Selamat Datang

Selamat Datang
Kasih Sayang Kunci Sukses
Cindejiwiyata Selamat Datang dan bergabung pada referensi blogspot kami. Sumbangkan saran dan Bantuan yang normatif demi kemajuan kami Mohon Maaf bila ada penyimpangan dan menimbulkan kerugian pada pribadi

Kamis, 22 September 2011

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk Semua



PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL





Sinoptesi 1

HAKEKAT DAN RUANG LINGKUP ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

Sesuatu itu dapat dikatakan sebagai ilmu jika memiliki obyek. Obyek berhubungan dengan alam, manusia maupun Tuhan. Misalnya obyeknya adalah pemenuhan kebutuban materi dikaji oleh ilmu ekonomi, obyeknya watak/karakter atau kejiwaan seseorang dikaji dalam ilmu jiwa (Psikologi), obyeknya berkaitan dengan norma/aturan atau kaidah dikaji dalam ilmu hukum, obyeknya berkaitan dengan hubungan interaksi antar sesama manusia dikaji dalam ilmu sosial (Sosiologi).dll.
Suatu ilmu itu ternyata tidak hanya memiliki obyek saja, melainkan harus didukung oleh factor-faktor yang lainnya, yaitu harus dirumuskan secara sistematis, artinya ilmu itu merupakan satu kesatuan yang sistemik antara satu bagian dengan bagian yang lainnya saling terkait dan tidak dapat dipisah-pisahkan, disamping juga harus memiliki metode serta tujuan.

Lain halnya dengan pengetahuan, pengetahuan adalah suatu kesan yang timbul di dalam alam pikiran manusia sebagai akibat dari penggunaan panca indera manusia (kesan melalui penglihatan, pendengaran, perabaan, penciuman, pengecapan). Alam pikiran manusia mampu menyimpan berjuta-juta kesan (memori). Kemampuan untuk menyimpan memori lebih dari kemampuan sebuah computer yang mampu menyimpan fail hanya dalam jumlah terbatas, tetapi otak manusia tak terbatas hanya tergantung penggunaan daya nalar setiap orang tidak sama. Kemampuan otak manusia untuk mengingat kembali kesan yang ada di pikiran juga sangat dipengaruhi oleh berbagai factor; misalnya ketertarikan terhadap obyek atau kesan yang tersimpan, kesan yang memiliki makna khusus, kesan yang menarik atau menakutkan, kesan yang menyenangkan atau menyakitkan, kesan yang indah atau jelek, juga sangat dipengaruhi oleh tingkat kecerdasan omosional seseorang ( intelektualitas seseorang ).
Berikan beberapa contoh kesan yang masih termemori kuat di pikiran saudara tentang pengalaman masa kecil saudara ;

Kemudian antara ilmu dengan pengetahuan dipadukan menjadi satu yaitu Ilmu Pengetahuan.
Dilihat dari obyeknya ilmu pengetahuan dapat dibedakan menjadi tiga :
1. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
2. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).
3. Ilmu Pengetahuan Budaya/Ilmu Budaya Dasar (IBD)
Dilihat dari sifatnya Ilmu Pengetahuan dapat dibedakan menjadi dua :
1. Ilmu Pengetahuan Eksak IPA dan Ilmu Pasti)
2. Ilmu Pengetahuan non-Eksak (ilmu-ilmu sosial)
Dilihat dari sudut pandang penerapannya (aplikasinya) Ilmu Pengetahuan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Ilmu Pengetahuan Murni (pure science)
2. Ilmu Pengetahuan Terapan (aplied science).
Ilmu pengetahuan murni bertujuan untuk membentuk dan mengembangkan ilmu pengetahuan secara abstrak, yaitu untuk mempertinggi kualitas ilmu itu melalui teori-teori dan juga konsep-konsep (lebih menekankan pada teoritis).
Sedangkan ilmu pengetahuan terapan bertujuan untuk menggunakan dan menerapkan ilmu pengetahuan tersebut di masyarakat dalam rangaka untuk membantu manusia / masyarakat dalam mengatasi masalah dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam bidang kajian pengatuan sosial kita mengenal beberapa istilah sebagai berikut :
1. Ilmu Sosial (Social Science)
2. Studi Sosial (Social Study), dan
3. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).
Penjelasan dari ketiga istilah adalah sebagai berikut :
1. Ilmu Sosial (Social Science)
pengertian ilmu sosial menurut beberapa praktisi sebagai berikut :
a. Dr.Achmad Sanusi
Ilmu social adalah disiplin ilmu pengetahuan social yang bertarap akademis dan biasanya dipelajari di Perguruan Tinggi.
b. Deobold Van Dalen
Ilmu social adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia di dalam masyarakat. Sedangakan tingkah laku manusia dalam masyarakat itu banyak aspeknya, diantaranya adalah Berbagai Aspek

c. Calhoun
Dalam bukunya yang berjudul "Social science in an age of change" (1971 : 42) mendefinisikan ilmu-ilmu social sebagai studi tingkah laku kelompok umat manusia.
Dalam pengertian yang dikemukakan oleh Calhoun ini jelas bahwa obyek studi ilmu-ilmu social dijadikan sebagai batasan untuk ilmu-ilmu sosial, artinya semua disiplin ilmu yang mempelajari tingkah laku kelompok umat manusia dimasukkan ke dalam ilmu sosial. Apabila ada disiplin ilmu yang mempelajari ilmu selain berkaitan dengan tingkah laku umat manusia maka disiplin ilmu itu bukanlah termasuk ilmu sosial.

2. Studi Sosial ( Social Study)
Berbeda dengan ilmu social, studi social bukan merupakan suatu bidang keilmuan atau disiplin ilmu akademis, tetapi suatu bidang pengkajian tentang gejala-gejala dan masalah-masalah sosial. Studi social bersifat interdisipliner atau multidisipliner, artinya dalam kerangka kerja pengkajiannya studi social menggunakan bermacam-macam bidang keilmuan yang termasuk ilmu social.
Tentang studi social ini, Dr.Achmad Sanusi memberikan penjelasan sebagai berikut :"studi social tidak selalu bertaraf akademis universiter, bahkan dapat merupakan bahan-bahan pelajaran bagi murid sejak pendidikan dasar, dan dapat berfungsi selanjutnya sebagai pengantar bagi lanjutan kepada disiplin-disiplin ilmu social. Studi social bersifat interdisipliner, dengan menerapkan pilihan judul atau masalah-masalah tertentu berdasarkan sesuatu rangka referensi, dan m,eninjaunya dari beberapa sudut sambil mencari logika dari hubungan-hubungan yang ada satu dengan lainnya. Sesuatu acara ditinjau dari beberapa sudut sekomprehensif mungkin"
Kerangka kerja studi social penekanannya tidak pada bidang teoritis, melainkan lebih kepada bidang praktis dalam mengkaji atau mempelajari gejala dan masalah social di masyarakat. Studi social tidak selalu akademis teoritis, tetapi merupakan pengetahuan praktis yang dapat diajarkan mulai dari tingkat SD sampai ke PT. pendekatan pada studi social ini bersifat interdisipliner atau multidisipliner dengan menggunakan berbagai bidang keilmuan. Pada taraf yang lebih rendah penedekatan studi social bersifat multidisipliner dalam arti meninjau suatu gejala atau masalah social dalam kehidupan masyarakat dari berbagai dimensi ilmu social (politik, hokum, ekonomi, psikologi, antropologi, sosiologi, dll.)
Contoh masalah/ kasus :
1. Kenakalan remaja
Coba selesaikan masalah tersebut yang bisa ditinjau dari berbagai dimensi disiplin ilmu social ( penyebab kenakalan tersebut ditinjau dari ilmu-ilmu social ) sebagai berikut :
a. Ilmu ekonomi
b. Ilmu hokum
c. Psikologi
d. Antropologi
e. Sosiologi
f. Politik
2. Kemiskinan

3. Kemacetan lalu lintas :
Coba selesaikan masalah tersebut yang bisa ditinjau dari berbagai dimensi disiplin ilmu social Misalnya:
a. ilmu ekonomi : ………………………………………….
b. Ilmu hokum :………………………………………………..
c. Psikologi :……………………………………………………
d. Antropologi :…………………………………………………….
e. Sosiologi :…………………………………………………
f. Politik :…………………………………………………….
4. Perjudian
Coba selesaikan masalah tersebut yang bisa ditinjau dari berbagai dimensi disiplin ilmu social ( penyebab perjudian lalu lintas tersebut ditinjau dari ilmu-ilmu social ) sebagai berikut :
a.ilmu ekonomi : ……………………………………………….
b. Ilmu hokum :………………………………………………..
c. Psikologi :…………………………………………………
d. Antropologi :…………………………………………………….
e. Sosiologi :……………………………………………………
f. Politik :…………………………………………………….

Perbedaan antara Ilmu Sosial dengan Studi Sosial
No. Ilmu Sosial
(Social science) Studi Sosial
(Social Study)
1. Bertaraf akademis university
2. Bersifat teoritis
3. Diajarkan di PT
4. Kajiannya bersifat disipliner
5. Meneliti gejala kemasyarakatan
6. Konsepnya bersifat khusus
7. Contoh : Sosiologi, Psikologi,dll
3..Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS )
Ilmu Pengetahuan social bukan ilmu social, melainkan lebih luas dan dapat merupakan gabungan dari ilmu-ulmu social. Pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial tidak di Perguruan Tinggi, tetapi diajarkan mulai dari tingkat Sekolah Dasar sampai Sekolah Menengah Tingkat Atas. Pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial yang telah dilaksanakan sampai saat ini tidak menekankan kepada aspek teoritis keilmuannya, melainkan lebih ditekankan kepada segi praktis dalam mempelajari, menelaah, dan mengenal gejala dan masalah social kemasyarakatan.
Jika pengajaran IPS itu seperti apa yang dikemukakan di atas, apakah perbedaan antara IPS dengan Studi Sosial ? Jawabannya adalah tidak ada bedanya. Perbedaannya hanya terletak pada istilah saja. Istilah Studi social digunakan di Amerika Serikat. Sedangakan istilah Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS ) digunakan di Indonesia.
PENGAJARAN BERPIKIR DALAM ILMU-ILMU SOSIAL
Konsep dasar berpikir
Pemahaman tentang konsep berpikir dapat menimbulkan berbagai persepsi yang berbeda-beda. Orang berpikir jika ada masalah, orang berpikir jika akan berbuat sesuatu, orang berpikir jika belajar, orang berpikir karena ingin memenuhi kebutuhan, bahkan ada yang menyatakan bahwa orang hidup pasti berpikir dan baru akan berhenti berpikir jika telah mati.
1. Dewey (l933)
Berpikir dimulai apabila seseorang itu dihadapkan pada suatu masalah ( perplexity). Ia menghadapi sesuatu yang menghendaki adanya jalan ke luar dari masalah tersebut. Sehingga ia harus memanfaatkan pengetahuan, pemehaman, atau ketrampilan yang sudah dimilikinya, terjadi proses tertentu di otaknya, akhirnya ia menemukan sesuatu yang tepat dan sesuai untuk digunakan mencari jalan ke luar terhadap masalah yang dihadapinya. Dengan demikian yang bersangkutan melakukan proses yang dinamakan dengan berpikir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar