SOAL KOMPREHENSIF Belajar UKKS dari sebagian Pengalaman PETUNJUK : 1. Bacalah soal dengan seksama dan pilihlah jawaban yang paling tepat pada lembar jawaban yang tersedia. 2. Waktu adalah 90 menit, dan serahkan lembar jawaban pada fasilitator Anda 3. Evaluasi ini adalah kerja sendiri, dan tidak diperbolehkan kerja sama. 4. Jangan lupa mengisi identitas anda pada lembar jawaban yang tersedia. SOAL KEPRIBADIAN DAN SOSIAL : 1. Perilaku tawuran SMP X merupakan masalah yang sangat banyak meminta perhatian berbagai pihak, terutama bagi Kepala Sekolah, guru, pemuka masyarakat, dan para orang tua. Proses demoralisasi di sekolah tersebut ditandai oleh semakin meningkatnya perilaku yang menyimpang dari norma-norma etika, sosial, hukum, dan agama. Nilai-nilai luhur kesopansantunan, rasa kasih sayang terhadap sesama dan rasa hormat terhadap orang tua atau guru makin memudar. Sebagai Kepala Sekolah yang telah mendapat penguatan kepala sekolah menurut Anda apakah yang menjadi penyebab proses demoralisasi tersebut? A. Nilai-nilai luhur kesopansantunan, rasa kasih sayang terhadap sesama dan rasa hormat terhadap orang tua atau guru mulai memudar. B. Kegiatan pembelajaran di kelas kurang memberikan pengaruh terhadap pembentukan karakter siswa. C. Pendidikan belum secara optimal memainkan peran dalam pembangunan karakter. 2. Seorang guru di SMA X ketika mengajar untuk tidak menggunakan RPP. Ia memberikan pendapat pada penekanan bahwa tugas guru sebagai pendidik, berarti karakter siswa dibangun melalui apa yang dapat guru tunjukkan. Siswa belajar dari yang guru kerjakan, bukan dari apa yang guru katakan. Guru tersebut berpendapat dalam proses pendidikan seperti ini jelas tidak memerlukan RPP, yang diperlukan adalah contoh dari guru seperti, biasa membaca, biasa menulis, datang tepat waktu, mengakhiri tugas tepat waktu, bicara sopan, berkata jujur sehingga guru menjadi teladan. Sebagai Kepala Sekolah yang telah mendapat penguatan kepala sekolah maka tindakkan apa yang anda ambil untuk mengatasi masalah tersebut? A. Memanggil guru tersebut untuk menegurnya karena tidak membuat RPP dan menyalahi tupoksi guru. B. Menegur dan meminta guru tersebut untuk membuat rpp sebelum mengajar dan dapat melaksanakan tugas sesuai dengan tupoksinya. C. Meminta guru tersebut untuk menghadap dan mengajak berdiskusi untuk dapat memahami tupoksi guru. 3. Globalisasi dapat memacu pertukaran arus manusia, barang, jasa dan informasi tanpa batas. Hal itu dapat menimbulkan dampak terhadap penyebarluasan pengaruh budaya dan nilai-nilai termasuk ideologi dan agama dalam suatu bangsa yang sulit dikendalikan. Pada gilirannya hal ini akan dapat mengancam jatidiri bangsa. Berdasarkan indikasi tersebut, globalisasi dapat membawa perubahan terhadap pola berpikir dan bertindak masyarakat serta bangsa Indonesia, terutama masyarakat kalangan generasi muda yang cenderung mudah terpengaruh oleh nilai-nilai dan budaya luar yang tidak sesuai dengan kepribadian dan karakter bangsa Indonesia. Menurut Anda apakah yang diperlukan untuk mengatasi masalah tersebut? A. Diperlukan upaya dan strategi yang tepat dan sesuai agar masyarakat Indonesia dapat tetap menjaga nilai-nilai budaya dan jati diri bangsa serta generasi muda tidak kehilangan kepribadian sebagai bangsa Indonesia B. Diperlukan perubahan budaya asing, sehingga dapat membawa perubahan terhadap pola berpikir dan bertindak masyarakat serta bangsa Indonesia untuk membentuk dan mengembangkan potensi manusia atau warga negara Indonesia agar berpikiran baik, berhati baik, dan berperilaku baik. C. Diperlukan pembatasan akses budaya asing sehingga tidak dapat membawa perubahan terhadap pola berpikir dan bertindak masyarakat serta bangsa Indonesia, terutama masyarakat kalangan generasi muda yang cenderung mudah terpengaruh oleh nilai-nilai dan budaya luar yang tidak sesuai dengan kepribadian dan karakter bangsa Indonesia. 4. Jika dalam membantu penyelenggaraan pendidikan di sekolah ada sponsor produk rokok yang akan membantu perbaikan sarana dan prasarana sekolah tentunya dengan kompensasi mencantumkan produk rokok tersebut, sebagai kapala sekolah apakah sebaiknya yang anda lakukan ? A. Menerimanya, karena bantuan dari pemerintah banyak keterbatasan dan perlunya bantuan sarana perbaikan dari pihak sponsor. B. Menolaknya secara halus, dengan alasan bagaimanapun bentuknya sponsor rokok dapat memberikan dampak negatif bagi siswa didik. C. Menerima bantuannya karena sangat diperlukan dalam perbaikan sarana dan prasarana sekolah, tetapi menolak untuk mencantumkan label sponsor produk rokok tersebut. 5. SD X Kampung Melayu Jakarta sudah lama merencanakan akan membangun mushola sekolah, setahun ini mengumpulkan infaq dan shodaqoh Jumat dari siswa sudah mencapai Rp. 6.500.000,00 ( enam juta lima ratus rupiah). Tetapi pada tanggal 12 Januari 2011 terjadi banjir di Kapung Melayu Jakarta, banyak warga yang rumahnya terendam banjir, sehingga banyak pakaian dan buku anak sekolah SD X Kampung Melayu yang hanyut terbawa banjir. Jika anda sebagai kepala sekolah pada sekolah tersebut, apa langkah yang harus dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut? A. Tetap melanjutkan pembangunan Mushola sekolah dan menyuruh siswa untuk meminta sumbangan di tepi jalan Kampung Melayu agar dapat membeli pakaian dan buku sekolahnya. B. Tetap melanjutkan pembangunan Mushola, tetapi untuk membantu siswa Kepala Sekolah membuat lis sumbangan kepada sekolah-sekolah di lingkungan wilayah terdekat untuk dapat membelikan pakaian dan buku siswa yang terkena banjir. C. Tetap memporgramkan pembangunan Mushola, tetapi mengalihkan sementara uang pembangunan Mushola untuk dibelikan pakaian dan buku siswa. SOAL MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH : KASUS/ PERNYATAAN Mengubah pendekatan manajemen berbasis pusat menjadi manajemen berbasis sekolah bukanlah merupakan proses sekali jadi dan bagus hasilnya (one-shot and quick-fix), akan tetapi merupakan proses yang berlangsung secara terus menerus dan melibatkan semua pihak yang berwenang dan bertanggungjawab dalam penyelenggaraan sekolah. PERTANYAAN 6. Perubahan apa yang saudara lakukan sebagai langkah awal untuk menuju MBS? A. Perlu penyempurnaan peraturan-peraturan, ketentuan-ketentuan, dan kebijakan-kebijakan bidang pendidikan yang ada di daerah yang menjadikan sekolah bersifat otonom dan mendudukkannya sebagai unit utama. B. Kebiasaan (routines) berperilaku warga (unsur-unsur) sekolah perlu disesuaikan karena MBS menuntut kebiasaan-kebiasaan berperilaku baru yang mandiri, kreatif, proaktif, sinergis, koordinatif/kooperatif, integratif, sinkron, luwes, dan professional. C. Peran sekolah yang selama ini biasa diatur (mengikuti apa yang diputuskan oleh birokrat diatasnya) perlu disesuaikan menjadi sekolah yang bermotivasi-diri tinggi (self-motivator), dan membangun hubungan antar warga (unsur-unsur) dalam sekolah, dengan instansi terkait. PERTANYAAN 7. Apa langkah berikutnya setelah langkah awal anda lakukan untuk menuju MBS yang berhasil? A. Mendorong sekolah untuk dapat mewujudkan visi, misi, tujuan, dan sasaran sekolahnya melalui program-program yang dilaksanakan secara terencana dan bertahap. kepala sekolah dituntut memiliki kemampuan manajemen dan kepemimpinan yang tangguh agar mampu mengambil keputusan dan inisiatif/prakarsa untuk meningkatkan mutu sekolah. B. Sekolah memiliki lingkungan (iklim) belajar yang aman, tertib, dan nyaman sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung dengan nyaman (enjoyable learning). Pengelolaan tenaga kependidikan, mulai dari analisis kebutuhan, perencanaan, pengembangan, evaluasi kinerja, hubungan kerja sehingga sampai pada imbal jasa, merupakan garapan penting bagi seorang kepala sekolah. C. Menerapkan budaya mutu pada semua komponen sekolah melalui elemen-elemen berikut: (a) informasi kualitas harus digunakan untuk perbaikan, bukan untuk mengadili/mengontrol orang; (b) kewenangan harus sebatas tanggung jawab; (c) hasil harus diikuti penghargaan (rewards) atau sanksi (punishment); (d) kolaborasi dan sinergi, bukan kompetisi, harus merupakan basis untuk kerja sama; (e) warga sekolah merasa aman terhadap pekerjaannya; (f) atmosfir keadilan (fairness) harus ditanamkan; (g) imbal jasa harus sepadan dengan nilai pekerjaannya; dan (h) warga sekolah merasa memiliki sekolah KASUS/ PERNYATAAN Saya adalah salah satu orang tua murid di SDN XX di Kota Batu. Saya ingin menanyakan banyaknya pungutan uang di sekolah anak saya tersebut. Salah satu pungutan yang menjadi keluhan saya adalah pungutan untuk biaya les. Terus terang saja, sebenarnya saya tidak keberatan jika anak saya harus