antara ikan riphidistian dan amfibi-amfibi awal.” 27
Singkatnya, ikan dan amfibi muncul secara tiba-tiba dan keduanya telah memiliki bentuk sebagaimana yang ada sekarang tanpa ada pendahulu. Dengan kata lain, Allah telah menciptakan mereka masing-masing dalam bentuk yang sudah sempurna.


KEKELİRUAN TENTANG COELACANTH


Hingga 70 tahun yang lalu, evolusionis mempunyai fosil ikan yang mereka yakini sebagai “nenek moyang hewan-hewan darat”. Namun, perkembangan ilmu pengetahuan meruntuhkan seluruh pernyataan evolusionis tentang ikan ini.

Ketiadaan fosil bentuk peralihan antara ikan dan amfibi adalah fakta yang juga diakui oleh para evolusionis hingga kini. Namun, sampai sekitar 70 tahun yang lalu, fosil ikan yang disebut coelacanth diterima sebagai bentuk peralihan antara ikan dan hewan darat. Evolusionis menyatakan bahwa coelacanth, yang diperkirakan berumur 410 juta tahun, adalah bentuk peralihan yang memiliki paru-paru primitif, otak yang telah berkembang, sistem pencernaan dan peredaran darah yang siap untuk berfungsi di darat, dan bahkan mekanisme berjalan yang primitif. Penafsiran evolusi ini diterima sebagai kebenaran yang tak perlu diperdebatkan lagi di dunia ilmiah hingga akhir tahun 1930-an.
Namun, pada tanggal 22 Desember 1938, penemuan yang sangat menarik terjadi di Samudra Hindia. Seekor ikan dari famili coelacanth, yang sebelumnya diajukan sebagai bentuk peralihan yang telah punah 70 juta tahun yang lalu, berhasil ditangkap hidup-hidup! Tak diragukan lagi, penemuan ikan coelacanth “hidup” ini memberikan pukulan hebat bagi para evolusionis. Ahli paleontologi evolusionis, J. L. B. Smith, mengatakan ia tidak akan terkejut lagi jika bertemu dengan seekor dinosaurus yang masih hidup.28 Pada tahun-tahun berikutnya, 200 ekor coelacanth berhasil ditangkap di berbagai tempat berbeda di seluruh dunia.
Keberadaan coelacanth yang masih hidup mengungkapkan sejauh mana evolusionis dapat mengarang skenario khayalan mereka. Bertentangan dengan pernyataan mereka, coelacanth ternyata tidak memiliki paru-paru primitif dan tidak pula otak yang besar. Organ yang dianggap oleh peneliti evolusionis sebagai paru-paru primitif ternyata hanyalah kantung lemak.29 Terlebih lagi, coelacanth, yang dikatakan sebagai “calon reptil yang sedang bersiap meninggalkan lautan untuk menuju daratan”, pada kenyataannya adalah ikan yang hidup di dasar samudra dan tidak pernah mendekati rentang kedalaman 180 meter dari permukaan laut. 30



REPTİL


Teori evolusi juga tidak mampu menjelaskan asal-usul reptil. Anggota kelas khusus ini telah muncul dalam keadaan telah berbeda tanpa mengalami proses evolusi apa pun. Ciri-ciri fisiologi reptil sangatlah berbeda dengan amfibi, yang dianggap sebagai nenek moyangnya.

Dinosaurus, kadal, kura-kura dan buaya… Semua spesies ini termasuk dalam kelas yang disebut “reptil”. Beberapa reptil, seperti dinosaurus, telah punah tetapi sebagian lagi masih hidup.
Reptil memiliki sejumlah ciri khusus, misalnya: tubuh mereka yang tertutupi oleh struktur yang disebut “sisik”. Mereka adalah hewan berdarah dingin, yang berarti mereka tidak dapat menghasilkan panas tubuh sendiri. Itulah sebabnya mengapa mereka membutuhkan sinar matahari langsung untuk menghangatkan tubuh. Mereka berkembang biak dengan cara bertelur.
Evolusionis tidak dapat menjelaskan bagaimana reptil muncul pertama kali menjadi ada. Jawaban umum yang diberikan evolusionis atas permasalahan ini adalah reptil berevolusi dari amfibi. Namun, tidak ada satu bukti pun yang membenarkan hal ini. Sebaliknya, penelitian terhadap amfibi dan reptil menunjukkan terdapat perbedaan fisiologis yang sangat besar antara kedua kelompok hewan tersebut, dan binatang separuh reptil separuh amfibi tidak mungkin dapat hidup.
Tidak mengherankan jika binatang seperti ini tidak pernah ditemukan dalam catatan fosil. Ahli paleontologi evolusionis terkenal, Lewis L. Caroll, mengakui fakta tersebut dalam artikelnya yang berjudul “The Problem of The Origin of Reptile”:
Sayangnya, tidak diketahui adanya satu contoh pun nenek moyang reptil yang sesuai sebelum kemunculan reptil-reptil sejati. Ketiadaan bentuk-bentuk pendahulu ini menimbulkan banyak permasalahan dalam peralihan dari amfibi ke reptil yang tidak terjawab. 31
Di samping itu, terdapat pula batas-batas yang memi-sahkan beragam spesies reptil itu sendiri seperti reptil, dinosaurus atau kadal. Semua spesies berbeda ini muncul secara tiba-tiba dan dalam keadaan telah berbeda satu dari yang lain di bumi, karena Allah memang telah menciptakan mereka demikian. Fakta ini dinyatakan dalam Alquran:

“Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka sebagian dari hewan itu ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan kedua kaki, sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya, sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. An-Nuur, 24:45)



BURUNG DAN REPTİL


Evolusionis membuat pernyataan bahwa burung berevolusi dari reptil. Ketika kita meneliti struktur kedua kelas makhluk hidup ini, kita akan mengetahui pernyataan ini sama sekali tidak ilmiah.

volusionis menyatakan bahwa burung berevolusi dari reptil dinosaurus berukuran kecil. Namun,
setelah burung dan reptil dibandingkan, diketahui kedua kelas makhluk hidup ini sangatlah berbeda satu dari yang lain, dan evolusi apa pun tidak mungkin terjadi di antara keduanya.
Terdapat banyak perbedaan struktural antara burung dan reptil. Salah satu yang terpenting adalah struktur rangka mereka. Dinosaurus, yang menurut evolusionis dikatakan sebagai nenek moyang burung, memiliki rangka besar dan padat dikarenakan struktur mereka yang kokoh. Sedangkan burung yang masih hidup dan yang telah punah memiliki rangka berongga dan, karenanya, sangat ringan. Struktur rangka ringan ini sangatlah penting bagi penerbangan burung.
Perbedaan penting lain antara burung dan reptil adalah struktur metabolisme mereka. Reptil memiliki laju metabolisme paling lambat di antara makhluk hidup lainnya, sedangkan pada burung malah paling cepat. Sebagai contoh, panas tubuh seekor burung gereja dapat mencapai 48°C karena metabolismenya yang cepat. Sebaliknya, reptil tidak mampu menghasilkan panas tubuh mereka sendiri dan, sebagai gantinya, berjemur di bawah sinar matahari. Reptil adalah hewan pengguna energi paling sedikit di alam, sedangkan burung adalah binatang pemakai energi terbesar.
Sistem respirasi burung juga sangat berbeda dengan reptil. Reptil dan mamalia memasukkan udara ke dalam paru-paru mereka melalui trakea dan kemudian mengeluarkannya melalui saluran yang sama. Akan tetapi pada burung, udara mengalir satu arah melalui saluran-saluran paru-paru mereka; dengan kata lain udara masuk dari satu pintu dan keluar melalui pintu yang lain. Berkat sistem pernapasan yang tak dijumpai pada hewan kelas lain ini, burung mampu menggunakan udara dengan sangat efisien. Sistem ini memungkinkan mereka untuk terbang pada ketinggian 8.000 meter sekalipun, di mana jumlah oksigen sangatlah sedikit.
Ciri lain yang menjadi tembok pemisah antara burung dan reptil adalah bulu, struktur yang hanya terdapat pada burung. Tubuh reptil tertutupi sisik, sementara burung tertutup oleh bulu.
Singkatnya, perbedaan yang banyak antara burung dan reptil dengan telak mematahkan pendapat evolusionis bahwa reptil berevolusi secara bertahap dan perlahan menjadi burung. Burung dan reptil adalah dua kelas hewan yang telah Allah ciptakan dalam keadaan sangat berbeda satu dari yang lain.
Alan Feduccia, seorang professor dari University of North Carolina, sangat menentang teori yang mengatakan burung memiliki kekerabatan dengan dinosaurus berdasarkan penemuan-penemuan ilmiah, kendatipun ia sendiri adalah seorang evolusionis:
Saya telah mempelajari tengkorak burung selama 25 tahun dan saya tidak melihat adanya kemiripan apa pun. Saya sungguh tidak melihatnya…. Asal-usul theropod (satu kelompok besar dinosaurus) dari burung, menurut saya, akan menjadi aib terbesar bagi paleontologi abad ke-20. 33

KEKELİRUAN TENTANG ARCHAEOPTERYX


Evolusionis mengemukakan fosil Archaeopteryx sebagai satu-satunya bukti yang mendukung pernyataan mereka bahwa “burung berevolusi dari dinosaurus”. Akan tetapi, berbagai penemuan terakhir membuktikan makhluk ini hanyalah jenis burung yang telah punah.

Contoh bentuk peralihan terpenting yang dimaksud oleh evolusionis adalah fosil burung berumur 150 juta tahun yang diberi nama Archaeopteryx.
Evolusionis menyatakan fosil burung ini berbentuk setengah dinosaurus yang tidak dapat terbang dengan baik.
Pernyataan kaum evolusionis ini berulang kali terbukti keliru, dan runtuh untuk selamanya dengan ditemukannya fosil Archaeopteryx pada tahun 1992.
Tidak adanya “sternum” atau tulang dada pada makhluk ini, yang berperan penting bagi otot-otot penerbangan, dijadikan sebagai bukti terpenting yang menunjukkan burung ini tidak dapat terbang dengan baik. Fosil Archaeopteryx ketujuh yang ditemukan pada tahun 1992 telah membuktikan, tulang dada yang selama ini dianggap tidak ada, ternyata dimiliki oleh Archaeopteryx. Keberadaan tulang dada ini membuktikan Archaeopteryx sebagai burung yang dapat terbang dengan baik.34
Selain itu, telah dibuktikan bahwa dua hal lain yang disebut oleh evolusionis sebagai bentuk peralihan ketika mereka mengemukakan Archaeopteryx – yakni cakar pada sayap dan gigi pada mulutnya – sama sekali bukanlah bukti yang menunjukkan burung ini sebagai bentuk peralihan. Telah diketahui, dua spesies burung yang masih hidup saat ini, yakni Touraco dan Hoatzin, keduanya memiliki cakar pada sayapnya yang mereka gunakan untuk berpegangan pada dahan pohon. Selain itu, sepanjang sejarah telah ada berbagai jenis burung yang memiliki gigi. Bahkan, menurut pengukuran oleh berbagai ahli burung terkenal, seperti Martin, Stewart dan Whetstone, struktur gigi Archaeopteryx benar-benar berbeda dengan struktur gigi reptil.35 Seluruh penemuan ini menunjukkan bahwa berbagai pernyataan evolusi, yang menyatakan Archaeopteryx sebagai bentuk peralihan, tidak memiliki landasan ilmiah.



BULU BURUNG


Bulu, yang memiliki rancangan serta ciri aerodinamis teramat rumit, merupakan ciri khas pada burung. Pernyataan bahwa bulu burung berevolusi dari sisik reptil sama sekali tidak berlandaskan pada bukti apa pun.

ubuh reptil tertutup oleh sisik, sedangkan permukaan tubuh burung dipenuhi bulu. Karena evolusionis menganggap reptil sebagai nenek moyang burung, mereka dipaksa untuk mengatakan bahwa bulu telah berevolusi dari sisik reptil. Padahal, tidak terdapat kemiripan antara sisik dan bulu.
Seorang profesor fisiologi dan neurobiologi di University of Connecticut, A.H. Brush, menerima kenyataan ini walaupun ia seorang evolusionis: “Setiap ciri dari struktur dan pengaturan gen, hingga perkembangan, morfogenesis dan pengaturan jaringan adalah berbeda (pada bulu dan sisik).”36 Selain itu, Prof. Brush telah meneliti struktur protein bulu burung dan menyatakan struktur ini “secara khusus hanya dimiliki kelompok tertentu di antara berbagai hewan vertebrata.” 37
Tidak ada bukti fosil yang membuktikan bulu burung berasal dari sisik reptil. Sebaliknya, “bulu-bulu muncul secara tiba-tiba dalam catatan fosil, sebagai ciri ‘unik yang tak dapat disangkal lagi’ yang membedakannya sebagai burung” sebagaimana pernyataan Prof. Brush.38 Selain itu, pada reptil tidak pernah dijumpai adanya bentuk lapisan kulit luar yang dapat menjadi asal-usul bagi bulu burung.39
Kisah tentang “fosil dinosaurus berbulu yang ditemukan di Cina”, yang muncul pada tahun 1996 di tengah-tengah propaganda media secara gencar ternyata sama sekali tidak berdasar. Pada tahun 1997 diketahui bahwa fosil Sinosauropteryx tersebut tidak memiliki struktur yang menyerupai bulu burung.40
Sebaliknya, ketika kita mengamati bulu burung dari dekat, kita akan menemukan suatu rancangan yang sangat rumit yang tidak dapat diterangkan dengan proses evolusi apa pun. Ahli burung terkenal, Alan Feduccia, menyatakan bahwa “setiap ciri dari bulu burung memiliki fungsi aerodinamis. Bulu ini sangatlah ringan, memiliki daya angkat yang semakin besar pada kecepatan lebih rendah, dan dapat kembali ke posisi awal dengan sangat mudah”. Ia pun meneruskan, “Saya benar-benar tidak dapat memahami bagaimana sebuah organ yang dirancang sempurna untuk terbang dapat muncul untuk kegunaan yang lain pada awalnya”.41
Rancangan bulu burung juga telah memaksa Charles Darwin untuk memikirkannya. Selain itu, keindahan sempurna bulu merak telah membuatnya “muak” (dalam perkataannya sendiri). Dalam sebuah surat yang ditulisnya untuk Asa Gray tertanggal 3 April 1860, Darwin mengatakan “Saya sangat ingat bagaimana pemikiran tentang mata membuat saya terdiam dan tak mampu berkata-kata, tetapi saya telah melampaui tahap keluhan ini…” Kemudian ia melanjutkan: “…dan sekarang bagian-bagian kecil sepele dari suatu struktur seringkali membuat saya merasa sangat tidak nyaman. Pemandangan sehelai bulu pada ekor merak, setiap kali saya memandangnya, membuat saya muak!”42




ASAL-USUL MAMALİA


Bertentangan dengan pernyataan kaum evolusionis, mamalia muncul di bumi secara tiba-tiba tanpa nenek moyang apapun. Bahkan, para evolusionis tidak memiliki penjelasan atas asal-usul kelompok mamalia yang berbeda-beda.

ebagaimana yang telah kita pahami, teori evolusi mengemukakan bahwa sejumlah makhluk yang
diduga pernah ada, keluar dari laut dan merubah diri mereka menjadi reptil, dan burung terbentuk dari evolusi reptil-reptil tersebut. Menurut skenario yang sama, reptil bukan saja menjadi nenek moyang burung, tetapi juga mamalia. Namun, terdapat jurang pemisah yang besar antara reptil dan mamalia dilihat dari struktur tubuh keduanya. Di satu pihak reptil bersisik, berdarah dingin dan berkembang biak dengan bertelur. Sedangkan di pihak lain, tubuh mamalia tertutup rambut, berdarah panas, dan berkembang biak dengan melahirkan anaknya.
Satu contoh yang memisahkan reptil dengan mamalia adalah struktur rahang mereka. Rahang bawah mamalia terdiri dari hanya satu tulang rahang bawah dan gigi-gigi terletak pada tulang ini. Sedangkan pada reptil terdapat tiga tulang kecil pada kedua sisi rahang bawahnya.
Satu perbedaan mendasar lainnya adalah semua mamalia memiliki tiga tulang di dalam telinga bagian tengahnya (yakni martil, landasan dan sanggurdi). Semua reptil hanya memiliki satu tulang di dalam telinga bagian tengahnya. Evolusionis menyatakan bahwa rahang dan telinga bagian tengah reptil berevolusi secara bertahap menjadi rahang dan telinga mamalia. Akan tetapi bagaimana perubahan ini terjadi masih merupakan pertanyaan yang tak terjawab. Khususnya, pertanyaan tentang bagaimana telinga dengan satu tulang berevolusi menjadi telinga dengan tiga tulang, dan bagaimana proses mendengar tetap berfungsi selama perubahan tersebut berlangsung, tidak pernah dapat dijelaskan.
Tidaklah mengherankan jika tak satu pun fosil yang menghubungkan reptil dengan mamalia pernah ditemukan. Inilah sebabnya mengapa ahli paleontologi evolusionis Roger Lewin terpaksa mengatakan “peralihan menjadi mamalia pertama…masih merupakan tanda tanya”.43
George Gaylord Simpson, salah satu ahli evolusi terkemuka abad ke-20 memberikan pernyataan mengenai fakta yang cukup membingungkan para evolusionis sebagaimana berikut:
Peristiwa paling membingungkan dalam sejarah kehidupan di bumi adalah perubahan dari Mesozoik, yakni Zaman Reptil, ke Zaman Mamalia. Seolah layar diturunkan secara tiba-tiba di atas panggung di mana seluruh peran utama dimainkan oleh reptil, khususnya dinosaurus, dalam jumlah yang besar dan dengan keberagaman yang mengejutkan, dan kemudian layar naik kembali untuk menampakkan pemandangan yang sama tetapi dengan kelompok pemain yang sama sekali baru, suatu kelompok pemain tanpa kemunculan dinosaurus sama sekali, reptil-reptil jenis lain ada dalam jumlah besar, dan seluruh peran utamanya dimainkan oleh beragam mamalia yang tidak dijumpai dalam peran sebelumnya.44
Kesemua ini menunjukkan mamalia juga muncul di bumi secara tiba-tiba dan dalam keadaan telah lengkap, tanpa nenek moyang apa pun. Ini merupakan bukti nyata bahwa mereka telah diciptakan oleh Allah.
FOSİL MAKHLUK HİDUP


Tidak terdapat perbedaan antara fosil makhluk hidup berusia ratusan juta tahun yang lalu dengan kerabatnya yang masih hidup sekarang. Fakta ini sama sekali mematahkan pernyataan evolusi.

eori evolusi menyatakan bahwa makhluk hidup mengalami perubahan terus-menerus, dan selalu terus berkembang melalui peristiwa kebetulan. Akan tetapi, catatan fosil malah menunjukkan sebaliknya. Ketika kita mengamati fosil, kita akan mengetahui tidak adanya perbedaan antara bentuk kehidupan yang ada ratusan juta tahun yang lalu dengan kerabat mereka yang hidup sekarang. Ikan, reptil dan mamalia modern benar-benar sama persis dengan ikan, reptil dan mamalia yang muncul pertama kali di muka bumi. Sejumlah spesies makhluk hidup mengalami kepunahan, tetapi tidak ada spesies yang berubah menjadi spesies lain.
Hal ini menjelaskan bahwa seluruh spesies makhluk hidup diciptakan oleh Allah dalam keadaan telah berbeda satu sama lain, dan mereka tidak mengalami evolusi apa pun sejak saat mereka diciptakan.



DONGENG EVOLUSİ MANUSİA


Persis seperti pernyataan evolusionis yang lain tentang asal-usul makhluk hidup, pernyataan mereka tentang asal-usul manusia pun tidak memiliki landasan ilmiah. Berbagai penemuan menunjukkan bahwa “evolusi manusia” hanyalah dongeng belaka.

Darwin mengemukakan pernyataannya bahwa manusia dan kera berasal dari satu nenek moyang yang sama dalam bukunya The Descent of Man yang terbit tahun 1971. Sejak saat itu, para pengikut Darwin telah berusaha untuk memperkuat kebenaran pernyataan tersebut. Tetapi, walaupun telah melakukan berbagai penelitian, pernyataan “evolusi manusia” belum pernah dilandasi oleh penemuan ilmiah yang nyata, khususnya di bidang fosil.
Kalangan masyarakat awam adalah yang umumnya tidak mengetahui kenyataan ini, dan menganggap pernyataan evolusi manusia didukung oleh berbagai bukti kuat. Anggapan yang salah tersebut terjadi karena masalah ini seringkali dibahas di media masa dan disampaikan sebagai fakta yang telah terbukti. Tetapi mereka yang benar-benar ahli di bidang ini mengetahui bahwa kisah “evolusi manusia” tidak memiliki dasar ilmiah. David Pilbeam, salah satu ahli paleontologi dari Harvard University, menyatakan berikut ini:
Bila anda mendatangkan seorang ilmuwan cerdas dari bidang ilmu lain dan memperlihatkan padanya sedikit bukti yang kita miliki, ia pasti akan berkata, ‘lupakanlah: tidak terdapat cukup bukti untuk meneruskannya.45
William Fix, penulis sebuah buku penting dalam bidang palaeoan-thropologi, berkomentar:
Terdapat banyak ilmuwan dan penyebar berita masa kini yang memiliki keberanian untuk berkata kepada kita bahwa ‘tidak ada keraguan’ tentang bagaimana manusia berawal. Andai saja mereka memiliki bukti.46
Pernyataan tentang evolusi ini, yang “tanpa disertai bukti”, memulai pohon kekerabatan manusia dengan sejenis kera yang bernama Australopithecus. Menurut pernyataan tersebut, sejalan dengan waktu Australopithecus mulai berjalan tegak, otaknya tumbuh berkembang, dan melalui serangkaian tahapan untuk menjadi manusia yang kita dapati sekarang (Homo sapiens). Tetapi catatan fosil tidak mendukung skenario ini. Kendatipun pernyataan tentang keberadaan semua jenis bentuk peralihan, terdapat pembatas yang tidak dapat dilalui yang memisahkan fosil-fosil manusia dan kera. Bahkan, telah terungkap bahwa spesies-spesies yang dinyatakan sebagai nenek moyang bagi yang lain, ternyata merupakan jenis-jenis yang hidup sezaman pada periode yang sama. Ernst Mayr, salah satu pendukung terpenting teori evolusi di abad ke-20 mengakui kenyataan ini: “Rantai yang menghubungkan hingga Homo sapiens sebenarnya telah hilang”.47



AUSTRALOPİTHECUS


Makhluk yang dinamai Australopithecus oleh evolusionis sesungguhnya hanyalah jenis kera yang telah punah...

ustralopithecus berarti “kera daerah selatan”. Seluruh spesies Australo-pithecus, yang dimasukkan ke dalam pengelompokan yang berbeda, sebenarnya hanyalah jenis kera punah yang menyerupai kera zaman sekarang. Ukuran tengkorak mereka adalah sama, atau lebih kecil dari simpanse yang kita temui sekarang. Terdapat bagian-bagian menonjol di bagian tangan dan kaki yang mereka gunakan untuk memanjat pohon, persis seperti simpanse masa kini, dan kaki mereka memiliki kemampuan untuk berpegangan pada dahan pohon. Banyak ciri lain seperti dekatnya jarak kedua mata, gigi geraham yang tajam, struktur rahang bawah, lengan yang panjang, kaki yang pendek, yang membuktikan makhluk ini tidaklah berbeda dari kera masa kini.
Evolusionis menyatakan, walaupun jenis Australopithecus memiliki anatomi kera, mereka berjalan tegak seperti manusia.
Dua ahli anatomi terkenal tingkat dunia asal Inggris dan USA, Lord Solly Zuckerman dan Prof. Charles Oxnard, telah melakukan penelitian mendalam tentang berbagai spesimen Australopithecus. Penelitian mereka mengungkapkan makhluk ini bukanlah bipedal atau berjalan dengan dua kaki, dan memiliki cara berjalan yang serupa dengan kera zaman sekarang. Setelah meneliti tulang-tulang dari fosil tersebut selama 15 tahun, dengan bantuan dana dari pemerintah Inggris, Lord Zuckerman dan timnya yang beranggotakan 5 orang spesialis sampai pada kesimpulan – walaupun Zuckerman sendiri adalah evolusionis – bahwa Australopithecines hanyalah jenis kera biasa dan sama sekali bukan bipedal (berjalan diatas dua kaki).48 Di samping itu, Oxnard, yang juga seorang evolusionis, juga menyerupakan struktur rangka Australopithecus dengan orang utan modern.49
Analisis mendalam yang dilakukan oleh antropolog Amerika Holly Smith pada tahun 1994 tentang gigi-gigi Australopithecus menunjukkan bahwa Australopithecus adalah sejenis kera.50
Pada tahun yang sama, Fred Spoor, Bernard Wood dan Frans Zonneveld, seluruhnya ahli anatomi, mencapai kesimpulan yang sama melalui metoda yang sama sekali berbeda. Metoda ini berdasarkan pada analisis perbanding-an rongga semi-sirkular pada telinga bagian dalam manusia dan kera yang berfungsi menjaga keseimbangan. Rongga telinga bagian dalam dari semua spesimen Australopithecus yang diteliti oleh Spoor, Wood dan Zonneveld ternyata sama seperti yang terdapat pada kera modern.51 Penemuan ini sekali lagi menunjukkan jenis Australopithecus adalah spesies yang menyerupai kera modern.



HOMO ERECTUS


Homo erectus, yang dikemukakan sebagai “manusia primitif” oleh kalangan evolusionis, sebenarnya adalah ras manusia yang telah hilang. Perbedaan antara Homo erectus dan kita hanyalah perbedaan ras.

D alam skema “evolusi manusia” yang dirancang oleh para evolusionis, fosil-fosil yang
digolongkan sebagai Homo erectus ditempatkan setelah Australopithecus. (Pada beberapa tahun terakhir, kelompok “Homo habilis” yang diusulkan oleh beberapa evolusionis tertentu, telah dimasukkan ke dalam jenis Australopithecus)
Sebagaimana makna yang terkandung dalam kata “erect”, “Homo erectus” berarti “manusia yang berjalan tegak”. Evolusionis harus memisahkan mereka dari kelompok sebelumnya dengan menambahkan tingkat “ketegakan”, karena semua fosil Homo erectus yang ada memiliki tingkat ketegakan yang tidak dijumpai pada spesimen Australopithecus atau Homo habilis. Tidak terdapat perbedaan antara rangka manusia modern dengan Homo erectus.
Bukti penting mengenai hal ini adalah fosil “Anak lelaki Turkana” yang dimasukkan ke dalam kelas Homo erectus. Telah terbukti bahwa fosil ini merupakan kerangka dari anak lelaki berumur 12 tahun, yang ketika dewasa dapat mencapai 1,83 meter. Struktur rangka fosil yang tegak ini tidaklah berbeda dari manusia modern. Tentang hal ini, seorang ahli paleoantropologi Amerika, Alan Walker, mengatakan ia meragukan jika “ahli patologi pada umumnya dapat mengetahui perbedaan antara rangka fosil ini dan rangka manusia modern.”52
Alasan utama bagi para evolusionis untuk mengatakan Homo erectus sebagai “primitif” adalah ukuran rongga otak pada tengkoraknya (900-1100 cc), yang berukuran lebih kecil dari milik manusia modern, dan tonjolan alis matanya yang tebal. Namun, terdapat banyak orang di zaman sekarang yang masih hidup di dunia ini yang memiliki volume otak sebesar Homo erectus (misalnya bangsa pigmi) dan terdapat pula sejumlah bangsa yang memiliki alis mata yang menonjol (misalnya bangsa Aborigin dari Australia).
Adalah fakta yang sudah dimaklumi bahwa perbedaan volume otak tidaklah selalu menunjukkan perbedaan tingkat kecerdasan atau keterampilan. Kecerdasan lebih bergantung pada pengaturan internal otak dan bukan volumenya.53
Bahkan seorang evolusionis, Richard Leakey, menyatakan perbedaan antara Homo erectus dan manusia modern tidaklah lebih dari perbedaan ras:
“Seseorang juga akan melihat adanya perbedaan-perbedaan pada bentuk tengkorak, besarnya tonjolan di bagian muka, ketebalan alis mata dan seterusnya. Perbedaan-perbedaan ini mungkin tak lebih dari perbedaan di antara ras-ras manusia modern yang terpisahkan secara geografis, sebagaimana yang kita saksikan sekarang.”54
Pendek kata, manusia yang dikelompokkan oleh para evolusionis ke dalam Homo erectus, ternyata merupakan ras manusia yang telah hilang dan memiliki tingkat kecerdasan yang tidak berbeda dengan kita. Sebaliknya, terdapat perbedaan sangat besar antara Homo erectus, ras manusia dan kera yang berada di awal skenario “evolusi manusia” (Australopithecus, atau Homo habilis). Ini berarti manusia pertama muncul dalam catatan fosil secara tiba-tiba dan secara langsung tanpa sejarah evolusi apa pun. Hal ini merupakan petunjuk paling jelas bahwa makhluk-makhluk ini telah diciptakan.



NEANDERTHAL, RAS MANUSİA YANG HİLANG


Kini telah terbukti bahwa manusia Neanderthal, yang dikemukakan sebagai “nenek moyang primitif manusia” oleh para evolusionis, hanyalah ras manusia yang telah hilang.

Neanderthal adalah manusia yang muncul secara tiba-tiba 100.000 tahun yang lalu di Eropa dan kemudian menghilang - atau berasimilasi karena melakukan perkawinan dengan ras lain- secara diam-diam dan tiba-tiba 35.000 tahun yang lalu. Satu-satunya perbedaan mereka dengan manusia modern adalah rangka tubuh mereka yang lebih tegap dan volume otaknya yang sedikit lebih besar.
Neanderthal adalah suatu ras manusia dan fakta ini diakui oleh hampir semua orang saat ini. Evolusionis telah berusaha dengan keras untuk menampilkan mereka sebagai “spesies primitif”, tetapi semua penemuan menunjukkan bahwa mereka tidaklah berbeda dari seorang lelaki “tegap” zaman sekarang yang sedang berjalan di jalanan. Tokoh terkemuka di bidang ini, Erik Trinkaus, ahli antropologi asal New Mexico University menuliskan:
Pembandingan secara rinci sisa-sisa rangka Neanderthal dengan rangka manusia modern telah menunjukkan tidak dijumpainya pada Neanderthal ciri-ciri anatomi yang secara meyakinkan menunjukkan kemampuan gerak, manipulasi, kecerdasan atau berbahasa yang lebih rendah dari manusia modern.55
Para peneliti masa kini memasukkan manusia Neanderthal ke dalam sub-spesies manusia modern dan memberinya nama “Homo sapiens neandertalensis”. Beragam penemuan mengungkap bahwa bangsa Neanderthal mengubur rekan mereka yang mati, membuat alat-alat musik, dan juga memiliki kesamaan budaya dengan Homo sapiens yang hidup di zaman yang sama. Tepatnya, Neanderthal adalah ras manusia “tegap” yang hilang seiring berjalannya waktu.


KERUNTUHAN POHON KEKERABATAN


Skenario “pohon kekerabatan manusia” telah terbantahkan oleh bukti-bukti fosil. Sekarang telah diketahui bahwa spesies-spesies yang dinyatakan sebagai nenek moyang satu sama lain sebenarnya hanyalah ras-ras berbeda yang hidup di masa yang sama.

kenario “evolusi manusia” ternyata sama sekali rekaan. Agar pohon kekerabatan semacam ini ada, evolusi perlahan dan bertahap dari kera ke manusia haruslah terjadi dan catatan fosil dari proses ini haruslah pernah ada. Tetapi, terdapat jurang sangat lebar yang memisahkan kera dari manusia. Struktur rangka, volume otak, dan ciri lain seperti berjalan tegak atau membungkuk rendah ke depan adalah hal-hal yang membedakan manusia dari kera.
Penemuan penting lain yang membuktikan pohon kekerabatan seperti ini tidaklah mungkin terjadi di antara spesies-spesies yang berbeda ini adalah kenyataan bahwa spesies yang dinyatakan sebagai nenek moyang bagi spesies yang lain ternyata hidup pada saat yang bersamaan. Jika, sebagaimana pernyataan evolusionis, australopithecines berubah menjadi Homo habilis dan bila mereka pada gilirannya berubah menjadi Homo erectus, maka zaman di mana mereka hidup sudah seharusnya saling berurutan. Tetapi, pada kenyataannya tidak terdapat urutan kronologis seperti ini.
Pakar antropologi evolusionis, Alan Walker, membenarkan kenyataan ini dengan menyatakan: “terdapat bukti dari Afrika Timur tentang keberadaan individu-individu kecil Australopithecus yang terakhir kali hidup, yang pertama-tama sezaman dengan Homo habilis, dan kemudian dengan Homo erectus.”56 Louis Leakey telah menemukan fosil-fosil Australopithecus, Homo habilis dan Homo erectus hampir berdampingan satu sama lain di daerah Olduvai Gorge, lapisan Bed II.57
Kendatipun seorang evolusionis, pakar paleontologi dari Harvard University, Stephen Jay Gould, menerangkan kebuntuan evolusi ini:
“Apa yang terjadi pada pohon kekerabatan kita jika terdapat tiga kelompok makhluk homo yang hidup pada saat yang sama (A. africanus, australopi-thecines yang tegap, dan Homo habilis), tak satu pun dari mereka yang dengan jelas menurunkan yang lain? Selain itu, tak satu pun dari ketiganya memperlihatkan kecenderungan evolusi selama masa hidup mereka di bumi.58
Bila kita bergeser dari Homo erectus ke Homo sapiens, kita akan kembali mengetahui bahwa tidak terdapat pohon kekerabatan yang dapat diperbin-cangkan. Terdapat bukti yang menunjukkan Homo erectus dan Homo sapiens kuno hidup hingga 27.000 tahun dan bahkan 10.000 tahun sebelum waktu sekarang ini. Di rawa Kow di Australia, telah ditemukan tengkorak Homo erectus berusia sekitar 13.000 tahun. Di pulau Jawa, ditemukan tengkorak Homo erectus yang berumur 27.000 tahun.59
Berbagai penemuan ini menunjukkan bahwa makhluk yang dikemukakan sebagai “nenek moyang manusia” oleh teori evolusi ternyata adalah spesies-spesies punah yang sama sekali tidak berhubungan satu dengan yang lain atau ras-ras manusia yang hilang.


KEBUNTUAN BİPEDALİSME


Manusia berjalan dengan cara yang sama sekali berbeda dengan makhluk lain. Tidak ada hewan yang dapat berjalan tegak di atas kedua kakinya sebagaimana manusia. Namun, evolusionis menyatakan bahwa cara berjalan tegak di atas kedua kaki (bipedalisme) pada manusia ini adalah hasil evolusi bertahap dari cara berjalan bungkuk kera di atas empat kakinya (quadripedalisme).

endapat ini tidaklah benar. Pertama, catatan fosil menunjukkan tidak adanya makhluk hidup yang pernah memiliki cara berjalan pertengahan antara cara berjalan manusia dan kera. Pengamatan catatan fosil secara lebih teliti membuktikan bahwa makhluk dari kelas Australopithecus dan Homo habilis berjalan membungkuk ke depan di atas keempat kakinya, sedangkan ras-ras manusia seperti Homo erectus dan manusia Neanderthal berjalan secara tegak sebagaimana kita. Ini berarti cara berjalan tegak bipedal muncul secara bersamaan dengan manusia untuk pertama kalinya dan secara tiba-tiba.
Selain itu, penelitian anatomi yang dilakukan tahun-tahun belakangan telah mengukuhkan bahwa evolusi bertahap dari cara jalan kera ke cara jalan manusia adalah mustahil. Pada tahun 1996, ahli anatomi Inggris, Robin Crompton, yang melakukan penelitian tentang cara berjalan bipedal manusia, menyimpulkan bahwa cara berjalan pertengahan antara kera dan manusia sebagai sesuatu yang mustahil. Crompton menunjukkan bahwa makhluk hidup hanya dapat berjalan tegak atau di atas keempat kakinya. Cara jalan di antara keduanya sangatlah tidak efektif.60
Celah sangat lebar yang memisahkan manusia dari kera tidak hanya sebatas bipedalisme. Masih banyak hal lain yang belum terjawab seperti volume otak, kemampuan berbicara, dan lain sebagainya. Elaine Morgan, seorang evolusionis ahli paleoantropologi, memberikan pengakuan berikut berkaitan dengan masalah ini:
Empat di antara misteri terbesar tentang manusia adalah: 1) mengapa mereka berjalan di atas dua kaki? 2) mengapa mereka telah kehilangan rambut permukaan tubuh mereka? 3) mengapa otak mereka telah berkembang sedemikian besar? 4) mengapa mereka belajar untuk berbicara?
Jawaban yang tak pernah berubah dari pertanyaan ini adalah: 1) ‘Kita belum tahu’; 2) ‘Kita belum tahu’; 3) ‘Kita belum tahu’; 4) ‘Kita belum tahu’. Daftar pertanyaan ini dapat menjadi sangat panjang tanpa mempengaruhi keseragaman jawabannya.61
Pendeknya, “evolusi manusia” tidak lain hanyalah dongeng tanpa bukti. Manusia diciptakan oleh Allah dalam keadaan telah dilengkapi dengan seluruh kemampuan dan ciri yang dimilikinya.



WAJAH PALSU


Walaupun para evolusionis tidak berhasil menemukan bukti ilmiah untuk mendukung teori mereka, mereka sangat berhasil dalam satu hal: propaganda. Unsur paling penting dari propaganda ini adalah gambar-gambar palsu dan bentuk tiruan yang dikenal dengan “rekonstruksi”.

ekonstruksi dapat diartikan sebagai membuat lukisan atau membangun model makhluk hidup berdasarkan satu potong tulang yang ditemukan dalam penggalian. “Manusia-manusia kera” yang kita lihat di koran, majalah atau film semuanya adalah rekonstruksi.
Yang perlu dicermati di sini adalah seberapa ilmiahkah gambar-gambar tersebut. Oleh karena fosil biasanya ditemukan dalam keadaan tidak tersusun dan tidak lengkap, rekaan apa pun yang didasarkan padanya kemungkinan besar hanyalah hasil khayalan. Pada kenyataannya, rekonstruksi yang dibuat para evolusionis berdasarkan pada sisa-sisa fosil, telah dipersiapkan dengan tepat sesuai dengan tujuan evolusi.
Di sini, kita harus mencermati satu hal penting: pengkajian berdasarkan sisa-sisa tulang tidak dapat mengungkap “jaringan lunak” dari makhluk hidup yang telah mati. Rambut, kulit, hidung, telinga, bibir, atau ciri-ciri muka yang lain dari makhluk hidup tidak dapat ditentukan dari peninggalan tulang-belulangnya. Bagi pendukung gigih evolusi, untuk merancang makhluk hidup khayalan dengan membentuk jaringan-jaringan lunak sebagaimana yang ia inginkan sangatlah mudah. Earnest A.

Hooton dari Harvard University, menerangkan hal ini sebagai berikut:
Usaha untuk mengembalikan jaringan lunak adalah pekerjaan yang sungguh lebih berbahaya. Bibir, mata, telinga dan ujung hidung tidak meninggalkan petunjuk pada bagian-bagian tulang yang berada di bawahnya. Dengan alat bantu yang sama, anda dapat menyerupakan tengkorak Neanderthaloid dengan ciri-ciri simpanse atau wajah seorang filsuf. Seluruh restorasi jenis-jenis manusia purba ini memiliki sangat sedikit nilai ilmiah, itupun kalau ada, dan kemungkinan besar hanya akan menyesatkan masyarakat… Jadi janganlah percaya pada rekonstruksi.62
Evolusionis menghidupkan kembali makhluk hidup yang hanya ada dalam khayalan mereka dengan metoda “rekonstruksi” dan menyebarluaskannya kepada masyarakat sebagai “nenek moyang mereka”. Ketika mereka tidak mampu menemukan makhluk “setengah manusia setengah kera” dalam catatan fosil, mereka memilih membohongi masyarakat dengan membuat gambar-gambar palsu.



MENGAPA EVOLUSİ MASİH SAJA DİPERTAHANKAN?


Sejak pertama kali dirumuskan, teori evolusi telah menjadi alat utama bagi indoktrinasi filsafat materialis. Saat ini, mereka yang berusaha keras untuk mempertahankan teori evolusi agar tetap hidup adalah para pendukung filsafat ini.M

engapa teori evolusi masih saja dipertahankan kendatipun bukti-bukti nyata yang ada malah menolaknya? Ahli biologi evolusionis Amerika, Michael Walker, membuat pengakuan berikut sebagai jawaban atas pertanyaan ini:
Seseorang akan terpaksa menyimpulkan bahwa banyak ilmuwan dan ahli teknologi menjadi penganut teori Darwin hanya karena teori tersebut dianggap meniadakan Sang Pencipta.65
Satu-satunya tujuan para pendukung teori ini adalah untuk menyokong filsafat materialis yang mengingkari Allah. Materialisme adalah keyakinan buta yang hanya mengakui keberadaan materi saja dan mengingkari hal-hal di luar materi. Karena para materialis mendapatkan pembenaran ilmiah dari teori evolusi, mereka mempertahankan Darwinisme sejak awal kemunculannya.
Pendiri materialisme dialektik (komunisme), Karl Marx, menulis tentang buku Darwin, The Origin of Species, yang meletakkan landasan bagi teori evolusi, sebagai “buku yang berisi dasar berpijak pada sejarah alam bagi pandangan kami.”66
Sejak saat itu, semua materialis, dengan kaum Marxis di barisan terdepan, secara buta mempertahankan Darwinisme.
Kendatipun demikian, kebohongan evolusi yang telah mengelabuhi dunia selama 140 tahun terakhir tidak akan berumur panjang. Seorang filsuf Inggris, Malcolm Muggeridge, menyatakan keruntuhan tak terhindarkan dari teori ini:
Saya sendiri yakin bahwa teori evolusi, khususnya hingga batas penerapannya, akan menjadi salah satu lelucon terbesar dalam buku-buku sejarah di masa mendatang. Anak cucu kita akan merasa keheranan bagaimana sebuah hipotesis yang sedemikian sangat rapuh dan meragukan dapat diterima dan begitu sangat mudah dipercaya.67


Yuk Baca Selengkapnya...

Kamis, 22 September 2011

MENGENAL SEJARAH PERJUANGAN BANGSA (S P B) MODAL PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA



Silabus :
1. Pengertian Dan Makna SPB.
2. Imperialisme dan Kolonialisme
3. Perjuangan Bangsa Indonesia Melawan Imperialisme dan Kolonialisme
4. Pergerakan Nasional Indonesia
5. Perjuangan Mencapai Kemerdekaan
6. Makna Proklamasi Bagi Bangsa Indonesia
7. Berbagai Rong-rongan Terhadap Negara Republik Indonesia.


Referensi :
1. Sejarah Nasional Indonesia ~ Prof Dr. Nugroho Noto Susanto
2. Perjuangan Bangsa Indonesia ~ DR. Nyoman Dukker, S.H.
3. Pergeseran Kekuasaan ~ Prof.DR. Ismail Sony,S.H.
4. Sejarah Perjuangan Pergerakan Kebangsaan Indonesia ~ Drs.CST. Kansil, S.H.


BAB I
PENDAHULUAN

A PENGERTIAN SEJARAH PERJUANGAN BANGSA
1. Arti Sejarah Perjuangan Bangsa ( Nasional ).
a. Sejarah :
o Adalah suatu peristiwa masa lalu yang bersifat obyektif, Sistematis, dan realistis.
b. Perjuangan:
o Adalah usaha dengan jerih payah dan gigih untuk mewujudkan suatu cita-cita yang tinggi.
c. Obyektif :
o Adalah kebenaran sejarah dapat diterima secara umum , tidak bersumber dari pemikiran yang subyaktif
d. Sistematis :
o Adalah Sejarah merukan suatu sistem Norma ( Kaidah ) yang berkaitan dengan Nilai.
e. Realistis :
o Adalah sejarah bukan merukan rekayasa manusia masa kini.
2. Tahapan Perjuangan Bangsa
a. Masa Kejayaan Nasional ( 400 ~ 1600 M )
b. Masa Penindasan ( ( 1600 ~ 1908 )
c. Masa Menuju Sosialisme Indonesia ( 1908 ~ Sekarang )
1. Jaman Perintis ( 1908 ~ 1927 )
2. Jaman Penegas ( 1927 ~ 1938 )
3. Jaman Pencoba ( 1938 ~ 1942 )
4. Jaman Pendobrak ( 1942 ~ 1945 )
5. Jaman Pelaksana ( 1945 ~ Sekarang )
a. Orde Lama ( 1959 ~ 1965 )
b. Orde Baru ( 1965 ~ 1998 )
c. Orde Reformasi ( 1998 ~ ......... )

B KONSEP DASAR PENERAPAN ILMU SEJARAH PERJUANGAN BANGSA.
1. Sejarah Sebagai Peristiwa
a. Ada Pelaku
b. Ada Tempat
c. Ada Ruang / Masa
2. Sejarah Sebagai Cerita
a. Rekonstruksi peristiwa dengan fakta dasar
b. Penafsiran makna peristiwa dengan kajian fakta dan data untuk membentuk konsep analisa.
c. Hipotesa dari analisa secara hakekati ( Filsafati )
d. Penyimpulan berdasarkan hipotesa
3. Sejarah Sebagai Ilmu
a. Hasil penghayatan dari kisah masa lalu
b. Penghayatan yang berdasar pada nilai dan norma
4. Sejarah Sebagai Sumber Ilmu Lain
a. Ilmu Ekonomi
b. Ilmu Geografi
c. Ilmu Sosiologi dll
5. Penerapan ruang lingkup
6. Penerapan prinsip pengajaran
7. Penerapan ketrampilan proses dan pengembangan sikap perilaku


BAB II
IMPERIALISME DAN KOLONIALISME

A IMPERIALISME
1. Pengertian:
a. Pengertian Umum:
• Suatu sistem penjajahan langsung dari suatu negara ke negara lain dengan cara membentuk daerah jajahan atau menanamkan pengaruh dalam bidang tertentu dengan perampasan kemerdekaan beserta kekayaan wilayah yang disukai.
b. Pengertian khusus:
• Perluasan daerah kekuasaan dalam jajahan untuk mendirikan kekaisaran ( Imperium ).
c. Pengertian Asal Kata :
• Menurut asal kata Imperialisme berasal dari Imperium, Imperator, Imperial, dan imperialisme yang berasal dari kata turunan bahas alatin yaitu kata kerja Impere yaitu meerintah. Sedang imperator berarti pengendali komando militer pada zaman Romawi kuno dan digunakan sebagai gelar kaisar pada tahun 69 masehi.
2. Tujuan:
Untuk mendapatkan kekayaan, rejeki, dan segala macam bentuk kemewahan dunia ( dalam bentuk kebendaan ).
3. Syarat imperialisme
• Negara Penguasa
• Wilayah Jajahan
• Kekayaan wilayah yang disukai Imperium
4. Macam-macam Imperialisme :
• Imperialisme Politik :
Adalah upaya untuk menguasasi seluruh kehidupan politik dari negara lain ~ Negara Protektorat ~ terdapat setelah Perang Dunia II
• Imperialisme Ekonomi:
Upaya menguasai perekonomian di negara jajahan dengan jalan membentuk zona-zona ekonomi
• Imperialisme Kebudayaan:
Upaya untuk menguasai jiwa dan mentalitas negara lain . Kedatangan dan perkembangannya sulit ditebak dan di rencanakan, dan sukar untuk dihilangkan. Kadang muncul secara tidak disadari.~ Contoh Pemakaian Bahasa, Pakaian, Adat Istiadat bahkan sampai sifat Kepercayaan.
• Imperialisme Militer:
Upaya menguasai wilayah dengan kekuatan /penerapan lokasi pangkalan militer untuk menjamin kepentingan perekonomian penjajah.
5. Sistem Pelaksanaan:
Penguasaan perekonomian yang mendukung iperialisme dengan cara:
a. Monopoli
b. Kerja Paksa
c. Tanam Paksa ( Cultuur Stelsel )

B KOLONIALISME :
1. Pengertian:
a. Pengertian Umum:
• Suatu sistem yang digunakan sebuah negara dalam rangka menjalankan politik pendudukan atau penjajahan terhadap negara lain.
b. Pengertian Khusus:
• Perluasan daerah jajahan untuk mendapat kekuasaan wilayah dan kekayaan ( Penghisapan kekayaan daerah jajahan atas dasar kekuasaan ).
• Dalam pelaksanaannya terdiri dari 2 golongan yaitu .
o Golongan Liberal :
Kekayaan Indonesia dihisap oleh pihak swasta ( Pemerintah Belanda tidak perlu campur tangan )
o Golongan Konservatif :
Kekayaan Indonesia dihisap melalui pihak pemerintah. ( Swasta tidak perlu campur tangan ).
Hal tersebut dimenangkan oleh golongan Konservatif dan kemudian Jendral Vanden Bosch mengajukan rencana kepada Raja Belanda dan mendapatkan persetujuan.
Isi Rencana Jendral Vanden Bosch:
a. Eksploitasi :
Penguasaan Kekayaan dengan tindakan Tanam Paksa ( Cultuur Stelsel )
b. Dilaksanakan pada tahun 1830
c. Sistem pengerahan dalam bidang pertanian
d. Menganut aturan yang ditetapkan, yakni :
1. Petani harus menanam 1/5 dari tanahnya dengan tanaman yang laku di pasaran dunia ( Rempah-rempah)
2. Hasil tanaman tersebut harus dijual kepada pemerintah Belanda dengan harga yang ditetapkan oleh pemerintah
3. Mereka yang tidak memiliki tanah harus bekerja selama 65 hari setahun di kebun pemerintah
4. Tanah tersebut bebas dari pajak
5. Kerusakan tanaman yang disebabkan oleh kesalahan petani menjadi tanggungan pemerintah.
Aturan ini sangat berat, tetapi lebih berat lagi pelaksanaannya sebab para pegawai yang menjalankan aturan itu banyak melakukan penyelewengan untuk kepentingan pribadi ( Koropsi ).
Contohnya :
a. Rakyat tetap diwajibkan membayar pajak
b. Tanah yang ditanami 1/5 s.d. 1/ 2 lebih dan harus di daerah yang subur.
c. Tanaman yang rusak menjadi tanggungan petani
2. Tujuan:
o Untuk mengeruk keuntungan sebanyak-banyaknya dan menguras habis sumber-sumber kekayaan untuk kepentingan kolonisator
3. Bentuk-bentuk Koloni:
a. Koloni Penduduk :
Terjadi pembasmian dan atau asimilasi penduduk oleh penjajah. Contoh Canada dan Amerika terhadap penduduk Indian.
b. Koloni Kelebihan Penduduk :
Pengurangan penduduk untuk disesuaikan keinginan penjajah dengan mebinasakan atau memberikan pekerjaan yang memberatkan sehingga ia mati.
c. Koloni Deportasi :
Penjajahan terhadap orang-orang buangan / Nara Pidana
d. Koloni Sekunder :
Matherland/ Penjajahan di wilayah yang kurang menguntungkan tetapi dapat dimanfaatkan sebagai pangkalan ekonomi/ penimbunan hasil jajahan
e. Tiang Koloni Penunjang :
Sama seperti Koloni sekunder tetapi bentoknya pulau-pulau yang dapat dipergunakan sebagai pangkalan militer/ pelabuhan.
4. Sistem Pelaksanaan:
Dengan menerapkan Politik Tanam Paksa yang dileksanakan pada tahun 1830 ~ 1870
5. Penentangan Tanam Paksa :
Pendapat yang menyatakan penentangan terhadap Tanam Paksa adalah :
a. BARON VAN HOEVELL
o Seorang Pendeta yang bekerja di Indonesia, setelah kembali kenegeri Belanda kemudian terpilih menjadi Anggota DPR. Dalam Kedudukannya sebgai DPR tersebut kemudia ia bercerita kepada bangsanya “ Betapa kejam aturan Tanam Paksa itu “.
b. EDWARD DOUWES DEKKER ( Multatuli yang artinya Aku telah Banyak Menderita)
o Orang Belanda yang mengarang buku “MAX HAVELAAR”, Yang isinya menceritakan dan menggambarkan kekejaman bangsa belanda kepada bangsa Indonesia yang berakibat menderita, sengsara karena Tanam Paksa .
c. GOLONGAN LIBERAL (Orang Kaya ).
Bila Tanam Paksa dihapus maka mereka dapat menanamkan Modalnya untuk memeras bangsa Indonesia

C. IMPERIALISME MODERN ( 1870 ~ 1900 )
1. Tujuan Imperialisme Modern:
a. Penanaman modal uang oleh para kaum kapitalis
b. Penghisapan dan pemerasan kekayaan ekonomi bangsa Indonesia
c. Menggantikan politik Tanam Paksa dengan Politik Pintu Terbuka yaitu dengan jalan :
1. Pemerintah Belanda memberikan kesempatan kepada kaum kapitalissebagai pemilik modal swasta untuk menanamkan modanya.
2. Memberikan kesempatan kepada kaum kapitalis untuk mendirikan perusahaan besar di indonesia sebagai penyerapan tenaga kerja yang murah.
2. Hasil Penerapan Imperialisme Modern
Berawal dari tahun 1870 :
a. Berdiri Banyak perusahan swasta Belanda
b. Penyerapan tenaga kerja yang dapat mengangkat kesejahteraan pribumi
Namun demikian bangsa Indonesia tetap mengalami penderitaan sebab:
1. Perusahan Indonesia tidak dapat berkembang karena kalah bersaing dengan modal swasta
2. Tanah milik petani digunakan untuk perkebunan oleh Belanda.
3. Para petani yang miskin terpaksa melakukan buruh di perusahaan swasta walaupun upahnya sangat kecil/ rendah.
4. Mereka sangat terikat dengan kontrak kerja sehingga tidak bisa pindah pada perusahaan/ pekerjaan yang lain.
5. Politik Pintu Terbuka tidak bisa merubah peri kehidupan petani.

Persamaan dan Perbedaan antara Politik Tanam Pakasa
dengan Politik Pintu Terbuka
Politik Tanam Paksa Politik Pintu Terbuka
1. Diperas oleh Pemerintah Belanda
2. Dilaksanakan secara Kasar
3. Masa pelaksanaan Th 1830 ~1870 1. Diperas oleh kaum Kapitalis
2. Dilaksanakan secara Halus
3. Masa pelaksanaan th 1870~1900

3. Penentangan :
a. Pada tahun 1900 Politik Pintu Terbuka mendapat celaan dari partai kecil ( Gurem ) di Belanda, dan partai liberal yang semula gigih memperjuangkan juga mulai mulai mencela kepada pemerintah Belanda.
b. Alasan pengerukan kekayaan selama ini tidak ada sedikitpun memperhatikan kesejahteraan rakyat pri bumi
c. Usulan tokoh partai liberal Mr. CTH Van Deventer kepada Belanda dalam artikel Hutang Budi ( Een Eerescluud ) 1899, memberikan anjuran agar Belanda selain mengeruk keuntungan dan kekayaan dari bangsa Indonesia, harus memperhatikan kesejahteran bangsa Indonesia .
d. Tahun 1900 pelaksanaan politik ETHIS oleh Belanda
Van Deventer juga mengusulkan agar dilaksanakan 3 bidang yaitu :
o Irigatie = Pengairan
o Educatie = Pendidikan
o Transmigratie = Perpindahan Penduduk
e. Pelaksanaan Politik Ethis :
o Bidang Irigatie : Harus untuk perkebunan dan pertanian penguasa.
o Bidang Educatie : Mendirikan sekolah tetapi bukan untuk mendidik ilmu pengetahuan tetapi sekedar mendidik calon pegawai pemerintah belanda dengan tujuan mendapatkan tenaga murah dan hasil lebih besar.
o Jenis Sekolah Belanda :
 Sekolah Desa ( 3 tahun ) Sekolah Kelas 2 (2 th) ~ tamat SD
 HIS ( Holandsch Inlandsch School ) 7 tahun
 Sekolah Kejuruan, teknik,dan Pertanian.
 STOVIA ( Sekolah Dokter ) dan THS untuk sekolah tenaga ahli semacam Sekolah tinggi yang sekarang menjadi ITB
f. Bidang Transmigratie : Memindahkan tenaga buruh yang murah dari jawa ke luar Jawa. sedang maksud seharusnya untuk mengurangi kepadatan penduduk .
g. Akibat Politik Ethis :
o Timbul golongan intelektual
o Timbul aspirasi untuk mencapai kemajuan.
o Keinginan rakyat untuk hidup sesuai harkat dan martabatnya
o Puncaknya timbul kebangkitan Nasional.


BABA III
PERJUANGAN BANGSA INDONESIA MELAWAN KOLONIALISME DAN IMPERIALISME
( PERGERAKAN NASIONAL )

A LATAR BELANG LAHIRNYA PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA.

1. Latar Belakang :
o Akibat sistem Pemerintahan Kolonialisme dan Imperialisme yang menimbulkan berbagai ketimpangan masyarakat.
o Adanya kondisi politik, ekonomi, sosial dan budaya yang dipengaruhi oleh kekuasaan Belanda.
2. Pengertian :
o Pergerakan Nasional Bangsa adalah : Perjuangan Bangsa Indonesia untuk mencapai kemerdekaan bangsa dengan menggunakan berbagai organisasi dalam bentuk modern yang lahir akibat kondisi nasional. ( Amir Imron dan Saleh A. Djamhari dalam Sejarah Nasional Umum Indonesia Studi dan Pengajaran, PT Balai Pustaka 1998/1999)
3. Perkembangan Perjuangan Nasional :
Perjuangan Nasional telah dimulai sejak awal abad 18 yaitu pada perjuangan :
o Patimura ( Maluku th 1817 )
o Perang Paderi ( Sumatra Barat 1821~1837 )
o Perang Diponegoro ( Jawa Tengah 1825~ 1830
Tetapi semuanya masih bersifat lokal dan kedaerahan di sebabkan oleh :
o Masih menggantungkan kepada figur /tokoh tertentu dan kesaktiannya
o Belum terorganisasi
o Hanya sekedar menentang kesewenang-wenangan
4. Faktor Pendorong Pergerakan Nasional:
a. Faktor Intern:
o Ketidak puasan dan kebencian bangsa Indonesia akibat dari kekjaman, ketidak adilan dan penindasan.
o Pelaksanaan politik Etis yang menimbulkan golongan Yang sanggup mempelopori bangsa Indonesia untuk memperoleh kemerdekaan secara Modern.
o Kesadaran Nasional yang menimbulkan hasrat untuk berjuang memperoleh kemerdekaan.
b. Faktor Ekstern
o Adanya pengaruh pergerakan kebangsaan 1885 di Inggris
o Kemenangan Jepang atas Rusia 1905, membuktikan bahwa bangsa Asia dapat mengalahkan bangsa Eropa yang dianggap negara Superior dan Super Power/ Adi Kuasa
o Munculnya KEMAL PASHA 1908 sebagai pimpinan gerakan Turki Muda dalam Revolusi Turki/ Perbaikan rakyat Turki
o Munculnya Revolusi Philipina melawan jajahan Spanyol
5. Fase Pergerakan Nasional :
o Fase Awal pergerakan : Jaman Pelopor 1906 ~ 1907
Perjalanan keliling pulau Jaw Dr Wahidin Sudirohusodo dengan tujuan mengadakan Dana Siswa ( Studie Fonds) Membantu para siswa yang kurang mampu tetapi memiliki kecerdasan pikir untuk Sekolah dengan cara menemui 2 kelompok cendikiawan / kaum terpelajar yaitu :
1. Kaum Tua : memberi tanggapan acuh takacuh.
2. Kaum Muda : Mau menerima dan menanggapi terutama Pemuda Sutomo dengan menyatakan diri sanggup untuk membantu merealisasikan cita-cita Dr Wahidin Sudirohusodo tersebut yang kemudian dibantu Suraji, Gunawan Mangun Kusumo mendirikan sebuah perkumpulan yang disebut sebagai Organisasi “BUDI UTOMO” dengan mengangkat Sutomo sebagai ketua terpilih dalam kesepakatan tanggal 20 Mei 1908.
o Fase Perintisan ; Jaman Perintis 1908 ~ 1927
Pada tanggal 20 Mei 1908 nmerupakan awal kebangkitan rakyat Indonesia dan berdiri banyak perkumpulan dan Organisasi yang bercorak nasionalis sebagai upaya merintis perjuangan dalam bentuk perkumpulan cabang para pemuda dengan upaya
1. Terlaksana Supah Pemuda
2. Mencapai Proklamasi
o Fase Penegasan ; Jaman Penegas 1927 ~ 1928
Dari berbagi perkumpulan yang menyatu pada fase perintis tersebut mencapai penegasan dan melaksanakan Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928. hal ini kemudian dianggap sebagai tonggak penegasan bangsa.

B BENTUK DAN STRATEGI ORGANISASI PERGERAKAN NASIONAL
1. Pergerakan Budi Utomo
a. Berdiri : di Jakarta 20 Mei 1908
b. Pelopor: Dr Wahidin Sudirohusodo
c. Pendukung : Mahasisw Kedokteran STOVIA (Scool Tot Oplending Van Inlandsche Arsten) Sutomo Suradji, Gunawan Mangun Kusumo.
d. Ketua : Sutomo
e. Kedudukan : Sebagai organisasi penggerak nasional pertama yang diperingati setiap tanggal 20 Mei sebagai hari Kebangkitan Nasional Indonesia.
f. Usaha : Bidang Sosial Budaya, Pengajaran/ pendidikan dan persatuan dan Kesatuan bangsa
g. Pelaksanaan : Mengadakan Konggres I di Yogyakarta bulan oktober 1908 dengan hasil :
o Budi Utomo tidak bergerak dalam bidang Politik
o Kegiatan utama ditujukan dalam bidang ekonomi, Sosial, budaya dan Pengajaran/ Pendidikan.
o Wilayah gerakkan hanya Jawa dan Madura.
o Ketua Konggres RT. Tirto Kusumo ( Bupati Karanganyar saat itu ) dan wakilnya Dr Wahidin Sudirohusodo
h. Rumusan Tujuan Budi Utomo :
o Meningkatkan martabat melalui pengajaran dan pendidikan kebudayaan.
o Mempersatukan bangsa
o Mencapai Indonesia merdeka
i. Anggota : awal sejumlah 10.000 orang tetapi kemudian menurun disebabkan :
o Banyak anggota yang bukan Pegawai Negeri pindah ke SDI, Bagi Pegawai negeri banyak yang takut pada pemerintahan Belanda
o Ditolaknya usulan Dr Cipto Mangun Kusumo agar Budi Utomo memperluas wilayah dan bergerak dibidang politik, karena bila tidak bergerak dalam bidang politik tuntutan untuk merdeka tidak mungkin tercapai.
Keluarnya Dr Cipto Mangunkusumo mendirikan organisasi perjuangan yang Baru sehingga Budi Utomo semakin mengalami kemunduran dan terdesak oleh Organisasi/ perkumpulan yang lain.
Peleburan Budi Utomo pada tahun 1935 menjadi organisasi Politik bersama dengan Parindra,Sarikat Islam, Pemuda Sumatra, Pemuda Ambon, Serikat Celebes dan PBI .
2. Pergerakan Sarekat Islam
Sarikat Islam merupakan penjilmaan dari Sarikat Dagang Islam ( SDI ) yang berkembang pada 1909 ~ 1911 di Jakarta, Bogor atas prakarsa Tirto Adisuryo . SDI diubah nama dan syarat keanggotaannya di Solo pada 12 September 1912 oleh HOS Cokroaminoto dan H. Samanhudi.
a. Pendiri : KH. Samanhudi atas usulan RM. Tirti Adisuryo
b. Anggota: Para pedagang Indonesia yang beragama Islam
c. Kionggres I: di Surabaya 1912 dengan hasil :
o Mengubah Nama Menjadi Sarikat Islam secara Resmi dengan Ketua HOS. Tjokro Aminoto
o SI Bukan merupakan Organisasi kepartaian
o Tidak melawan Pemerintahan Belanda
d. Tujuan :
o Memajukan Perdagangan
o Memajukan kecerdasan rakyan dan peningkatan derajat bangsa.
o Hidup menurut perintah Agama ( Islam )
o Memberikan pertolongan kepada yang mengalami kesukaran ( semacam Usaha Koperasi ).
Hasil secara keanggotaan meningkat pesat meskipun tidak melawan Pemerintah belanda tetapi mendapat larangan dari pemerintah, sehingga tidak mendapatkan badan hukum. Karena meluasnya hingga ke daerah pedesaan dan berdiri sendiri-sendiri, maka kemudian dibentuk CIS ( Central Sarikat Islam ) dengan tujuan untuk :
1. Memajukan SI di daerah.
2. Agar gerak SI seirama
Dengan Kepesatan itu Belanda membuat tandingan dengan mendirikan ISDV ( Indisch Sosial Democratische Veriniging )
Tujuannya :
1. Menyebarkan dan mencari pengikut Marxisme
2. Memasukkan tokoh dalam SI ( Semau’un, dan Darsono )
3. Penyusupan lain untuk mempengaruhi anggota SI dengan memecah belah kefaham,an yang dianut.
4. Untuk mengubah diri dan ajaran menjadi Komunis dan PKI
Karena diketahui dalam tubuh organisasi SI satu orang menjabat dalam 2 organisasi, Maka pada tahun 1923 diadakan displin organisasi dengan ketentuan bagi anggota atau pengurus yang menjabat dalam 2 organisasi Untuk dapat melepas salah satu ( menentukan pilihan salah satu ).
SI pecah menjadi 2 dengan sebutan SI Merah dengan faham marxis / Komunis dan mengganti nama menjadi Partai Komunis Indonesia ( PKI ) dan SI Putih berfaham Nasionalis .
Pada tahun 1923 SI menentukan 2 pendapat kepada Belanda yaitu :
1. SI akan meninggalkan kerja sama dengan Belanda ( Kooperatif )
2. SI berubah menjadi Partai Sarekat Islam ( PSI ) yang kemudian pada th 1930 berubah menjadi Partai Sarekat Islam Indonesia (PSII ).
Menjelang runtuhnya kekuasaan Belanda PSII pecah menjadi 3 organisasi yang masing –masing ingin mempertahankan keinginan berkuasas yaitu :
1. PSII di bawah pimpinan Abi Kusno
2. PSII dibawah komando Karto Suwiryo ( Benih DI / TII )
3. PSII dibawah pimpinan Sukiman .

Fase perkembangan PSII
1909 1912 1923 1930 1942

SDI SI PSI PSII PSII
PKI Sema’un,Muso
PSII Abi Kusno
PSII Sukiman

Pada tahun 1926 PKI di bubarkan oleh pemerintah belanda dan melancarkan pemberontakan di jawa dan madura. Kekalahannya menimbulkan dendam kepada pemerintah RI setelah tahun 1948 muncul kembali untuk mengambil alih pemerintahan di bawah pemimpin Sudjono

3. Pergerakan Indisch Partai
a. Berdiri pada tahun 1912 oleh Tiga Serangkai ( Dr Cipto Mangun Kusumo, Suwardi Suryaningrat, dan EFE. Douwes Dekker / Multatuli).
b. Sifat Gerakkan : Merupakan Partai politik Yang pertama dan Revolusioner.
c. Usaha Pergerakan :
o Mempersatukan Indonesia Belanda
o Menentang pemerintahan penjajah ( Belanda ).
o Mencapai Indonesia Merdeka secepatnya.
d. Tujuan :
o Menghidupkan rasa Kebangsasan.
o Mengadakan persiapan membentuk Tanah Air.
o Mencapai Indonesia Merdeka bersama-sama.
e. Akibat Pelaksanaan Tujuan:
o Karena perkembangan yang pesat, dibubarkan oleh Belanda.
o Terbitnya buku “ ALS IKEENEDERLANDRCH WES “ KARANGAN Suwardi Suryaningrat.
o Pimpinan IP diculik dan di asingkan.
o IP dinyatakan sebagai partai terlarang.
o Banyak anggota yang dimasukkan ke INSULINDE ( Golongan orang indonesia yang merupakan keturunan bangsa Belanda Eropa yang ingin menetap di Indonesia.
o IP menyusun kekuatan baru dan menunggu tokoh-tokoh kembali dari perasingan.

4. Pergerakan Muhammadiyah:
a. Berdiri : 18 Nopember 1912 di Jogyakarta , oleh Kh.Ahmad Dahlan.
b. Sifat Gerakkan : Merupakan badan usaha sosial keagamaan.
c. Usaha Pergerakan:
o Mendirikan sekolah dengan pelajaran Agama dan Sosial
o Mendirikan poliklinik dan rumah sakit, serta panti Asuhan
d. Tujuan :
o Memajukan pengajaran berdasarkan ajaran Islam.
o Mem[perluas pengertian Ilmu Agama .
o Menaati Aturan Agama.
e. Akibat Pelaksanaan Tujuan: mendapat prioritas dari Belanda karena tidak bersifat melawan pemerintahan.

5. Pergerakan Nahdatul Ulama
a. Berdiri : 31 Januari 1926 oleh Raisul Akbar Pemimpin Besar Kh. Hasyim Asy’ari
b. Sifat Gerakkan: Pada awalnya Bukan merupakan gerakan politik dan pemegang teguh ajaran Islam Ortodog.
c. Usaha Pergerakan:
o Wadah Umat Islam .
o Membicarakan masalah Agama.
o Mengajarkan Hukum-hukum Islam.
o Persatuan Umat lebih Kuat
o Pendekatan pada corak budaya Jawa.
o Mendirikan Pondok Pesantren Salafiah
o Kepemimpinan turun temurun dari Raisul akbar.
d. Tujuan ; Kedamaian Umat dan kedekatan pada sang pencipta di tanah jawa
e. Akibat Pelaksanaan Tujuan:Perkembangan santri sangat pesat terutama di daerah Pesisir, Jawa Timur dan Madura.

6. Pergerakan Pemuda Pergerakan Wanita Indonesia
a. Berdiri : di Jakarta 1915 oleh Dr Satiman Wirjosandjojo
b. Nama dan Sifat Gerakkan : Trikoro Darmo ( Tiga Tujuan Utama berkembang menjadi Jong Java .
c. Usaha Pergerakan :
o Mengadakan Konggres I : 1926 ( menghasilkan Kepengurusan dan ketentuan keanggotaan.
o Mengadakan Kongres II tanggal 26 s.d. 28 Oktober 1928 yang menghasilkan :
1. Fusi organisasi Pemuda Indonesia ( Indonesia Muda )
2. Pelaksanaan Sumpah Pemuda
3. Perdengaran Pertama Lagu Indonesia Raya
4. Mengadakan pelatihan calon pemuka Nasional,
5. Sebagai perkumpulan Pemuda yang pertama dengan menarik masyarakat dalam pelestarian budaya Jawa.
o Tujuan : Mempertebal persaudaraan semua suku bangsa di Indonesia.
o Akibat Pelaksanaan Tujuan: Belanda timbul kecurigaan dan mewaspadai pergerakan Indonesia Muda.

7. Partai Komunis Indonesia
a. Berdiri : 1913 oleh SNEFLIET dengan faham sosialis Komunis bersama ISDV mengembangkan faham Marxisme , pernah juga menggunakan nama Partai Komunis Hindia ( PKH ) yang ditetapkan pada 23 mei 1920 namun pada Desember 1920 diubah menjadi PKI. Dengan pimpinan SEMA’UN
b. Sifat Gerakkan : Marxisme, komunisme
c. Usaha Pergerakan :
Tanggal 7 Oktober 1924 melaksanakan konggres pertama menetapkan:
o Sistem organisasi dan AD/ART PKI.
o Memimpin kaum proletar, buruh dan petani.
o Melawan kaum feodal, kaya dan bermodal
d. Tujuan :
o Membentuk pemerintahan yang komunis dengan lambang dan dasar pergerakan yang telah ditetapkan dalam AD/ART PKI.
o Membela dan memperjuangkan kaum lemah dan miskin.
e. Akibat Pelaksanaan Tujuan:
o Kaum lain tidak simpatik karena tidak membedakan perjuangan dengan kekuasaan serta mencampur adukkan hukum pemerintah.
o Mengesampingkan ajaran ketuhanan.
o Mendapat penentangan dari berbagai golongan dan dibubarkan oleh SI, BU, Muhammadiyah, dan NU.
Karena pimpinan melarikan diri ke Rusia sedang anggotanya yang masih setia tetap melaksanakan ajaran tersebut secara diam-diam, setelah pimpinannya kembali dengan bekerja sama dengan tokoh dari rusia yang lain kemudian tahun 1948 mengadakan serangan terhadap Tentara Nasional .
f. Reaksi Pembubaran :
o PKI mundur dan menyusun kekuatan
o Memberontak pemerintah pada tahun 1948
o Mendirikan daerah kekuasaan sementara sebagai hasil pemberontakannya ( Aper Madiun, serangan Blitar )
o Banyak teror yang didalangi oleh Muso.
o Memfitnah dan mengadu Tentara Nasional
g. Penanggulangan :
o Jawa Timur dijadikan Daerah Istimewa dengan Gubernur militer Sungkono
o Pimpinan diserahkan kepada Nasution karena Panglima Sudirman menderita sakit.
o Dilakukan penumpasan PKI .

8. Taman Siswo :
a. Berdiri: tahun 1922 oleh KH. Dewantoro
b. Sifat Gerakkan: Peningkatan Pendidikan dan Pengajaran yang bersifat umum dan agamis .
c. Usaha Pergerakan: Mengutamakan pada pemuda, pelajar dan Maha siswa.serta masyarakat umum.
d. Tujuan:
o Mendidik anak menjadi putra Tanah Air yang setia dan bersemangat pada Nusa Bangsas.
o Menjunjung pada nilai Rohani di atas nilai jasmani dengan mengembangkan sistem pondok .
o Melestarikan konsepsi aliran budaya Pondok.
e. Akibat Pelaksanaan Tujuan : banyak reaksi para pemuda dan maha siswa yang bergabung dalam kelompok ini.

9. Partai Nasional Indonesia ( PNI ).
a. Berdiri : tahun 1927 di Bandung oleh Ir. Soekarno, Mr. Sunaryo, dan Mr. Sartono
b. Sifat Gerakkan :
o Bergerak dalam bidang politik
o Terbuka untuk umum bagi orang Indonesia.
o Tidak mebedakan Suku, Agama, dan tingkatan Sosial.
c. Usaha Pergerakan:
o Berhasil dengan anggota yang sangat banyak .
o Membentuk PPPKI ( Perhimpunan Perhimpunan Partai Politik Kebangsaan Indonesia ) yang terdiri PNI, PSI, BU, Kaum Betawi, Kaum Pasundan .dll
d. Tujuan :
o Indonesia Merdeka
o Menentang Imperialisme dan Kolonialisme
o Menolak pemerintahan Belanda ( Non Kooperatif )
o Mencagah perselisihan antar organisasi yang merugikan perjuangan.
o Mengatur arah perjuangan untuk mempercepat cita-cita bersama.
e. Akibat Pelaksanaan Tujuan:
o Belanda takut terhadap perkembangan Partai
o Menangkap Para tokoh dan mengasingkan ke Suka Miskin
Dengan pengasingan pemimpin PNI tersebut kemudian PNI membubarkan diri dan mendirikan PNI baru ( Pendidiklan Nasional Indonesia ). Ketika Sukarno kembali dari pengasingan partai. Partai yang masih hidup dan ada , disatukan kembali , tetapi usaha ini tedak berhasil.
Semua tokoh ditangkapi oleh belanda lagi dan diasingkan lagi. Para pengikut yang masih setia kem,udian melebur diri menjadi Gerindo ( Gerakan Indonesia Raya ) tahun 1937; dengan anggota Pendiri :
1. Mr. Sartono 3. Amir Syarifudin 5. Dr.AK Gani
2. Mr. Sanusi 4. Moh Yamin

10. Kelompok Gerakan Pendudkung :
o Gerakan Wanita Indonesia
o Perserikatan Perempuan Indonesia
o Perkumpulan Kaum Buruh dll.

C. ASAS PERHIMPUNAN INDONESIA SEBAGAI MANIFESTASI POLITIK PERGERAKAN NASIONAL
1. Akibat Berakhirnya Perang Dunia I
Menonjolnya perasaan kolonialisme dan imperialisme di Asia dan Afrika
2. Pelaku taktik Non Ko-operatif
a. Kematangan partai politik
b. Kematangan berjuang
c. Meninggalkan sikap moderat.
d. Timbul sikap ko-operatif dari pihak partai
e. Menolak kerja sama dengan koloni.
f. Memperkokoh persatuan Nasional , memajukan sikap nasionalis, pendidikan, dan kegiatan sosial serta kesejahteraan rakyat.
g. Menolak dewan bentukan belanda
3. Penyebab Radikalisasi Menjadi Kuat th 1921
a. Sarekat Islam
b. Perhimpunan Indonesia
c. Partai Nasional Indonesia
d. Partai Komunis Indonesia

D. PERBANDINGAN GAGASAN PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA SERTA AKTIFITAS ORGANISASI-ORGANISASI PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA

1. PPPKI( Permufakatan Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia) Berdiri pada 17 Desember 1927 dengan anggota :
a. PNI : Soekarno, Mr Iskhaq
b. Algemeene Study Club : Mr Sartono, Mr. Budiarto, Dr Samsi ( anggota PNI ).
c. PSI : Dr. Sukiman, Syahbudin Latief
d. Budi Utomo : Kusumo Utoyo, Sutopo Wonoboyo
e. Pasundan : Oto Subrata, Bakri Suryoatmodjo, S.Sanjoyo
f. Sarikat Sumatra : Parada Harahab, Dahlan Abdulloh.
g. Kaum Betawi: Thamrin
h. ISC ( Indische Studie Club ) : Sodjono Gondokusumo, Sundjoto
Tujuan Untuk mencapai :
a. Kesamaan aksi kebangsaan : memperbaiki organisasi dan kerja sama anggota.
b. Menghindarkan perselisihan sesama anggota.
c. Keputusan mufakat sebagai pengikat partai.
d. Beranggotakan semua organisasi yang bersifat kebangsaan bersifat umum dan didirikan Untuk jangka waktu yang lama.

2. Konggres Pemuda :
A. Jong Java
1. Konggres ke III th 1921 di Solo dan Ke IV di Bandung
2. Isi : Semi politik . Penetapan cita-cita Jawa Raya dengan pengembangan persatuan antar golongan.
3. Konggres ke V pada bulan Mei 1922 di Solo.
4. Mengadakan Kongres Luar Biasa pada bulan Desember 1922 dengan tujuan :
a. Mengadakan hubungan antara murid-murid Sekolah Menengah.
b. Mempertinggi perasaan untuk kebudayaan sendiri
c. Menambah pengetahuan umum anggota
d. Olah Raga
5. Bahasan : Tentang acara sosial
Pengubahan tujuan pada konggres Jong Java di Solo pada 27 s.d. 31 Desember 1926 menjadi :
a. Berusaha memajukan persatuan para anggota.
b. Berusaha mengadakan kerja sama dengan perkumpulan dan organisasi lain.
c. Menyebarkankan dan memperkuat faham Indonesia bersatu
d. Mengangkat tokoh RT Wongsonegoro, RT Djaksodipuro

B. Pemuda Indonesia( 1927 )
1. Saat berdiri dengan nama Jong Indonesia dan kemudian diubah saat Konggres menjadi Pemuda Indonesia serta penetapan Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga.
2. Tujuan : Menyebarkan faham Kebangsaan Indonesia Bersatu.
3. Usaha : Mengadakan kerja sama dengan perkumpulan pemuda lain.
4. Pada Konggres Pemuda II 24 s.d. 28 Desember 1928 di Jakarta memutuskan Fusi dengan PPPI

C. PPPI ( Perhimpunan Pemuda Pelajar Indonesia ):
o Dimulai tahun 1925 dan baru tahun 1926 diresmikan
o Anggota Mahasiswa dan pemuda di Bandung dan Jakarta
o Asas : Bertentangan dengan Koloni.
o Cita-cita : Berjuang untuk kemerdekaan. ( Indonesia Raya Merdeka )
D. Jong Islamic Bon:
Berdiri sebagai penerus kegagalan Jong Java :
1. Jong Java mencabut larangannya dan ikut dalam gerakan politik
2. Ketua R. Sam mantan Jong Java dan Penasehatnya H. Agus Salim
3. Dasar Agama Islam
4. Tujuan :
a. Memajukan Umat Islam dan meninggalkan sikap nasionalis (Netral.)
b. Hidup secara Islam
c. Persatuan dalam Islam
d. Tidak mencampuri urusan politik

E. Pendidikan Kepanduan:
1. Didirikan oleh PKI karena PKI tidak masusuk pada perkumpulan pemuda lain sehingga kekurangan pemuda.
2. Anggota adalah Anggota SI Merah
3. Akibat : Timbul tandingan dari perkumpulan yang Lain
a. Sarekat Islam ( Afdeling / SIAP )
b. Muhammadiyah ( Hizbul Waton )
c. Budi Utomo ( National padverij )
d. Jong Java ( Jong Java Vedrinderij )
e. Jong Islamic Bond ( National Islamitische Pedvinderij/Natipi )
f. Pemuda Indonesia ( Indonische Padvinderi Organisatie/ Inpo )
g. Jong Sumatra ( Pandu Pemuda Sumatra / PPS / Kepanduan Bangsa Indonesia).

3. Parindra:
o Berdiri :24 – 26./12/1935.konggres.
o Tujuan : Indonesia Raya
o Upaya :
1. Memperkokoh semangat persatuan kebangsaan Indonesia.
2. Menjalankan aksi politik sampai hak – haknya lenkap dalam demokrasi dan nasionalisme.
3. Memajukan perikehidupan rakyat dalam ekonomi dan sosial.
4. Ketua Dr.Sutomo. di Surabaya.
5. Mosi yang digarap :
a. Hak sewa tanah.
b. Hak pendidikan di Indonesia.
c. Menerima fusi lain hingga 53 cabang dan 225 anggota.
d. Mengadakan konggres.I pada tgl 15 – 18 mei 1937. memutuskan:
1. Parindra bukan bersifat kooperatif,tetapi Dewan Perwakilan mau mencampuri artinya Dewan yang masih duduk bertindak selaku wakil rakyat / partai.
2. Bahwa parindra akan berusaha mempunyai wakil – wakil sebanyak – banyaknya. Dalam dewan.
3. perselisihan anggota dari sidang istimewa partai maka anggota harus keluar,di pecat / menarik dirinya.
4. Keluar 2 mosi : 1.Pendidikan pelayaran.dan 2. Menambah rukun tani.
5. Sasaran pencapaian: Indonesia Mulia
6. Konggres II : 24 – 27/12/1938.Di Bandung.
7. Agenda : Mengganti Dr.Sutomo oleh : KR M.H.Wurjo ningrat
8. Keputusan lain :
a. Memperkecil jumlah pengangguran
b. Upah kaum buruh, yang rendah dan Asuransi pengangguran.
c. Kolonialisasi : Memperkuat ekonomi penduduk bukan pemindah kemiskinan.
d. Perbaikan justisi oleh Gubernermen sendiri.

4. Majelis Islam A’la Indonesia
o Latar belakang : Anjuran dari pimpinan Muhamadiah dan NU.
o Usaha : Mengadakan konggres Al – islam ke 11
o Penyebab : Tulisan N. Siti Sumandari. Tentang Islam yang dianggap sangat menghina Agama Islam.
o Tuntutan : Agar pemerintah menetapkan tegas dari hal itu.
o Agar pemerintah dalam penyelesaian urusan waris di serahkan pada Road agama,(diambil dari Landraad )
Konggres 12 Pada Mei 1939.di solo dengan hasil :
1. Penegasan kembali hasil konggres II.
2. Propaganda di serahkan pada Muhamadiah + NU.dan tidak menggabungkan diri dari kongres.
3. Agar pemerintah mencabut pasal 177 Indische Sraatsregeling.
4. Jong Islamic Bond .wajib berhubungan dengan organisasi – organisasi pemuda islam. Lainya untuk membetuk satu badan persatuan antar perkumpulan.
5. Pendirian pertama departemen urusan luar negri selain sekretariat yang telah ada.

5. GAPI
o Tujuan : Menyatukan semua pantai politi Indonesia Raya untuk mencapai cita – cita bangsa.
o Dasar : Hak mengatur diri sendiri dengan sandi demokrasi politik Indonesia.
o Pengurus : Sekretariat, PPPKI, Majelis Pertimbangan.
o Anggota : Parindra, Gerindo, Pasundanan, Persatuan Munahasa, PSII, PII & PPPKI.
o Sekretaris Pertama : Abi kusno dari PSII,( penulis imum tamrin,dari Parindra,(Bendahara) dan Syarifudin dari Gerindo Pembantu penulis .
o Konperensi GAPI. 19 – 20 /9/1939.
o Hasil keputusan :
1. Perlunya parlemen yang anggotanya di pilih oleh rakyat pemerintah bertanggung jawab pada parlemen.
2. Jika di penuha GAPI akan menyokong pada beranda bersama – sama masyarakat.
3. Tindakan GAPI tidak sendirian – sendirian tetapi dalam ikatan GAPI.
Pada konggres berikutnya 23 – 25 / 12 / 1939, menghasilkan agenda acara utama : Indonesia Berparlemen .

E. PERGERAKAN NASIONAL PADA MASA PENDUDUKAN JEPANG
1. Latar Belakang :
o Adanya perpecahan umat beragama antara kaum muda dan kaum tua yang menimbulkan perpecahan masarakat dan status sosial mereka.
o Pendudukan tindia Belanda
o Timbul petisi Sutardjo,isi : Menuntut diadakan pemerintahan yang berwibawa.
o Dibentuknya komisi visma, ( Penyelidik Kehendak Rekyat Indonesia berakir gagal).
o Jepang mendarat ( maret 1942 ).
o Jepang menyerah pada dai nipon.
o Larangan Jepang tentang kegiaan rapat politik 20 – maret 42.
o Jepang membubarkan semua perkumpulan 15,juli,42 membubarkan kesempatan berdirinya perkumpulan sosial, OR, dan kesenian.
o 13 juli 42 jepang menghidupkan kembali MII / Majelis islam indonesia.- 24 – 10 – 1943 Berganti nama Masyumi ( Majelis suro muslim Indonesia ).
o Jepang mempropagandakan gerakan yang sesuai kehendaknya.
2. Gerakan Tiga A
o Pemimpin : Mr.Syamsudin + Pemuda asia raya di pimpini Sukarjo Wiryo Pranoto – tidak mendapatkan sambutanrakyat, Rakyat mengambil jalan :
1. Illegal : Mau kerjasama dengan Jepang – Sukarno,Hatta.
2. Illegal Bawah Tanah : Tidak mau bekerja sama. Pemimpin Amin Syarifudin dan Sutan Syakrir..
3. Mendirikan Putera,( Pusat tenaga Rakyat ),Sukarno – Hatta,KHDewantoro,Mas Mansyur., Kota Jepang Pemuda Menteng 31.Dipimpin :Sukarni + Chaerul Saleh.
4. Jepang membubarkan lagi semua perkumpulan dan mengganti dengan : Hookokai ( Perhimpunan Kebaktian Rakyat ) Fujinkay : Syai nendan =14 -25 Th dan Kai bodan = 25 Th. Sebagai alat perang dari jepang.
Tujuan Utama
o Mendidik rakyat agar bisa perang
o Persiapan perang pada Asia Timur Raya
o Sebagai barisan depan – Para petani dsb
o Mementuk Harto dan Romusa : Barisan Pekerja
o Membentuk Peta ( Pembela Tanah air )
Usaha rakyat Indonesia :
Pada 7 – 9 – 44 . – Membentuk BPUPKI : di lantik 28 – 5 – 45
BPUPKI bertugas merancang UU : 60 Orang
o Ketu Dr Rajiman Widyodinengrat.
o Akibatnya Jepang semakin runtuh .
o Presidangan 2 kali yaitu :
1. Pada tanggal 29,5 – 1 juni
2. Pada tanggal 10 Juli – 16 Juli 45
Membahas dasar negara.
o Pengibaran Merah Putih di perbolihkan di sebelah Bendera Jepang
o 6 – 8 Jatuh bom atom di Herosima dari (AS)
o 9 – 8 Jatuh bom atom di Nagasaki dari (sekutu)
o Pada saat itu pula di bentuk PPKI di setujui oleh Terauci (Panglima Tertinggi Angkatan Perang Jepang ) 15 Agusus Jepang menyerah tanpa sarat pada sekutu dan janji Jepang lenyap).

F. DAMPAK PENDUDUKAN JEPANG DALAM BEBERAPA ASPEK
1. Politik :
o Perkembangan politik menjadi beku masa ini , karena banyak larangan timbulnya partai politik di indonesia.
o Adanya pengekangan Nasionalisme sebagai pembebasan islam anti barat. Sedang yang mendapat kebebasan MIAI malah dibubarkan dengan berganti nma Masyumi

2. Ekonomi :
o Pengurasan perekonomian rakyat
o Monopoli perdagangan jepang
o Monopoli hasil panen 40% ke Nagyo Kumiai/ Koperasi Jepang dan 30 % pada lumbung bibit sisanya untuk pekerja
o Penggunaan pekerja tanpa upah ( Romusa )
3. Mobilitas Sosial:
o Mengadakan perundingan –perundingan
o Misalnya Perundingan Kali Jati : 8 Maret 1942 dengan isi perundingan :
o Penyerahan tanpa sarat seluruh angkatan perangan serikat di Indonesia
o Dihadiri penguasa tinggi Hindia Belanda ( TJARDA VAN STARTENBORG STOCHOUWER ).
o Pernyataan pengakhiran kekuasaan Belanda dan sebagai mula kekuasaan baru dari Jepang. Dengan cara membagi kekuasaan menjadi 3 pemerintahan militer. Yaitu :
1. Tentara keenam belas ( AD ) memerintah Jawa dan Madura yang berpusat di Jakarta ( Batavia )
2. Tentara ke Dua puluh Lima ( memerintah di Sumatra dengan pusat pemerintahan di Bukit Tinggi )
3. Armada Selatan ke Dua ( Memerintah di Sulawesi, Kalimantan, Nusa Tenggara dan Irian Barat dengan Pusat pemerintahan di Ujung Pandang ).
o Pemerintahan tersebut dipimpin oleh satu kepala stap Tentara ( Gunseikun ), sedang pejabatnya adalah orang Indonesia sebagai tenaga Jepang.

G. AKTIFITAS PERJUANGAN DALAM PERSIAPAN MENCAPAI KEMERDEKAAN
1. Perjuangan Melawan Jepang
o Daerah Aceh :
Ketika Jepang menyerang Lok Seumawe hingga 3 kali karena yang pertama gagal di hadapi oleh pasukan Tengku Abdul Jalil 10 November 1942 , kemudian Jepang membakar Masjid saat Tengku Abdul Jalil menunaikan solat ditembak dan gugur.
Tokoh lain yang menentang ajaran Jepang (dengan membungkukkan badan sebagai penghormatan kaisar) oleh KH Karim Amrulloh ( Ayah Dr.Hamka ) dianggap sebagai Kemusrikan. Sedang KH Zainal Musthofa menolak adanya kerja paksa jepang dengan mengajarkan Pencak silat di Suka Manah.
Pada 25 Pebruari 1944 mulai meletus perlawanan hingga di Jawa barat namun pada saat sehabis Jum’atan Zainal Musthofa ditangkap dan diadili dengan mendapat hukuman mati , dimakamkan di Aceh

o Daerah Indramayu
Pada tanggal 10 Nopember 1944 Prajurit tangguh Giyugun pimpinan Teuku Hamid dari Aceh tertangkap karena kelicikan Jepang dengan siasat Tipu muslihat ( Bila Giugun tidak menyerah maka semua keluarga akan dibunuh ).

o Daerah Blitar
Dibawah pimpinan Daidanco Surahman dan batalyon Sudanco Supriyadi dalam gabungan pasukan dengan memberikan nama Pasukan Pembela Tanah Air ( PETA ) melancarkan serangan terhadap pasukan Jepang. Namun serangan ini gagal dan kedua pimpinan tersebut ditembak mati oleh Jepang

2. Pembentukan BPUPKI /DJC ( Dakuritsu Junbi Cosakai)
o Dasar: Janji PM Jepang TojoKaiso pada 9 September 1944 yang menyatakan akan memberikan kemerdekaan di kelak kemudian -
hari kepada bangsa Indonesia
o Tujuan: menarik dukungan rakyat kepada jepang dan mempelajari hal penting yang berkaitan dengan masalah tata pemerintahan Indonesia.
o Pelaksanaan: pada tanggal 1 Maret 1945 Letjen KUMAKICI HARADA mengumumkan telah terbentuknya DJC/BPUPKIyang kemudian pada tanggal 1 April 1945 diangkat dan diresmikan pada tanggal 28 Mei 1945.
o Hasil: menyusun Pengurus BPUPKI yaitu
1. Ketua : Dr. KRT Rajiman Wedyodiningrat
2. Ketua Muda : RP. Soeroso
3. Ketua Muda : Icibangase Yosio ( dari Pemerintah Jepang )
4. Sekretaris RP. Soeroso yang kemudian diganti Oleh AG. Pringgodigdo
5. Anggota : sebanyak 60 orangIndonesia dan 7 orang Jepang
6. Mengadakan sidang 2 kali yaitu :

 SIDANG I:
 Pada tanggal 29 mei s.d. 1 Juni 1945
 Perumusan Dasar Palsafah Negara Indonesia oleh 3 tokoh yaitu :
a. Mr. M. Yamin ( 29 Mei 1945 ) dengan rumusan lima Dasar Negara :
1. Peri Kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan
4. Peri Kerakyatan
5. Kesejahteraan Rakyat
b. Prof. Dr. Supomo ( 31 Mei 1945 ) dengan mengusulkan Lima Dasar Negara Indonesia Merdeka yaitu:
1. Persatuan
2. Kekeluargaan
3. Mufakat dan Demokrasi
4. Musyawarah
5. Keadilan Sosial
c. Ir. Soekarno ( 1 Juni 1945 ) Mengusulkan lima dasar negara Indonesia Merdeka dengan nama Pancasila dengan teori perasaan adalah :
1. Kebangsaan Indonesia.
2. Internasionalisme atau Perikemanusiaan
3. Mufakat atau Demokrasi
4. Kesejahteraan Sosial
5. Ketuhanan Yang Maha Esa
d. Dari hasil persidangan tersebut terbentuk Panitia sembilan ( Ir. Soekarno, Drs. Moh.Hatta, Mr. Muh. Yamin, Mr, Ahmad Subarjo, Mr, A.A.Maramis, Abdul Kahar Muzakar, Wacfid Hasiyim, H. Agus Salim, dan Abi Kusno Tjokrosuyoso) yang memerumuskan dokumen yang beisikan azas dan tujuan negara Indonesia Merdeka yang dikenal sebagai Piagam Jakarta dengan isi sebagai berikut:
1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariaat syariat Islam bagi para pemeluknya.
2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijak- sanaan dalam permusyawaratan atau perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

 SIDANG II: 10 s.d. 16 Juli 1945.
o Hasil sidang Membentuk 3 panitia :
1. Panitia Perancang Undang-Undang ketua Ir. Soekarno
2. Panitia Pembela Tanah Air Ketua Abi Kusno
3. Panitia Keuangan dan perekonomian ketua Dr.Muh Hatta
3. Pembentukan PPKI/DJL ( Dakoritsu Junbi Linkai )
o Latar Belakang :
 Dibubarkannya BPUPKI pada 7 Agustus 1945
o Pelaksanaan:
 Tanggal 9 Agustus 1945 .
 Dipanggilnya tokoh Nasionalisme Ir. Sukarno, Moh Hatta, Dr. Radjiman.W, oleh Marsekal Darat Terauci ke Dalat ( Vietnam Selatan ) untuk menerima keputusan Jepang Memberikan Kemerdekaan dan agar membentuk PPKI
o Tujuan :
 Indonesia Merdeka
o Hasil : kronologis beruntun :
1. Tanggal 14 Agustus Perutusan kembali dari Dalat ke Jakarta
2. Tanggal 15 Agustus 1945 Jepang menyerah pada Sekutu
3. Tanggal 17 Agustus 1945 Pelaksanaan Proklamasi
4. Tanggal 18 Agustus 1945 Melaksanakan Sidang dengan Hasil
a. Menghesahkan RUUD
b. Memilih Ir.Soekarno sebagai Presiden dan Moh Hatta sebagai Wakilnya
c. Membentuk komite nasional untik membentu presiden sebelum MPR terbentuk.
5. Tanggal 19 Agustus 1945 Presiden memanggil anggota PPKI untuk :
a. Komite Nasional Indonesia Pusat ( KNIP )
b. Merancang pembentukan 12 parlemen dan penunjukan para menteri
c. Menetapkan pembagian wilayah RI menjadi 8 Provinsi yaitu
1). Sumatra
2). Jawa Barat
3). Jawa Tengah
4). Jawa Timur 5). Sunda Kecil ( Nus Tengg)
6). Kalimantan
7). Sulawesi
8). Maluku dan Irian Barat

BAB IV
MAKNA PROKLAMASI BAGI BANGSA INDONESIA

A. Peristiwa Sekitar Proklamasi
1. Peristiwa Rengas Dengklok dan pegangsaan timur Jakarta
o Ketika penyerahan Jepang kepada Sekutu diketahui oleh para pemuda kemudian menuntut agar Soekarno dan Moh Hatta segera memproklamasikan di hadapan rakyat banyak sebagai pengumuman kemerdekaan.
o Para kaum tua memandang tidak begitu penting hal itu, yang terpenting bagaimana menghadapi sekutu .
o Pelaksanaan Proklamasi akan dibacakan pada 18 Agustus 1945 oleh PPKI.
o Karena PPKI bentukan Jepang, maka golongan muda banyak tidak setuju yang didukung oleh Sutan Syahrir dari golongan tua.
o Mengadakan rapat 15 Agustus 1945 di pegangsaan timur 13 jakarta di ruang Bacteriologi yang diketuai oleh Chairul Saleh
o Hasil : para pemuda dan maha siswa mendesak Sukarno dan Hatta untuk segera mengumumkan .
o Wikana dan Darwis sebagai perutusan kaum muda menyampaikan keinginan hasil rapat tanggal 15 Agustus 1945
o Sukarno dan Hatta tudak menyetujui
o Golongan pemuda memutuskan untuk mengamankan Sukarno Hatta ke luar kota Jakarta
o Pada tanggal 16 Agustus 1945 3 orang utusan pemuda ( Sukarni, Jusuf Kunto dan Syodanco Singgih) membawa Sukarno dan Hatta ke Rengas Dengklok .
o Disusul Oleh Ahmad Subarjo dari golongan tua dan mengadakan perundingan dengan hasil : Jaminan Keselamatan Sukarno dan Hatta dan Pelaksanaan Proklamasi Pada esok harinya ( 17 Agustus 1945 ).
o Pertemuan Pemuda dan kaum tua di Rumah Laksamana Muda Maeda dengan agenda membicarakan perihal Tgeks Proklamasi bersama juga pimpinan PPKI
o Perumusan disusun Oleh Sukarno dan Moh. Hatta yang disaksikan oleh Sayuti Melik , Sukarni, BM.Dia dan Sudiro
o Perdebatan terjadi ketika siapa yang harus menandatangani naskah tersebut ( PPKI/ Atasnama Bangsa Indonesia )
o Atas usul Sukarni dan kesanggupan mengetik oleh Sayuti Melik naskah ditanda tangani oleh Sukarno dan Hatta atas nama bangsa Indonesia.

2. Pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia :
o Persiapan di kediaman Soekarno , Jl. Pegangsaan Timur 56 Jakarta
o Rakyat yang hadir sekitar 1000 orang
o Jam 10 kurang 5 menit Hatta hadir dan Masuk rumah kediaman Ir Sukarno.
o Jam 10.00 WIB keduanya keluar memulai acara dan membacakan teks Proklamasi yang sudah disiapkan
o Pengibaran Sang Dwi Warna Merah Putih bendera Pusaka oleh Suhud dan Eks Sudanco Latief Hendraningrat .
o Penutupan Upacara dengan diakhiri menyanyikan Lagu Indonesia Raya oleh WR. Supratman Dkk

3. Makna Proklamasi dan Sambutan Rakyat Indonesia
a. Makna Proklamasi :
1. Sebagai pernyataan autentik rakyat untuk merdeka
2. Sebagai pernyataan tegas membeaskan diri dari penjajah.
3. Sebagai perwujudan babak baru perjuangan .
4. Sebagai seruan legal ( hukum )/ resmi
5. Cermin kemandirian dan penentu jalan kehidupan

b. Usaha Perwujudan Pemerintahan:
1. Pengangkatan 8 orang gubernur di wilayah:
o Sumatra
o Kalimantan
o Maluku
o Jawa Tengah o Sulawesi
o Jawa Barat
o Jawa Timur
o Sunda Kecil

2. Memberikan tugas sebagai pelaksana pemerintahan dfi wilayah tersebuut.
3. Membentuk BKR sebagai upaya merebut persenjataan Jepang
4. Mengadakan rapat raksasadi lapangan Gambirsebagai penegasan Proklamasi ( Kegagalan rapat karena dilarang oleh Jepang dan atas perintah Soekarno.
5. Usaha melenyapkan kekuasaan Jepang sebelum pendudukan Sekutudi Jawa dan Sumatra walaupun tujuan sekutu untuk melucuti tentara Jepang.
6. Menegakkan kedaulatan Belanda atas Indonesia sesui pengakuan PBB.

c. Kondisi Kehidupan Politik Indonesia Paska Kemerdekaan
o Timbul infiltrasi dan berbagai rong-rongan yang dipicu oleh kekuasaan sekutu atas perekonomian dan sosial budaya masyarakat Indonesia yang masih lemah .
o Ketidak berdayaan mengantisipasi pendaratan pasukan sekutu yang secara mendadak
o Pemerintahan semakin rumit karena usaha pelaksana pemerintahan yang menghendaki berkuasa atas pemerintahan darurat.
o Banyak usaha untuk mengadakan perundingan yang tidak dapat disepakati oleh penguasa pemerintahan.


1. Timbul Siasat Infiltrasi
Artinya : Merebut sedikit demi sedikit kekuasaan Indonesia oleh sekutu dipimpin oleh Mac. Arthur
Daerah yang direncanakan:
- Irian - Maluku - Kalimantan
- Biak - Tarakan - Sulawesi Utara
Diduduki oleh Tentara Australia yang dibantu alih sebagian kecil pasukan Belanda. Bernama NICA (Netherlanders Indies Civil Administration) diserahkan kepada Belanda oleh Australia.
2. Di Pulau Jawa dan Sumatera juga dilakukan hal yang serupa oleh Inggris
• Jenderal Christison tentaranya mendarat di Jakarta, Surabaya, Semarang, Bandung.
• Mereka berjanji tidak akan mencampuri urusan politik ternyata tipu daya belaka.
3. Divisi 7 Desember tentara Belanda
• Sri Ratu Wilhelmina menjanjikan 7 Desember 1942 dengan paksa.
4. Dr. H.J Van Mook membentuk suatu negara Indonesia Timur
• Berdasar konferensi Malino di Denpasar. Berusaha mempertahankan untuk tetap di Indonesia.
• Sukowati sebagai presiden Negara Indonesia Timur.
5. Gubernur RI di Sulawesi tokoh Nasionalisme Dr. GSSJ Ratu Langi disingkirkan ke Irian.
6. Kekuasan Indonesia semakin dikecilkan dengan negara bentukan (Negara Boneka)
Yaitu Kalimantan Timur, Jawa Timur, Pasundan, Negara Sumatera Timur dan Sumatera Selatan.
7. Perundingan Diplomatik Indonesia – Belanda (KTN)
• Wakil Inggris : Sir Archibold Clark Kerr sebagai perantara
• Wakil Indonesia : Syahrir
• Wakil Belanda : Van Mook
• Karena tuntutan Belanda tidak terpenuhi perundingan gagal.
• Mengirim 3 komisaris Jenderal untuk penyelesaian persengkataan Indonesia – Belanda yaitu Schermerhorn, Van Pol dan De Boer
8. Perundingan Linggar jati di Cirebon Jawa Barat
Kabinet Syahrir melawan Lord Kilearn
Hasil-hasilnya:
a. Persetujuan tercapai
b. Belanda mengingkari dengan pembentukan badan kepolisian untuk bersama.
c. Ditolak kabinet Amir Syarifudin
 “Bahwa kedaulatan Rakyat Belanda dalam bentuk apapun harus ditolak”
 Timbul Clash I
Akibat
Terjadi Clash I yaitu tanggal 21 Juli 1947
o Jendral Spoor merebut kota-kota besar
o Indonesia menguasai kantong-kantong pedalaman
o Timbul siasat bumi hangus, mengacau siasat ekonomi Belanda.
9. India mendesak PBB agar pemberhentian perang.
• PBB MENGIRIM KTN (KOMISI TIGA NEGARA) DAN DIBERI NAMA UNCI (UNITED NATIONS FOR INDONESIA).
• Amerika Serikat : Frank Graham diganti oleh Merle Cochron
10. Perundingan Renville pada tanggal 17 Januari 1948
ISINYA:
a. Belanda tetap berdaulat atas seluruh wilayah Indonesia, sampai kedaulatan diserahkan kepada RIS yang segera harus dibentuk.
b. Sebelum RIS diduduki Belanda dapat menyerahkan sebagian dari kekuasaannya kepada Pemerintahan Federal Sementara.
c. RIS sebagai negara yang merdeka dan berdaulat akan menjadi peserta yang sederajat dengan kerajaan Belanda dalam unit Indonesia Belanda, Raja Belanda sebagai kepala unit.
d. RI akan merupakan negara bagian dari RIS
e. Minimal 6 bulan sampai 1 tahun agar diadakan pemilu untuk membentuk Dewan Konstitusi RIS.
Sementara itu RI tetap konsisten dengan ketentuan KTN
1. Hak atas tentara
2. Hubungan luar negeri
3. Keuangan sendiri
• Sebelum RIS dibentuk yang diketahui Australia, Belgia, Amerika Serikat
11. Timbul Kesukaran Dalam Perjanjian Renville
Belanda (Federal)
• Pemerintahan harus dipimpin oleh wakil tinggi Mahkota Belanda

• Penghapusan hubungan luar negeri Republik Indonesia
• Pemerintah Federal harus bersifat Nasionalisme terdiri dari orang-orang Indonesia
• Mempertahankan hubungan luar negeri

12. Menumpas pemberontakan di Madiun
• Tahun 1948 Musa dan Suripno datang dari Eropa
a. Mempengaruhi Mr. Amir Syarifudin (Mantan PM)
b. Menggabungkan diri dengan PKI
c. Menuduh pemerintah berpolitik memihak Belanda.
• Pada tanggal 22 Agustus 1948 Musa memimpin Rapat Umum.
Keputusan Rapat : Perundingan Belanda harus dihentikan.
• Pada tanggal 18 September 1948 Musa dan PKI melakukan Coup yaitu perebutan kekuasaan dimulai dari Madiun dan Surakarta.
• Terjadi perang Saudara (penganiayaan dan sebagainya)
• Datang devisi Siliwangi merebut daerah Madiun dan sekitarnya.
• Tanggal 31 Oktober 1948 Musa terbunuh peristiwa berakhir.
• Kelemahan akibat perang saudara menguntungkan Belanda.
13. Agresi Militer II
• Pada tanggal 18 Desember 1948
• Presiden Soekarno Hatta diasingkan ke Bangka dan Sumatera Utara.
• Yogyakarta diduduki Belanda (PusatRI dikusai)
• Para telah memperhitungkan – maka membentuk PDRI (Pemerintah Darurat RI) di Sumatera Barat.
• Pemimpin PDRI adalah Mr. Syafruddin Prawiranegara.
Akibat Agresi Militer Belanda II
 Simpatik negara luar dan PBB
 PBB mengadakan tindakan
 Tanggal 23 Januari 1949 Konferensi 19 negara Asia di New Delhi
Isi keputusannya:
a. Pimpinan RI yang ditahan Belanda harus dilepaskan.
b. Tentara Belanda harus ditarik dari Yogyakarta.
Pada tanggal 28 Januari 1949 mengeluarkan tiga keputusan :
1. Penghentian Operasi Militer Belanda
2. Pembesar Belanda dikembalikan
3. Pembesar RI harus dikembalikan ke Yogyakarta.
14. Pemerintah Darurat RI
a. Mr. Syarifudin Prawiranegara sebagai pemimpin.
b. Lokasi di Sumatera Barat
c. Semangat perjuang semakin bertambah
Jenderal Sudriman menyingkir dari Yogya ke pedalaman
• Menentukan perang Gerilya, mengincar kota penting dan jalur lalu lintas serdadu dan mesiu / perlengkapan lain.
• Melakukan penyamaran sebagai penduduk biasa.
• Kedudukan Belanda semakin terdesak.
• Belanda terdesak.
15. Perjanjian Room Royen
• Terjadi pada tanggal 14 April 1949.
• Adanya Reaksi Agresi Belanda II
• Dari Dalam Negeri : kabinet Pasundan dan NTT meletakkan jabatan.
• Dari Luar Negeri : mengadakan Konferensi 19 negara di New Delhi antara delegasi Belanda dan Indonesia
• Pemimpin UNCI (United Nation Comitions for Indonesia yang merupakan perubahan dari KTN.
• Delegasi Indonesia adalah Mr. Muhammad dan delegasi dari Belanda adalah Dr. Van Royen.
• Tercapainya persetujuan yaitu pada tanggal 7 Mei 1949 yang isinya:
1. Pernyataan delegasi RI
a. Menghentikan perang gerilya.
b. Bekerjasama dalam memulihkan keamanan.
2. Pernyataan delegasi Belanda
a. Menyetujui RI ke Yogyakarta.
b. Penghentian operasi militer dan membebaskan para pemimpin RI dan segera mengadakan KMB.
16. Konferensi Antar Indonesia (KAI)
• Diadakan menjelang KMB pada tanggal 19 – 22 Juli 1949 di Yogyakarta
• Tanggal 31 Juli sampai 2 Agustus 1949 di Jakarta
• Pengikut wakil RI dan negara – negara bagian yang dibentuk oleh Van Mook.
Keputusan KAI
1. Negara Indonesia Serikat \ akan dinamakan RIS
2. Bendera kebangsaan adalah Sang Merah Putih.
3. Lagu kebangsaan adalah Indonesia Raya.
4. Bahasa Nasional adalah Bahasa Indonesia.
5. Hari Nasional adalah tanggal 17 Agustus.
Sedang anggota KAI memilih Bung Karno sebagai Presiden RI

d. Peranan PBB Pada Masa Kemerdekaan
• Rumusan tujuan yang akan dicapai Bangsa Indonesia sesuai UUD 1945, antara lain:
 Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial
 Dasar Idiil politik luar negeri kita sesuai Pancasila.
 Mengambil dasar dari tujuan PBB maka mengambil sikap untuk membantu NKRI.
• Tujuan PBB adalah menegakkan perdamaian dunia meliputi bidang EPOLSOKBUD dan HAM
• Sumbangan PBB
 Ikut menyelesaikan secara damai pertikaian Indonesia dan Belanda.
 Membawa masalah negara RI ke sidang PBB, walaupun Negara RI belum masuk menadi anggotanya.
Peristiwa penting ikut sertanya PBB
1. Pembentukan Komisi Tiga Negara (KTN)
Yaitu Amerika Serikat, Australia, dan Belgia
 Tujuannya untuk memperoleh bahan-bahan yang lebih banyak tentang keinginan pihak kita dalam perjuangan kemerdekaan.
 Lahir perjanjian Renvil pada tanggal 17 Januari 1948.
2. Pembentukan UNCI (United Nations Comision for Indonsia)
 Sebagai kelanjutan KTN karena perundingan Renvil dirasa sangat merugikan RI
 Gerilya pindah ke kantong pedesaan dan dari kantong-kantong musuh.
 Agresi II di Yogyakarta dari Belanda.
 Timbul Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag Belanda.
3. UNTEA dan Perjuangan Irian Jaya
 Penyelesaian dengan Belanda dan Irian Jaya
 Bilateral yaitu perundingan dengan beberapa negara.
 Karena selalu gagal PBB, maka Irian Jaya direbut dengan kekuatan senjata.
 Menunjuk Diplomat Amerika, ELSWORTH BUNKER sebagai utusan PBB.
 Irian jaya di bawah pengawasan PBB (Hasil Perjanjian New York) pada tanggal 15-8-1962 diserahkan Indonesia.
4. PEPERA (Penentuan Pendapat Rakyat)
 Sebagai kelanjutan perundingan New York.
 Pelaksanaan tahun 1969.
 Tujuannya untuk mengetahui keinginan rakyat Irian Jaya mengenai masa depannya.
 Hasilnya : Rakyat memilih bergabung dengan pemerintah RI.
 Bantuan PBB yang lain:
 Bantuan dalam bidang : Pendidikan, IPTEK, Pembangunan Ekonomi dan meringankan penderitaan rakyat lewat : UNICEF, FAO, UNESCO dan Bong Dunia.

e. KMB, Terbentuknya RIS, dan Pengakuan Kedaulatan
1. KMB (Konferensi Meja Bundar)
• Terbentuknya RIS dan Pengakuan Kedaulatan
• Berdiri pada tanggal 23 Agustus 1949 di Den Haag.
• Delegasi RI adalah Moh. Hatta
• Delegasi BFO adalah Sultan Hamid
• Delegasi Belanda adalah Van Mareeven
• Delegasi Komisi PBB (UNCI) adalah Critchley
• Tujuan KMB adalah menyelesaikan pertikaian Indonesia Belanda selekasnya dengan cara yang adil dan pengakuan kedaulatan yang nyata, penuh, dan tanpa syarat kepada RIS.
• Hasil Pokok KMB:
1. Kerajaan Belanda menyerahkan kedaulatan atas Indonesia yang sepenuhnya tanpa sarat dan tidak dapat dicabut kembali kepada RIS.
2. Penyerahan kedaulatan itu akan dilakukan selambat-lambatnya tanggal 30 Desember 1949.
3. Tentang Irian Jaya akan diadakan perundingan lagi 1 tahun setelah penyerahan kepada kedaulatan kepada RIS.
4. RIS dan kerajaan Belanda akan diadakan Uni Indonesia – Nederland yang akan dikepalai Raja Belanda.
5. Kapal Belanda akan ditarik KNIL akan dibubarkan
• Tanggal 29 Oktober 1949 KMB berakhir dan diadakan penyerahan Piagam (penyerahan kedaulatan dari Kerajaan Belanda kepada RIS) yang harus dilaksanakan sebelum tanggal 1 Januari 1950.
• Di Belanda pada tanggal 27 itu di Indonesia telah dilaksanakan juga upacara pemindahan kekuasaan, dari kolonial Belanda kepada pemerintah RIS.
• Diwakili Sri Sultan HB IX
2. Terbentuknya RIS
• Pada tanggal 14 Desember 1949 ditandatangani konstitusi RIS oleh wakil-wakil RI dan negara bagian lain.
• Presiden RIS adalah Soekarno dan menunjuk kepada Drs. Moh. Hatta.
• Sebagai formatur kabinet Moh. Hatta adalah sebagai Perdana Menteri.
• Peristiwa 27 Desember 1949 (peristiwa serentak).
1. Di Amsterdam penyerahan kedaulatan dari Belanda kepada RIS.
2. Di Yogya penyerahan kedaulatan dari RI kepada RIS
3. Di Jakarta penyerahan kekuasaan pemerintah dari wakil tinggi mahkota kepada pemerintah RIS.
• Sejak ini berdiri NRIS yang merdeka dan berdaulat.
• Kekuasaan meliputi (kekuasaan Hindia Belanda ddikurangi Irian Barat)
3. Pengakuan Kedaulatan
• Persetujuan KMB hanya merupakan pengakuan kedaulatan.
• Piagam pengakuan ditandatangani oleh Ratu Juliana.
• Di Istana Merdeka diturunkan Bendera Belanda dan dikibarkan Merah Putih.
• Di Yogyakarta masuknya Ri menjadi RIS.
4. Perjuangan Kembali ke NKRI
• RIS tidak sampai 1 tahun.
• Sejak tahun 1927 semangat persatuan tetap meluap menghendaki negara kesatuan, karena Federal tidak sesuai bagi bangsa Indonesia dan cita-cita proklamasi.
• Bentuk RIS menjadi 16 negara merupakan Devide at Impera.
• Tuntutan pembubaran RIS dimana-mana.
• Tanggal 17 Agustus 1950 RIS dihapus menjadi NKRI.
• Konstitusi RIS menjadi UUDS RI.
Perbedaan antara UUD 1945, RIS, UUDS
Jenis Pemberbedaan UUD 45 UUD RIS UUDS
Bentuk Negara Kesatuan Serikat Parlementer
Pemrintahan/Kedaulatan MPR Presiden dan DPR Presiden dan DPR
Sistem Pemerintahan Presidensil Parlementer Parlementer
Lembaga Negara MPR, DPR, DP, BPK, MA Dewan Menteri, DPR, BPK, MA Dewan Menteru, DPR, DPA, BPK, MA
Isinya Pembukaan
Batang Tubuh
16 Bab, 37 Pasal
2 Aturan Tetap
4 Aturan Pokok
Penjelasan
Referendum Mukodimah
Batang Tubuh
16 Bab
142 Pasal Mukodimah
Batang Tubuh
16 Bab
196 Pasal
Sistem Kabinet
UUD 45
I
18-8-45 Sistem Kabinet Presidensil Sistem Demokrasi Pancasila
14-11-45
Sistem Kabinet Parlementer
27-12-45
UUD
KRIS 49

17-8-50 Sistem Demokrasi Liberal
UUDS 50 17-8-50
5-7-59
UUD 45
II Sistem Kabinet Presidensil Sistem Demokrasi Terpimpin
11-3-66
Sistem Demokrasi Pancasila

Sekarang

Prinsip UUD45 / Kunci Pokok Pemerintahan.
1. Prinsip negara kesatuan
2. Prinsip perlindungan terhadap HAM
3. Prinsip Sistem Politik atas dasar persamaan kedudukan
4. Prinsip Ekonomi kekeluargaan
5. Prinsip Sosbud berdasar Bhineka Tunggal Ika
6. Prinsip Hankam berdasar kesamaan hak dan sesama warga negara Indonesia
7. Prinsip pemerintah demokrasi pancasila

Pokok – Pokok Pikiran dalam Pembukaan UUD 1945
1. Pokok Pikiran Alenia IV: Ketuhanan Yang Berperikemanusiaan
o Pasal 29 Ayat (1 – 2)
o Pasal 26, 27, 34
o UU No 5/74 tentang Pemerintah Daerah
DPR dan Kepala Daerah
2. Pokok Pikiran Alenia I: Persatuan Indonesia
o Pasal I ayat I, Pasal 30, 32, 35, 36
3. Alenia Alenia II:Pokok Pikiran Keadilan Sosial
o Pasal 23, 28, 31, 33
4. Pokok Pikiran Alenia III : Kedaulatan Rakyat
o Pasal 1 ayat 2, pasal 2 ayat 1 dan 2, pasal 3 dan Tap MPR
o Pasal 4 sampai 15 tentang Presiden
o Pasal 16 tentang DPR
o Pasal 17 tentang Menteri
o Pasal 18 tentang Pemda
o Pasal 19 sampai 22 tentang DPR
o Pasal 23 tentang BPK
o Pasal 24 - 25 tentang MA
Nilai-Nilai Perjuangan dan Penerapan Dalam Kehidupan
1. Nilai 45 sebagai nilai moral
• Sebenarnya belum terumuskan secara jelas nilai 45.
• Diwariskan pada nilai moral dan agama.
• Diwariskan pada nilai kemasyarakatan.
• Nilai moral sebagai daya penggerak nilai etika.
• Sebagai sistem pendidikan nasional yang berhubungan dengan kehidupan, kebutuhan, dan aspirasi masyarakat.
• Kekuatan nilai moral sangat besar.
2. Nilai 45 dalam GBHN
• Tap MPR.IV / 73 Bab IV bagian D Pasal 2 tentang Iptek dan pembinan generasi muda dan kebudayaan nasional.
• Kebangkitan generasi penerus pewaris perjuangan 45 yang tak terbatas umur.
• Hukum kodrat dalam penerus generasi lama ke generasi baru dan yang akan datang.
3. Hakekat nilai 45
• Sudah teruji dan terbukti keampuhannya.
• Memberikan dasar dan latar belakang yang benar
• Bersifat luhur
• Bersifat mulia
• Menuju cita-cita nasional.


BAB V
BERBAGAI RONG-RONGAN TERHADAP NEGARA REPUBLIK INDONESIA
A. Infiltrasi dan Diplomasi terhadap Kemerdekaan

B. Agresi Militer

Catatan Ringkas
Pembagian pergerakan Nasional :
a. Awal Pergerakan:
1. Boedi Oetomo:
2. Sarekat Islam
3. Indisce Partij
4. Gerakan Pemuda
b. Masa Radikal
1. Perhimpunan Indonesia
2. Partai Komunis Indonesia
3. Partai Nasional Indonesia
c. Masa Bertahan:
1. Fraksi Nasional
Pemikir : Moh Husni Tamrin, ketua perkumpulan Kaum betawi, pada tgl 27 Januari 1930 di jakarta dengan anggota 10 Orang .
Sebab timbul :
1. Sikap belanda terhadap gerakan di luar Volksraat, terutama terhadap PNI
2. Adanya penggeledahan terhadap orang-orang PNI dan kaum moderat ko-operatif.
3. Didirikannya Verdelandsch Club ( V.C ) 1929, sebagai protes terhadap “ ETISCH BELEID “ Gubernur jendral de Graef.
2. Petisi Sutarjo
Petisi Ini timbul atas pemikiran Sutarjo Karto Hadi Kusumo Ketua PPB ( Persatuan Pegawai Bestuur/ Pamong Praja ), pada bulan 15 juli 1936 dengan pengajuan perubahan sebgai Berikut :
a. Pulau jawa dijadikan satu pulau sedang pulau yang diluar jawa dijadikan kelompok daerah yang bersifat otonom yang berdasarkan demokrasi ( Groeps gemeenschappen )
b. Sifat dualisme dalam pemerintahan daerah ( binnenlandsbestuur)
c. Gubernur jendral diangkat oleh Raja dan mempunyai Hak kekebalan ( onschendbaar)
1. Direktur parlemen mempunyai tanggungjawab
2. Volksraat dijadikan parlemen yang sesunggunhnya dll
d. Gabungan Politik Indonesia

BAB V
BERBAGAI RONG-RONGAN TERHADAP NEGARA REPUBLIK INDONESIA
A. Infiltrasi dan Diplomasi terhadap Kemerdekaan

B. Agresi Militer

Catatan Ringkas
Pembagian pergerakan Nasional :
d. Awal Pergerakan:
1. Boedi Oetomo:
2. Sarekat Islam
3. Indisce Partij
4. Gerakan Pemuda
e. Masa Radikal
1. Perhimpunan Indonesia
2. Partai Komunis Indonesia
3. Partai Nasional Indonesia
f. Masa Bertahan:
1. Fraksi Nasional
Pemikir : Moh Husni Tamrin, ketua perkumpulan Kaum betawi, pada tgl 27 Januari 1930 di jakarta dengan anggota 10 Orang .
Sebab timbul :
4. Sikap belanda terhadap gerakan di luar Volksraat, terutama terhadap PNI
5. Adanya penggeledahan terhadap orang-orang PNI dan kaum moderat ko-operatif.
6. Didirikannya Verdelandsch Club ( V.C ) 1929, sebagai protes terhadap “ ETISCH BELEID “ Gubernur jendral de Graef.
2. Petisi Sutarjo
Petisi Ini timbul atas pemikiran Sutarjo Karto Hadi Kusumo Ketua PPB ( Persatuan Pegawai Bestuur/ Pamong Praja ), pada bulan 15 juli 1936 dengan pengajuan perubahan sebgai Berikut :
1. Pulau jawa dijadikan satu pulau sedang pulau yang diluar jawa dijadikan kelompok daerah yang bersifat otonom yang berdasarkan demokrasi ( Groeps gemeenschappen )
2. Sifat dualisme dalam pemerintahan daerah ( binnenlandsbestuur)
3. Gubernur jendral diangkat oleh Raja dan mempunyai Hak kekebalan ( onschendbaar)
4. Direktur parlemen mempunyai tanggungjawab
5. Volksraat dijadikan parlemen yang sesunggunhnya dll
3. Gabungan Politik Indonesia Yuk Baca Selengkapnya...