les karena dengan les tersebut diharapkan ilmu pengetahuan anak saya akan bertambah. Les itu, menurut saya dapat memperdalam ilmu pengetahuan yang tidak cukup waktunya jika diberikan jam pelajaran biasa di kelas. Tetapi, jika les itu hanya membuang-buang waktu dan tidak penting untuk apa diadakan les? Diam-diam tanpa pengetahuan guru les, saya mengamati guru itu. Kesimpulannya adalah ternyata guru tersebut sengaja mengajar tidak jelas dan tidak memaksimalkan jadwal pelajaran di sekolah. Kesengajaan ini hanyalah akal-akalan guru agar perlu ada pelajaran tambahan melalui les. Les dipakai guru untuk menambah penghasilan. Guru mewajibkan semua siswa ikut les dan bayar. Bagi siswa yang mengikuti les disuruh guru itu maju ke depan untuk mengerjakan soal-soal yang hanya dapat dikerjakan oleh yang ikut les. Dalam rapat pertemuan orang tua/wali murid, beberapa orang tua/wali murid mengeluh. Keluhan mereka pada umumnya sama, hanya cara menyampaikannya saja yang berbeda. Intinya para orang tua/wali murid mengeluh. Keluhan mereka adalah walaupun anaknya diwajibkan ikut les, buktinya kemampuan anak-anaknya tidak bertambah bahkan merosot. PERTANYAAN 8. Anda sebagai kepala sekolah yang professional, tindakan apa yang anda ambil untuk mengatasi masalah guru tersebut? A. Solusi 1. Memanggil guru yang bermasalah kemudian diberikan nasIhat bahwa apa yang dilakukan guru tersebut sangat bertentangan dengan tugas mulia guru, kemudian bila guru bersangkutan masih melaksanakan pembelajaran seperti sebelumnya, maka kepala sekolah memberikan sangsi sesuai dengan aturan yang telah dibuat. B. Solusi 2 Membuat Tim untuk merumuskan aturan pembelajaran sesuai standar proses. Selanjutnya memanggil seluruh guru untuk sosialisasi standar proses yang telah dirumuskan. Kemudian lakukan evaluasi dan monitoring pelaksanaan proses pembelajaran pada saat supervisi pembelajaran oleh kepala sekolah dan monitoring dan evaluasi oleh Tim yang telah dibentuk. C. Solusi 3 Kepala sekolah melakukan supervisi pada guru yang bermasalah, selanjutnya memanggil guru yang bersangukutan untuk menyampaikan laporan hasil supervisinya dan memberikan masukan-masukan pada guru tersebut untuk melakukan perbaikan pembelajaran yang sesuai dengan peraturan yang berlaku. PERTANYAAN 9. Sebagai kepala sekolah, maka tindakan apa yang anda ambil untuk mengatasi keluhan orang tua tersebut? A. Solusi 1. Mengirim surat kepada orang tua untuk menjelaskan apa sebenarnya yang terjadi dan menjelaskan tindakan yang telah dilakukan sekolah terhadap guru tersebut. B. solusi 2 Memanggil orang tua siswa yang merasa keberatan tadi, dan menjelaskan permasalahan yang sebenarnya, memberikan penjelasan kepada orang tua bahwa masalah tersebut telah diselesaikan oleh sekolah. C. Solusi 3 Kepala sekolah melakukan rapat dengan komite sekolah untuk membahas masalah guru tersebut, kemudian hasil kesepakatan rapat dengan komite disampaikan kepada semua orang tua siswa. 10. Pada tahun ajaran 2011/2012 anda baru diangkat sekolah kepala sekolah di SMP Negeri 1 Harapan Bangsa. Pada saat penerimaan peserta didik baru (PPDB) anda menghadapi masalah dengan orang tua calon peserta didik, yaitu memaksa anda untuk menerima anaknya dengan iming-iming hadiah dan fasilitas, sedangkan nilai UN anak tersebut di bawah passing grade, dan yang paling dilematis bagi anda, orang tua tersebut membawa surat dari pejabat atasan anda. Apa yang harus Anda lakukan sebagai kepala sekolah mengatasi masalah ini? A. Saya tetap pada komitmen untuk tidak menerima calon peserta didik tersebut, karena tidak sesuai dengan prosedur operasional standar (SOP) yang ditetapkan dan juknis PPDB, walaupun konsekuensinya kedudukan saya selaku kepala sekolah bisa diganti. B. Saya melakukan rapat terlebih dahulu dengan panitia PPDB langkah apa yang harus dilakukan, baik buruknya jika diterima/tidak diterma, kemudian saya mengambil keputusan bersama dengan panitia PPDB. C. Saya bersama panitia PPDB berusaha memberikan pengertian kepada orang tua tersebut bahwa penerimaan peserta didik baru dilakukan secara on line, transparan dan akuntabel sehingga passing grade setiap saat bisa dilihat oleh semua calon peserta didik, sehingga kami memutuskan untuk tidak menerima calon tersebut. 11
Minggu, 23 September 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar